Teleskop Pemburu Planet NASA Bisa Bertahan hingga 2025?

Laporan terbaru mengungkap kalau teleskop Hubble sebetulnya bisa saja bertahan selama beberapa tahun ke depan, tepatnya lima tahun lagi hingga 2025.

oleh Jeko I. R. diperbarui 20 Jan 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2019, 12:00 WIB
Bintang
Teleskop Hubble. (foto: NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Meski dikabarkan akan pensiun, ternyata teleskop Hubble milik NASA, memiliki kemungkinan berusaha untuk 'bertahan hidup'.

Menurut informasi yang dilansir laman Geek pada Minggu (20/1/2019), laporan terbaru mengungkap kalau teleskop Hubble sebetulnya bisa saja bertahan selama beberapa tahun ke depan, tepatnya lima tahun lagi hingga 2025.

"Sekarang, semua subsistem dan instrumen Hubble memiliki kesempatan dapat berfungsi normal sebanyak 80 persen hingga 2025," ujar kepala Space Telescope Science Institute Thomas Brown kepada Space.

Brown bahkan mempresentasikan kemungkinan Hubble masih dapat beroperasi di sebuah pertemuan ilmiah tertutup di American Astronomical Society.

Diagnosis tersebut diungkap Brown satu pekan setelah teknisi mengecek kerusakan pada Wide Field Camera 3. Diketahui, kamera teleskop tersebut rusak akibat masalah hardware.

Kamera ini sebetulnya sudah dipasang di Hubble sejak 2009, saat astronot kala itu memperkenalkan teknologi Cosmic Origins Spectograph.

Setelah satu dekade di luar angkasa, instrumen ini ternyata masih memiliki sistem backup mereka yang online, yang ternyata dapat membantu memperpanjang usia Hubble.

"Jika pengulangan sistem backup ini bisa diandalkan, Hubble masih bisa bertahan beberapa tahun," jelas Brown.

Kamera Teleskop Hubble Rusak, Eksplorasi Disetop Sementara

Teleskop Hubble Bertahan Hingga 25 Tahun
Setelah 25 tahun lamanya, teleksop Hubble masih memberikan kejutan-kejutan kepada manusia.

Dikutip dari laman Space, Sabtu (12/1/2019), NASA tak menyebut secara rinci, kerusakan apa yang dialami oleh Wide Field Camera 3 Hubble.

Namun, kamera milik teleskop Hubble mengandung banyak material elektronik, sehingga diharapkan oleh Space Telescope Science Institute, kamera ini tak mengalami kerusakan parah.

Kerusakan kamera ini merupakan kerusakan komponen kedua yang dihadapi oleh Hubble dalam beberapa bulan terakhir. Tidak dijelaskan pula, berapa lama waktu yang dibutuhkan tim teknis untuk memperbaiki kamera teleskop ini.

Apalagi, pemerintah Amerika Serikat menghentikan separuh operasi NASA sejak 22 Desember, pasalnya Congress dan President AS Donald Trump tak sepakat tentang anggaran untuk operasional NASA.

Head of NASA Science Mission Diretorate Thomas Zurbuchen dalam Twitter menuliskan tentang malfungsi kamera teleskop Hubble ini.

"Hal ini memperingatkan setiap orang bahwa ada aspek krusial dalam eksplorasi luar angkasa," kata Zurbuchen dalam akun Twitter-nya.

Aspek pertama menurutnya adalah, sistem yang kompleks, dalam hal ini teleskop Hubble hanya bekerja karena adanya tim ahli khusus yang berdedikasi.

Aspek penting kedua adalah semua sistem ruang memiliki masa hidup yang terbatas dan masalah seperti itu pasti akan terjadi dari waktu ke waktu.

 

Usia Telah Tua

Super Hubble
Teleskop raksasa NASA, Super Hubble. (Foto: NASA)

Sementara itu, Gizmodo menyebut kerusakan berturut-turut yang terjadi pada teleskop Hubble memperlihatkan bahwa teleskop ini memang sudah berumur.

Sebenarnya, perbaikan terakhir teleskop ini pada 2009 lalu bisa menjaga fungsi Hubble hingga 2013. Namun setelah lima tahun berlalu, teleskop Hubble masih menghasilkan gambar-gambar menakjubkan dari langit.

Para ilmuwan NASA disebut-sebut bekerja untuk menjaga teleskop ini tetap beroperasi hingga 2025.

Sebenarnya, NASA telah mempersiapkan teleskop pengganti Hubble, yakni teleskop James Webb yang dijadwalkan meluncur pada 2021.

Juru bicara Space Telescope Science Institute Christine Pulliam menyebut, meski pemerintah menerapkan shut down terhadap NASA, hal itu tak akan memengaruhi upaya lembaga antariksa ini untuk memperbaiki kerusakan Hubble.

"Government shut down seharusnya tidak mempengaruhi respon NASA terhadap anomali kamera Hubble," katanya.

Dia melanjutkan, "orang-orang yang kami butuhkan dalam operasi penerbangan dan sains akan tetap ada untuk memecahkan masalah ini. Tim Tiger telah diaktifkan."

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya