Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei, mengindikasikan perusahaan akan terus mengembangkan chip sendiri untuk mengurangi dampak pemblokiran terhadap produknya.
Pernyataannya ini berkaitan dengan pembatasan yang diterapkan AS terhadap Huawei.
Dikutip dari Nikkei Asian Review, Senin (20/5/2019), Ren bahkan mengungkapkan, Huawei akan baik-baik saja jika Qualcomm dan penyuplai AS lain tidak menjual chip mereka kepada Huawei.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sudah mempersiapkan untuk ini," tutur Ren.
Unit HiSilicon Technologies Huawei yang mendesain chip prosesor inti, juga pernah menyampaikan hal serupa.
Dalam sebuah surat terbuka beberapa waktu lalu, Presiden Teresa He Tingbo, menulis "Kami telah memprediksi hal ini selama bertahun-tahun, dan kami memang memiliki rencana cadangan".
Lebih lanjut, Ren mengatakan Huawei tidak akan mau diatur oleh pemerintah AS. "Kami tidak akan mengubah manajemen kami sesuai permintaan AS, atau menyetujui pemantauan seperti yang dilakukan ZTE," tuturnya.
Pembatasan AS terhadap Huawei merupakan dampak dari tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok.
Selain itu, smartphone dan peralatan jaringan Huawei dituding dapat digunakan oleh Tiongkok untuk memata-matai warga AS. Huawei sendiri berulang kali membantah tudingan tersebut.
Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan larangan perusahaan di AS bertransaksi dengan Huawei melalui executive order (perintah eksekutif) pada pekan lalu.
Dilaporkan CNBC, executive order ini mengizinkan Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, untuk memblokir transaksi yang melibat teknologi informasi dan komunikasi yang memberi ancaman terhadap keamanan nasional AS.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Qualcomm dan Intel Blokir Huawei
Produsen chip asal AS, Intel, Qualcomm, Xilink, dan Broadcomm, dilaporkan telah mengeluarkan perintah kepada para karyawannya untuk tidak menyuplai software dan komponen penting kepada Huawei. Hal ini akan dilakukan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut
Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari keempat perusahaan tersebut. Perwakilan dari Kementerian Perdagangan AS juga belum memberikan pernyataan.
Selain keempat produsen chip tersebut, Google juga telah menangguhkan bisnis dengan Huawei terkait hardware, software, dan layanan teknis kecuali yang tersedia untuk umum melalui lisensi open source.
Pemilik smartphone Huawei dengan berbagai aplikasi Google yang ada sekarang, masih bisa menggunakan dan mengunduh pembaruan aplikasi yang diberikan Google.
(Din/Jek)
Advertisement