Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari setengah juta pengguna Android telah menginstal malware yang menyamarkan dirinya sebagai gim mengemudi.
Luar biasanya, deretan gim itu terpajang di toko aplikasi resmi milik Google yakni Play Store.
Adapun temuan malware yang berkedok gim di Google Play ini pertama kali diungkap oleh peneliti keamanan di ESET, yakni Lukas Stefanko.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari akun Twitter-nya, Rabu (21/11/2018), ia merinci 13 malware berkedok gim dibuat oleh pengembang yang sama, di mana dua di antaranya trending di Play Store.
Jika digabungkan, ketiga belas aplikasi itu sudah di instal lebih dari 580.000 sebelum akhirnya Google menghapusnya.
Don't install these apps from Google Play - it's malware.Details:-13 apps-all together 560,000+ installs -after launch, hide itself icon-downloads additional APK and makes user install it (unavailable now)-2 apps are #Trending-no legitimate functionality-reported pic.twitter.com/1WDqrCPWFo
— Lukas Stefanko (@LukasStefanko) November 19, 2018
Seperti yang sudah disebutkan di atas, aplikasi tersebut akan secara otomatis crash dan hilang dari layar utama ketika dibuka.
Pada kenyataannya, aplikasi itu mengunduh konten dari domain lain--terdaftar ke pengembang aplikasi di Istanbul--diam-diam menginstal malware dan menghapus ikon aplikasi.
Otomatis Aktif
Masih belum diketahui apa yang dilakukan malware tersebut, yang pasti program jahat itu selalu aktif secara otomatis setiap kali smartphone atau tablet Android dinyalakan.
Tak hanya itu, malware ini juga memiliki "akses penuh" ke lalu lintas jaringan, yang dapat dimanfaatkan oleh pembuat malware untuk mencuri informasi data pribadi pengguna.
Advertisement
Mencoreng Sistem Keamanan Google
Lebih lanjut, kehadiran malware yang berkedok gim di Play Store ini tentunya sangat memalukan bagi Google.
Belakangan ini, Google sering kali menghadapi kritikan karena 'terlalu santai' terhadap masalah keamanan aplikasi ketimbang Apple.
Padahal, perusahaan telah menghabiskan bertahun-tahun mencoba meningkatkan keamanan OS Android dengan menyertakan fitur yang lebih baik dan kontrol akses lebih terperinci.
Tahun lalu saja, Google sudah menghapus lebih dari 700.000 aplikasi berbahaya dari toko aplikasi.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :