Liputan6.com, Jakarta - Karakter Dilan yang populer kini hadir dalam bentuk gim mobile. Gim berjudul Game Dilan ini merupakan hasil kerja sama antara Agate, Ciayo Games, dan Pidi Baiq selaku kreator karakter Dilan.
Game Dilan merupakan satu-satunya gim resmi Dilan di Indonesia. Kerja sama yang dilakukan dalam gim ini mencakup pengembangan engine, konten, termasuk jalinan cerita dan art.
Dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Minggu (24/2/2019), gim merupakan gabungan dari novel Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990 dan Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1991.
Advertisement
Baca Juga
Gim ini menyajikan lima episode dari Dilan 1990 dan 10 episode dari Dilan 1990 yang direncanakan rilis pada 24 Februari bertepatan dengan Hari Dilan. Pemain dalam Game Dilan akan berperan sebagai Milea.
Menyajikan gameplay khas visual novel, pemain dapat menentukan sendiri piihannya dan membuat alur cerita berdasarkan pilihan tersebut. Karenanya, Milea akan menjadi penentu keseluruhan alur cerita gim.
Nantinya, pemain juga dapat menyesuaikan pakaian karakter Milea yang diinginkan. Pemain juga dapat memperoleh ilustrasi istimewa untuk dikoleksi apabila sudah berhasil mencapai adegan tertentu.
Gim ini hadir dengan musik latar khas film Dilan yang membuat pemain dapat lebih menikmatinya. Bagi kamu yang tertarik, gim ini sudah dapat diunduh secara gratis di Google Play Store.
Gim Mobile Dituding Jadi Biang Kerusakan Mata Siswa
Terlepas dari peluncuran Game Dilan, gim mobile kini dituding jadi penyebab gangguan penglihatan pada mata siswa.
Hal ini diungkapkan oleh pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Jumat (28/12/2018).
Pemerintah Jepang menyebut, di negaranya, kini ada masalah kesehatan pada para siswa.
Berdasarkan riset, pemerintah Jepang menemukan hal cukup mencengangkan, yakni 25,3 persen siswa gagal mendapatkan skor 1.0 (nilai sempurna) dalam tes penglihatan.
Bahkan, pemerintah Jepang menuding penyebab masalah dalam kesehatan mata ini disebabkan karena para siswa kebanyakan main smartphone dan gim mobile.
Jika dirinci, 34,1 persen siswa sekolah dasar dan 67,09 persen siswa sekolah menengah tak memiliki penglihatan yang sempurna atau 1.0 vision mark (juga dikenal dengan 20/20 vision).
Angka gangguan penglihatan ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Jepang.
"Menurut para ahli, (gangguan kesehatan mata) ini terkait dengan meningkatnya waktu siswa memandang ke layar perangkat, misalnya terkait penggunaan smartphone atau bermain gim mobile," kata Kementerian.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement