Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berpeluang menjadi salah satu negara yang menjanjikan bagi ekonomi digital.
Hal ini salah satunya didukung pengguna internet yang besar di Indonesia, serta persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu faktor pendukung.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Ismail, mengatakan total populasi Indonesia sebesar 265,4 juta dengan sekira 50 persennya atau 132,7 juta sebagai pengguna internet, memberikan dukungan besar untuk membuat Indonesia menjadi tempat menjanjikan bagi [ekonomi digital]( 3695822 "").
Advertisement
Hal tersebut juga didukung dengan jumlah pengguna perangkat seluler yang mencapai 177,9 juta, dan pengguna media sosial seluler aktif sebesar 120 juta.
Baca Juga
"Apalagi jumlah pengguna ponsel tembus 67 persen. Selain itu, dari hasil riset Google dan Temasek pada 2018, diprediksi Market Size Ekonomi Digital Indonesia mencapai US$ 100 Miliar pada tahun 2025," ungkap Ismail seperti dikutip dari keterangan resmi Kemkominfo, Jumat (30/11/2018).
Kendati demikian, Ismail menyatakan Indonesia mempunyai tantangan untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saat ini, hampir sebagian aplikasi yang menghiasi smartphone merupakan buatan luar negeri.
"Dengan potensi yang ada mengenai ekonomi digital dan teknologi disruptif, akan juga terdapat tantangan lain yaitu bergesernya lapangan pekerjaan di masa depan," tuturnya.
Pergeseran ini, menurut Ismail, terjadi karena kehadiran teknologi dan era industri 4.0 yang memiliki karakter disruptif.
"Pekerjaan di sektor produksi akan tergantikan oleh teknologi seperti robot, namun begitu akan ada juga lapangan-lapangan pekerjaan baru yang dibutuhkan terutama di sektor teknologi informasi," tambahnya.
Disebabkan pergeseran itu, Indonesia harus siap menghadapi perubahan dan pemerintah mau tidak mau harus turut serta. Menurut Ismail, saat ini Kemkominfo tengah menyiapkan SDM Indonesia agar bisa bersaing.
"Dengan program Digital Talent yaitu program pelatihan dengan tema teknologi digital yang berkembang saat ini. Di 2018, terdapat berbagai tema pelatihan dan akan bertambah lebih banyak di 2019. Digital Talent ini diharapkan bisa turut membantu Indonesia agar bisa bisa bersaing di era digital," ujar Ismail. Hal ini diungkapkan oleh Ismail saat menyampaikan kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Rabu (28/11/2018).
Mahasiswa Harus Kuasai Berbagai Kemampuan
Lebih lanjut, Ismail juga memberikan masukan kepada mahasiswa agar tidak hanya menguasai kompetensi inti, tapi juga soft skill dan wawasan holistik.
Dalam pandangan Ismail, soft skill bisa berupa keterampilan yang dapat diperoleh dari berbagai kesempatan, mulai dari berorganisasi, mengikuti berbagai diskusi dan seminar, dan kegiatan lain.
Sementara wawasan holistik, merupakan hal mutlak bagi mahasiswa saat ini agar kelak di dunia kerja bisa memberikan solusi yang nyata dan juga membuat perbedaan.
"Misalnya, mahasiswa informatika jangan hanya tahu tentang informatika saja, namun juga perlu tahu tentang dunia kesehatan, farmasi, dan bidang-bidang lainnya agar bisa memberikan solusi teknologi informasi di bidang-bidang tersebut," tutup Ismail.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement