Liputan6.com, Jakarta - Akun YouTube Calon Sarjana sempat membuat heboh warganet. Alasannya, akun tersebut diketahui telah mencuri karya orang lain dan dimasukkan sebagai konten di kanalnya.
Aksi itu dengan cepat menuai beragam respons warganet, yang kebanyakan tidak mendukung aksi tersebut. Menanggapi hal tersebut, CEO Infia Media Network, Richo Pramono, pun memberikan keterangan melalui akun Twitternya.
Lewat akun @jerangkah, dia menjelaskan dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh akun YouTube Calon Sarjana. Lewat cuitannya, dia mengatakan akun Calon Sarjana merupakan partner Infia, tapi dalam hal ini pihaknya hanya sebatas sales agent.
Advertisement
Baca Juga
"Pertanyaannya, kenapa Calon Sarjana masuk dalam credential Infia? Jawabannya, @calonsarjanaaa adalah partner eksklusif kami. Sebagai partner eksklusif, sales @calonsarjanaaa sepenuhnya menjadi tanggung jawab Infia," tulisnya seperti dikutip dari cuitan di Twitter, Sabtu (9/11/2019).
Meski menjadi partner eksklusif, Richo menuturkan Infia tidak terlibat secara operasional di akun Calon Sarjana. Mereka juga tidak berwenang menentukan konten apa yang ditampilkan, karena hal itu memang tercantum dalam klausul kontrak.
"Cuci tangan? Tidak! Pernyataan ini juga saya buat bukan sebagai bentuk "lepas tanggug jawab". Meskipun yg berkaitan dengan konten dan operasional @calonsarjanaaa, Infia tidak ikut serta," tulisnya melanjutkan.
Kendati demikian, dia memastikan akan memberikan pandangan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Richo juga meminta maaf pada semua pihak, termasuk rekanan dari Infia media.
"Sekali lagi kami mohon maaf atas kejadian ini. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi kami untuk lebih intensif memberikan masukan positif kepada partner kami agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tulis Richo di Twitter.
YouTube Music dan YouTube Premium Hadir di Indonesia
Terlepas dari hal tersebut, Google resmi merilis layanan YouTube Music dan YouTube Premium di Indonesia. Kedua layanan ini akan hadir pada Rabu (7/11/2019).
YouTube Music merupakan aplikasi dan web player yang telah dirancang ulang untuk mendengarkan musik. Cakupannya sangat luas, sehingga pengguna tak hanya dapat mendengarkan lagu-lagu dan official album, playlist, ataupun stasiun radio artis, tetapi juga banyak lagu lainnya yang ada di YouTube.
"Google terkenal karena mesin pencarinya. YouTube Music juga didasarkan pada fitur yang sama: pencarian. Jadi pengguna akan mendapatkan rekomendasi yang telah dipersonalisasi, yang merujuk pada pencarian, setelan akun Google, dan lokasi penggunanya," kata Ruuben Van Den Heuvel, Head of Music Content Partnership untuk region Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, di YouTube and YouTube Go, saat video conference dengan awak media di kantor Google Indonesia di SCBD, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Google mengklaim ada lebih dari satu miliar pencinta musik di seluruh dunia yang mengakses YouTube setiap bulan untuk mendengarkan musik yang sedang populer dan menemukan musik baru. Selain itu, Google menyebut ada lebih dari dua juta artis yang mengekspresikan suara dan karya-karyanya.
Adapun YouTube Music Premium menawarkan fitur offline download dan pengalaman mendengar musik tanpa iklan dengan tarif mulai dari Rp49.000,- per bulan bagi pengguna perangkat berbasis Android dan iOS. Opsi berbayar ini memungkinkan pengguna untuk memutar lagu dan video di latar belakang, sehingga mereka tetap bisa mendengarkan musik sambil memakai aplikasi lain atau mengunci ponsel.
Sebagai perkenalan, Google menawarkan uji coba gratis YouTube Music Premium selama tiga bulan dan penawaran ini hanya berlaku hingga 26 November 2019. Di luar opsi berbayar, pengguna tetap dapat menikmati layanan YouTube Music tanpa berlangganan, tetapi dengan dukungan iklan.
(Dam/Ysl)
Advertisement