Lagi, Bug Facebook Ungkap 6,8 Juta Foto Pengguna

Kasus bug Facebook yang mengancam keamanan data pengguna kembali terjadi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Des 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2018, 13:00 WIB
Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah keamanan masih menghantui Facebook. Terbaru, raksasa media sosial itu mengungkap ada bug yang membuat 6,8 juta foto pengguna terumbar.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/12/2018), foto-foto tersebut diumbar menggunakan aplikasi pihak ketiga.

Parahnya, foto yang terumbar itu termasuk gambar yang sebenarnya tidak pernah dibagi oleh pengguna.

Menurut Facebook, foto yang tidak pernah dibagi pengguna itu dapat terungkap karena izin yang diberikan pengguna pada aplikasi pihak ketiga untuk mengakses albumnya, termasuk foto-foto yang sebenarnya tidak dibagikan ke publik.

Jadi, foto-foto tersebut dapat diakses karena platform tersebut menyimpan salinan gambar pengguna yang tidak menyelesaikan unggahannya. 

Facebook menuturkan, bug ini aktif selama 12 hari, antara 13 hingga 25 September 2018. Saat bug itu aktif, ada 1.500 aplikasi dari 876 pengembang yang dapat mengakses foto pengguna.

Kendati demikian, Facebook menyebut bug ini tidak berakibat pada foto-foto yang dibagikan Messenger.

Perusahaan mengklaim pihaknya mengetahui bug ini pada 25 September dan langsung mengatasinya.

Dalam keterangannya, Facebook memastikan telah memperingatkan para pengguna yang terdampak bug ini.

Perusahaan pun menyarankan pengguna untuk kembali login ke aplikasi yang bersangkutan untuk mengetahui foto mana yang telah diakses.

"Kami minta maaf. Kami akan merilis tools untuk pengembang agar mengetahui pengguna yang terdampak bug ini. Kami bekerja sama dengan pengembang untuk menghapus foto dari pengguna yang terkena," tutur Engineering Director Facebook Tomer Bar.

 

Hacker Akses Informasi Pribadi 30 Juta Akun Pengguna Facebook

Facebook
Ilustrasi Facebook. (Foto: Fox News)

Sebelumnya, pada Oktober 2018, Facebook juga mengungkap bahwa ada alamat email dan nomor telepon dari sekira 30 juta penggunanya diakses oleh hacker. Insiden ini sekaligus merupakan pelanggaran keamanan terbesar dalam sejarah perusahaan.

Para penjahat siber itu mengakses lebih rinci data 14 juta pengguna dari total korban, termasuk area tempat tinggal, status hubungan, agama dan bagian dari sejarah pencarian mereka.

Rincian informasi 14 juta pengguna yang diakses itu adalah username, jenis kelamin, lokal/bahasa, status hubungan, agama, kota asal, kota keberadaan, tanggal lahir, jenis perangkat untuk mengakses Facebook, pendidikan, pekerjaan, 10 tempat terakhir menggunakan fitur check-in atau yang di-tag, situs web, orang-orang atau Page yang diikuti, serta 15 pencarian terbaru.

Facebook akan mengirim pesan pemberitahuan kepada total 30 juta pengguna dalam beberapa hari ini, serta akan mengunggah informasi terkait di Help Center miliknya.

Kasus peretasan ini berhubungan dengan sebelumnya, yakni 50 juta akun pengguna Facebook telah diretas. Ternyata setelah ditelusuri, jumlahnya lebih sedikit.

"Ternyata lebih sedikit orang yang terkena dampak daripada yang kami pikir. Dari 50 juta orang yang token aksesnya kami yakin terdampak, sekira 30 juta yang tokennya ternyata telah dicuri," jelas Vice President Facebook, Guy Rosen.

Menurut keterangan Rosen, Federal Bureau of Investigation (FBI) tengah menginvestigasi masalah peretasan ini.

Berdasarkan permintaan FBI, pihak Facebook tidak bisa mendiskusikan tentang kemungkinan dalang serangan tersebut atau rincian lain yang kemungkinan akan membahayakan proses penyelidikan.

Pihak Facebook sejauh ini masih belum mengetahui sepenuhnya rincian tersebut, tapi tetap tidak mengesampingkan kemungkinan "serangkan berskala kecil" lainnya yang berkaitan dengan peretasan besar tersebut. Perusahaan akan terus menyelidiki serangan ini. 

Ada Bug, Pesan Lawas di Facebook Muncul Kembali

Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Masalah bug juga sempat menghantam Facebook beberapa waktu lalu. Kali ini, masalah berasal dari laporan sejumlah pengguna terkait pesan yang dimilikinya di platform tersebut.

Dikutip dari The Verge, Selasa (27/11/2018), sejumlah pengguna melaporkan pesan lawas yang diterima mereka beberapa tahun lalu tiba-tiba muncul, layaknya pesan baru.

Facebook segera merespon laporan ini dan menjanjikan akan mengatasi bug tersebut. Hasilnya, masalah itu kini sudah dapat diatasi.

"Sejumlah pengguna melaporkan, Facebook mengirimkan kembali sejumlah pesan lawas. Masalah ini, yang disebabkan karena update software, sudah diatasi. Kami mohon maaf," tulis Facebook dalam pernyataan resminya.

Meski terlihat sepele, masalah ini membuat sejumlah pengguna khawatir. Alasannya, ada kemungkinan pesan yang diterima itu berasal dari seseorang atau mengenai sesuatu yang ingin dilupakan.

Facebook sendiri diketahui memang mempertahankan percakapan antar penggunanya. Jadi, kecuali pengguna menghapus riwayat percakapannya secara aktif, pesan yang dikirimkan sebenarnya masih tersimpan.

Kasus serupa juga beberapa tahun lalu, tepatnya 2015. Ketika itu, fitur On This Day yang menuai persoalan dari sejumlah pengguna.

On This Day sendiri merupakan fitur pengingat Facebook yang ditampilkan pada penggunanya. Dengan fitur ini, pengguna akan diperlihatkan sejumlah momen beberapa tahun lalu yang terjadi pada hari tersebut.

Sayangnya, fitur tersebut tidak dapat mengenali membedakan momen bahagia atau sedih. Karenanya, tidak jarang momen sedih yang ingin dilupakan muncul dalam fitur On This Day di Facebook.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini : 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya