Putus Hubungan dengan Google, Huawei Kebanjiran Dukungan dari Warga Tiongkok

Di tengah sorotan global atas penghentian lisensi Google ini, warga Tiongkok ramai-ramai memberikan dukungannya untuk vendor smartphone nomor dua di global ini.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Mei 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 16:00 WIB
Huawei HQ
Device Laboratory milik Huawei di Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone Huawei tak lagi mendapatkan akses terhadap lisensi Android milik Google setelah perusahaan AS itu memutus kerja sama antara keduanya.

Imbasnya, di masa depan, akses terhadap Google Play Store, Gmail, hingga YouTube tak bisa didapatkan oleh smartphone Huawei.

Namun di tengah sorotan internasional atas penghentian lisensi Google ini, warga Tiongkok ramai-ramai memberikan dukungannya untuk vendor smartphone nomor dua di global ini.

Mengutip laman The Verge, Selasa (21/5/2019), warga Tiongkok memberi dukungannya pada Huawei melalui unggahan di media sosial Weibo dan Douyin.

Menurut laporan media setempat, pengguna Huawei di Tiongkok mengunggah posting-an mendukung Huawei dengan pernyataan bahwa mereka akan terus memakai smartphone Huawei.

Tidak hanya itu, para konsumen mengaku, mereka akan tetap membeli smartphone Huawei di masa depan. Beredar pula tagar yang jika diartikan, "Huawei tidak perlu bergantung kepada Amerika untuk microchip mereka."

Tagar tersebut beredar setelah perusahaan pembesut chip Amerika seperti Qualcomm dan Intel mulai menghentikan kerja sama dengan Huawei.

Ada juga tagar berbahasa mandarin dengan arti "OS besutan Huawei Hong Meng" yang juga trending di medsos, sebagai imbas dari penghentian lisensi Android oleh Google.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Google Stop Dukungan Lisensi Android untuk Smartphone Huawei

Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Sebelumnya, Alphabet Inc selaku perusahaan induk Google menghentikan dukungan mereka untuk smartphone Huawei.

Dengan begitu, proses transfer hardware, software, hingga layanan teknis (kecuali yang tersedia melalui lisensi open source) tak bisa lagi diakses Huawei.

Lantas, bagaimana nasib pengguna smartphone Huawei? Menurut seorang juru bicara Google, pengguna smartphone Huawei existing yang memiliki aplikasi Google, masih bisa memakai, memperbarui, mengunduh update yang disediakan Google.

"Kami memang mematuhi peraturan pemerintah AS (mengenai daftar hitam perdagangan) dan meninjau implikasinya," tutur juru bicara Google, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Reuters, Senin (20/5/2019).

Dia melanjutkan, "bagi pengguna layanan kami, Google Play dan perlindungan keamanan dari Google Play Protect masih terus berfungsi di perangkat-perangkat Huawei yang kini ada di pasaran."

Penangguhan dari Google ini bisa membuat bisnis smartphone Huawei di luar Tiongkok pincang. Pasalnya, raksasa teknologi tersebut akan segera kehilangan akses ke pembaruan OS Android milik Google.

Yang jadi masalah, versi smartphone Huawei (dengan OS Android) yang rilis setelah adanya kebijakan ini akan kehilangan akses ke berbagai layanan populer. Misalnya saja akses terhadap Google Play Store, Gmail, hingga YouTube.

Pasalnya, aplikasi-aplikasi tersebut tidak dicakup oleh lisensi open source dan memerlukan kerja sama komersial dengan Google. 

Tak Bisa Akses Layanan Eksklusif Google

Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Seorang sumber mengatakan, "Huawei hanya akan bisa menggunakan Android versi publik dan tidak akan bisa mendapatkan akses ke aplikasi dan layanan eksklusif dari Google."

Huawei akan terus memiliki akses ke sistem operasi Android yang tersedia melalui lisensi open source atau yang dikenal dengan Android Open Source Project (AOSP).

Versi ini tersedia secara gratis bagi siapapun yang ingin menggunakannya. Total, menurut Google, ada sekitar 2,5 miliar perangkat Android yang aktif di seluruh dunia.

Namun demikian, menurut sumber tersebut, Google akan menyetop akses, dukungan teknis, dan kolaborasi Google yang melibatkan aplikasi dan layanan ekslusifnya ke depan.

(Tin/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya