TikTok Bakal Saingi Spotify Lewat Aplikasi Streaming Musik Resso

Selama enam bulan ini, perusahaan induk TikTok, ByteDance, tengah menguji coba aplikasi streaming musiknya sendiri yang bernama Resso.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 16 Des 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 09:30 WIB
Aplikasi TikTok. Dok: Engadget.com
Aplikasi TikTok. Dok: Engadget.com

Liputan6.com, Jakarta - Tampaknya, aplikasi streaming musik seperti Spotify dan Apple Music harus bersiap-siap dengan kehadiran kompetitor baru. Pasalnya selama enam bulan ini, perusahaan induk TikTok, ByteDance, tengah menguji coba aplikasi streaming musiknya sendiri.

Dilaporkan oleh Bloomberg, aplikasi streaming musik milik ByteDance bernama Resso.

Mengutip laman Business Insider, Senin (16/12/2019), Resso sudah diuji coba di India dan Indonesia.

Sekadar informasi India merupakan salah satu pasar terbesar TikTok dengan jumlah unduhan sebesar 31 persen dari keseluruhan jumlah download aplikasi.

Tak seperti aplikasi streaming musik lainnya, Resso menampilkan lirik lagu secara real-time ketika lagu diputar. Resso juga memungkinkan pengguna untuk meninggalkan komentar di track individual.

Berdasarkan Bloomberg, para pengguna juga bisa membuat gif dan video disertai musik, seperti fitur lipsync yang membuat TikTok sangat populer di kalangan remaja.

Tahap Beta Testing

ilustsrasi aplikasi TikTok.
ilustsrasi aplikasi TikTok. (iStockphoto)

Seorang juru bicara perusahaan menyebut, saat ini Resso masih dalam fase beta-testing. Namun pihak ByteDance optimistis dengan layanan tersebut.

"Kami optimistis dengan prospek jangka panjangnya, namun kami masih dalam proses yang sangat awal dan hanya terbatas di pasar-pasar berkembang," kata juru bicara.

Sekadar informasi, aplikasi berbagi video singkat TikTok kini jadi ancaman yang sangat nyata untuk Facebook dan perusahaan-perusahaan AS lainnya. Apalagi saat ini ByteDance memiliki nilai valuasi USD 75 miliar tahun lalu.

Setelah sukses dengan TikTok, ByteDance kini menekankan fokus pada aplikasi musik lainnya membuat Spotify dan Apple Music patut untuk terus waspada.

Kian Berkembang di Indonesia

Fitur voice changer TikTok
Fitur Voice Changer TikTok (Foto: TikTok)

Terlepas dari aplikasi streaming musiknya, TikTok terus berbenah setelah sempat diblokir oleh pemerintah Indonesia pada pertengahan tahun lalu. Setelah kembali bisa diakses, anak usaha ByteDance tersebut kian memperkuat layanannya, termasuk melalui kerja sama dengan pemerintah dan merilis kampanye baru setiap bulan.

Senior Marketing Manager TikTok Indonesia, Dina Bhirawa, mengatakan layanan TikTok terus mengalami perkembangan di Indonesia. Di Indonesia saja, TikTok mengklaim telah mendapatkan 21 miliar view per bulan dengan lebih dari 100 video baru setiap hari.

Sayangnya, ia enggan memerinci jumlah pengguna TikTok di Indonesia. Namun, ia menegaskan akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan basis pengguna dan konten.

"TikTok terus bekerja sama dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan pemerintah. Kami berkomitmen membuat ekosistem di TikTok menjadi lebih baik," kata Dina di The Plaza, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).

Selama ini, TikTok dikenal dengan konten hiburan seperti lip sync dan menari. Namun seiring waktu, aplikasi video pendek ini menghadirkan berbagai kampanye baru berisi konten-konten informatif dan edukatif.

"Sebelumnya kami memang lebih dikenal dengan konten hiburan seperti bernyanyi atau dance, tapi kami ingin lebih baik. Kami ingin semua konten bisa didapatkan di sini, tapi tetap disampaikan dengan cara yang menghibur," jelasnya.

Di Indonesia, konten populer TikTok terdiri dari sejumlah kategori. Kategori terpopuler adalah komedi, kemudian diikuti vlog jalan-jalan, serta fashion dan makeup. Lima besar kategori populer lain adalah talenta seperti lip sync dan menari, serta makanan.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya