Hebat, Ilmuwan AS Ubah Kotoran Sapi Jadi Air Minum

Para ilmuwan itu menggunakan proses anaerobik digester dari pupuk kandang yang dihasilkan oleh sapi-sapi di peternakan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Jun 2014, 07:17 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2014, 07:17 WIB
sapi

Liputan6.com, New York - Para ilmuwan di Amerika Serikat telah mengembangkan teknologi baru, yang dapat mengubah kotoran sapi menjadi air minum. Hebat!

Dikutip Liputan6.com dari Sky News, Jumat (6/6/2014), para ilmuwan itu menggunakan proses anaerobik digester dari pupuk kandang yang dihasilkan oleh sapi-sapi di peternakan. Lalu mereka mendapatkan air yang layak konsumsi, setelah menghilangkan senyawa berbahaya seperti amonia.

Sementara nutrisi yang terkandung pada kotoran sapi, selama proses anaerobik digester itu dapat diubah menjadi pupuk.

"Jika Anda memiliki 1.000 sapi di peternakan, mereka memproduksi sekitar 10 juta galon pupuk per tahun kandang," ujar Profesor Steve Safferman dari tim Michigan State University.

"Sekitar 90% dari kotoran adalah air, tetapi mengandung sejumlah besar nutrisi seperti karbon dan patogen yang bisa mempengaruhi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik," jelas Steve.

Lanjut Steve, sistem anaerobik digester menghasilkan 50 galon atau 227 liter air untuk setiap 100 galon atau 455 liter kotoran.

Setelah berhasil mengubah menjadi air, ke depannya tim peneliti berharap bisa segera meningkatkan hasil air dari kotoran sapi itu menjadi 65 galon atau 295 liter. Mengingat ada lebih dari 87 juta sapi di Amerika Serikat, maka secara teoritis dapat menghasilkan 870 juta galon air bersih setiap tahunnya.

"Di sini, di Michigan, kami bebas menggunakan air," ungkap Prof Safferman menambahkan.

"Tapi di barat sana, di mana kekeringan masih merupakan masalah. Aksesibilitas air bersih bisa menjadi kendala dalam sebuah bisnis peternakan," beber Safferman.

Meski demikian, air hasil olahan para ilmuwan tersebut tak disebutkan bisa dikonsumsi oleh manusia atau tidak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya