Liputan6.com, Jakarta - Orang yang tinggal di negara berkembang mungkin saja mengalami masalah dengan sanitasi, terutama ketika buang air besar.
Pasalnya kadang di toilet, proses flush pun tak bisa dilakukan baik karena minimnya air atau berbagai hal lain. Akibatnya, kadang saat ada pengguna lain yang ingin memakai toilet, mereka harus berhadapan dengan toilet kotor.
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, sebuah perusahaan asal Selandia Baru berupaya untuk menyelesaikan masalah ini. Mengutip Ubergizmo, Senin (2/6/2019), para peneliti menciptakan sebuah toilet yang akan mengubah tinja jadi uap. Dengan begitu, masalah sanitasi pun bisa terpecahkan.
Perusahaan yang dimaksud adalah Scion dan didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation. Sebelumnya, yayasan ini juga membantu mendanai proyek lain yang mengubah tinja jadi air bersih Pyang dapat diminum.
Proses yang membuat tinja jadi uap ini diberi nama oksidasi basah, di mana, tinja ditempatkan di bawah tekanan dengan menambah oksigen dan dipanaskan hingga suhu 200 derajat celsius.
Proses
Kemudian, proses ini mengubah karbon dioksida dan air. Hal ini sebenarnya bukan teknik baru.
Pasalnya, proses oksidasi basah dipakai di industri pertambangan dan pengolahan limbah, namun dalam hal ini Scion berharap bisa membawa teknologi ini ke rumah-rumah.
Salah satu engineer yang bertugas dalamm program ini, Daniel Gapes mengatakan, "dengan adanya metode ini, kita bisa terbebas dari masalah, sehingga tak perlu menanganinya secara pribadi."
Ia menyebut, di sebagian besar negara berkembang, kedekatan antara penduduk dengan limbah merupakan risiko yang penyakitnya tinggi.
Advertisement
Ubah Tinja Jadi Air
Sejak tak lagi aktif bekerja di Microsoft, Bill Gates memang terlihat lebih fokus pada kegiatan kemanusiaan untuk membantu memecahkan sejumlah masalah yang ada di dunia.
Misalnya, pemberantasan polio, mengembangkan dan memberikan vaksin ke negara-negara termiskin di dunia, mendanai pembuatan kondom masa depan, dan merancang toilet masa depan berteknologi canggih.
Namun itu semua belum membuat Bill Gates puas diri. Ia tergerak menyediakan air bersih untuk ratusan juta orang di dunia yang kekurangan air bersih. Caranya dengan mengubah kotoran manusia menjadi air minum yang layak dikonsumsi.
Inovasi tersebut diwujudkan lewat proyek inovatif Omniprocessor, yang dirancang dan dibangun oleh Janicki Bioenergy --sebuah perusahaan mesin raksasa di Seattle.
Kotoran manusia dalam jumlah besar nantinya akan dibakar dan menghasilkan listrik, air dan abu. Berkat kekuatan prosesor dengan menggunakan mesin uap dan karena menggunakan suhu tinggi, H2O menjadi tidak berbau. Bill Gates pun mencoba meminum air yang sebelumnya berasal dari kotoran manusia tersebut.
"Rasa airnya seperti air yang sudah dikemas di botol," tulis Gates dalam sebuah posting blog di situs Eponymousnya.
(Tin/Ysl)