Apple Tegur Developer Aplikasi yang Rekam Aktivitas Pengguna iPhone

Apple memperingatkan developer yang menggunakan alat analisis untuk merekam aktivitas pengguna iPhone dan iPad.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Feb 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 16:30 WIB
Apple Luncurkan Tiga iPhone Anyar, XR, XS dan XS Max
CEO Apple Tim Cook dan Apple chief design officer Jonathan Ive melihat produk baru Apple di Apple Headquarters, Cupertino, California (12/9). Tiga iPhone terbaru Apple tersebut merupakan penerus dari iPhone X. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Liputan6.com, Jakarta - Apple dinilai cukup serius menangani keamanan pengguna iPhone dan iPad.

Upaya terbaru perusahaan yaitu dengan kembali memperingatkan para developer untuk tidak mengganggu privasi pengguna.

Dilansir Phone Arena, Jumat (8/2/2019), Apple mengatakan kepada para developer aplikasi bahwa mereka akan "ditendang" dari App Store, jika tidak menghilangkan atau mengungkapkan secara tepat tentang kode analisis yang digunakan untuk merekam bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi di perangkatnya. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Apple kepada TechCrunch.

Juru bicara Apple mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan pemberitahuan tersebut kepada para developer yang tidak mengikuti ketentuan dan pedoman perusahaan.

Apple akan mengambil langkah cepat jika developer tidak juga melakukan perubahan yang diwajibkan, serta aplikasi mereka akan dihapus dari App Store.

"Melindungi privasi pengguna adalah hal penting dalam ekosistem Apple. Review Guidelines App Store kami mengharuskan aplikasi meminta persetujuan pengguna secara eksplisit, dan memberikan indikasi visual yang jelas saat merekam, mencatat, atau membuat catatan aktivitas pengguna," ungkap juru bicara tersebut.

Langkah Apple ini mengindikasikan cukup banyak developer menggunakan alat analisis pihak ketiga, untuk merekam interaksi pengguna dengan berbagai aplikasi, tanpa sepengetahuan mereka.

Salah satu alat analisis itu adalah Glassbox, yang digunakan oleh developer iOS dan Android.

Namun, Google sejauh ini belum mengambil langkah apa pun untuk melarang aktivitas perekaman layar tersebut.

Alat analisis ini mengancam privasi pengguna, terutama jika dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.

Informasi sensitif memang seharusnya disembunyikan, tetapi data pribadi seperti kartu kredit dan nomor passport disebut kemungkinan terlihat selama proses rekaman.

Apple Kembali Buka Akses Aplikasi Internal Facebook

Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Peringatan kepada para developer soal privasi pengguna bukan kali pertama dilakukan.

Apple telah berulang kali melakukannya, bahkan perusahaan sampai memblokir aplikasi internal Facebook beberapa waktu lalu karena dianggap telah mengumpulkan data pengguna secara ilegal.

Tak lama setelah diblokir, Apple akhirnya mengembalikan akses enterprise Facebook, sehari setelah dicabut, sehingga kini berbagai aplikasi internalnya sudah bisa diakses.

Pemblokiran ini sebelumnya dilakukan oleh Apple pada Rabu (30/1/2019).

Juru bicara Facebook mengonfirmasi soal pengembalian akses tersebut kepada Mike Isaac dari The New York Post.

Pihak Facebook pun menegaskan pemblokiran dan pengembalian akses ini tidak berdampak pada layanan konsumen.

"Kami memiliki Enterprise Sertification, yang memungkinkan berbagai aplikasi internal kami bisa kembali diakses. Kami sedang dalam proses menjalankan aplikasi internal kami. Hal ini tidak berdampak pada layanan kami untuk konsumen," jelas juru bicara tersebut, seperti dikutip Apple Insider, Jumat (1/2/2019).

Pencabutan larangan ini membuat Facebook bisa memulihkan kembali berbagai aplikasi internalnya, yang berjalan di perangkat iOS.

Aplikasi tersebut termasuk software komunikasi perusahaan, aplikasi transportasi, dan versi aplikasi publik yang belum dirilis.

Apple mencabut sertifikasi enterprise Facebook pada Rabu lalu, setelah muncul laporan yang menyebutkan jejaring sosial itu menggunakan sistem untuk program pengumpulan data secara ilegal.

Google juga mengalami nasib serupa sehari setelahnya untuk masalah yang sama, tapi kini Apple telah mengembalikan aksesnya.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya