Ups, Aplikasi iPhone Ketahuan Ambil Data Pengguna Saat Tidur

Bukan cuma itu, ribuan aplikasi ini juga bisa 'mencuri' data pengguna saat iPhone sedang tidak digunakan.

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Mei 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2019, 16:00 WIB
Apple Luncurkan Tiga iPhone Anyar, XR, XS dan XS Max
IPhone XS (kiri) dan XS Max diperlihatkan saat peluncuran produk baru Apple di California (12/9). iPhone XS dan XS Max tersedia tiga warna (gold, silver, abu-abu) dan tiga konfigurasi memori (64GB, 256GB, dan 512GB). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Liputan6.com, Jakarta - Pernah merasa curiga ketika lengah ada yang bakal memata-matai dan mengumpulkan informasi tentang kita? Bisa jadi, selama ini ada hal seperti itu tapi kita tidak menyadarinya.

Mengejutkannya, hal itu mungkin terjadi sangat dekat dengan kita. Ya, dari smartphone yang sehari-hari kita gunakan. iPhone contohnya.

Investigasi baru dari The Washington Post dan perusahaan keamanan Disconnect menyebutkan, ada 5.400 aplikasi pelacak di iPhone yang mengirimkan data pengguna smartphone ke server pihak ketiga saat mereka tidur!

Dilansir Tekno Liputan6.com dari Daily Mail, Kamis (30/5/2019), informasi yang dikirim bisa berupa nama, email, alamat IP hingga lokasi pengguna saat ini.

Bukan cuma itu, ribuan aplikasi ini juga bisa 'mencuri' data pengguna saat iPhone sedang tidak digunakan. Aplikasi ini memanfaatkan fitur Background App Refresh.

Mengejutkannya lagi, ternyata aplikasi ini cukup populer seperti Nike, Spotify, OneDrive dan lainnya. Data yang disedot juga jumlahnya hingga 1,5GB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apple Telan Ludah Sendiri

iPhone 11
Tampilan render iPhone 11. (Doc: Hasan Kaymak)

Hasil investigasi ini bikin iPhone seolah menelan ludah sendiri.

Iklan iPhone yang mengklaim, "What happens on your iPhone, stays on your iPhone" untuk menunjukkan keamanan privasi iPhone nyatanya malah jadi boomerang.

Sebelumnya, iPhone juga pernah dituduh 'mencuri' data pelanggan iTunes di Rhode Island dan Michigan.

Sebenarnya, tracker sendiri bukan sesuatu yang berbahaya kalau digunakan sebatas keperluan target pasar saja dan selama informasi yang diambil tidak bersifat sensitif.

Namun dalam banyak kasus, seringkali informasi pengguna disalahgunakan dan berujung pada kerugian pengguna itu sendiri. Oleh karenanya, sebagai pengguna sebaiknya kita selalu mengubah informasi keamanan akun secara rutin.

(Tik/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya