Baru Rilis, Byte Diserbu Banyak Komentar Spam

Aplikasi video pendek Byte yang baru saja rilis beberapa hari lalu, diserbu banyak komentar spam dari bot.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 07:30 WIB
Byte
Aplikasi berbagi video berdurasi singkat Byte (Foto: Engadget)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi video pendek Byte--besutan pendiri Vine, Dom Hofmann--yang baru saja rilis beberapa hari lalu, diserbu banyak komentar spam dari bot.

Sontak, sebagian besar pengguna langsung mengeluh tentang beberapa komentar spam yang mampir di posting-an mereka.

Mengutip laman Inputmag, Rabu (29/1/2020), Hofmann mengklaim bahwa timnya sudah mengetahui masalah ini dan sedang berusaha keras untuk mengatasinya.

"Ini adalah prioritas utama kami dan kami sangat berkerja keras untuk mengatasinya," ucapnya.

Belum lama ini Hofmann membagikan sebuah posting-an di forum komunitas yang membahas mengenai spam like dan komentar palsu.

"Kami menyadari masalah ini dan seharusnya akan terasa lebih baik daripada 24 jam yang lalu dan harus terus membaik selama beberapa saat ke depan," tulis Hofmann.

"Kami akan membuat perubahan yang lebih dramatis pada komentar, termasuk kemampuan menyukai komentar dan kemampuan untuk memblokir/memfilter/membatasi komentar," sambungnya.

Kejadian ini memang sangat disayangkan karena menodai Byte sebagai platform baru dan modern, yang seharusnya lebih baik dan lebih aman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aplikasi Video Pendek Byte Meluncur, Apa Bedanya dengan TikTok?

Byte
Aplikasi Byte belum tersedia di Indonesia (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Pendiri Vine, Dom Hofmann, meluncurkan sebuah aplikasi berbagi video pendek bernama Byte.

Mengutip laman The Verge, Selasa (28/1/2020), Hofmann mengembangkan aplikasi itu sebagai suksesor Vine. Ia menyebut, aplikasi Byte sudah tersedia di iOS dan Android.

Lalu, apa bedanya dengan TikTok? Byte, seperti Vine, hanya menawarkan video pendek berdurasi enam detik, sedangkan TikTok 15 detik dan dapat dirangkai hingga satu menit.

Basis penggunanya pun juga sangat berbeda. Dolaporkan Insider, beberapa pengguna Vine yang terkenal secara resmi telah bermigrasi ke Byte dan mereka secara blak-blakan tidak menyukai TikTok.

Kategori 'Komedi' sangat disukai dan berkembang biak dengan pesat di TikTok, dan video TikTok tidak disambut dengan hangat oleh pengguna Byte.

Pun demikian, pengguna TikTok bisa memilih kategori yang bisa diatur sesuai keinginan, mulai dari vlog, food, dance, sports, DIY, hingga animals. Ini membuat pengguna dapat lebih inovatif.


Byte Sudah Rilis di Indonesia?

Byte
Byte. Dok: distractify.com

Sayangnya saat Tekno Liputan6.com mencoba mengunduh Byte di Play Store Android, terdapat keterangan bahwa Byte belum tersedia di Indonesia.

Aplikasi ini sebenarnya sudah tersedia dalam versi beta selama beberapa waktu. Namun, ia baru dirilis sekarang ini sebagai sebuah kejutan.

Sekadar informasi, Hofmann telah mengembangkan Byte selama beberapa tahun. Dia membuat Byte setelah berhenti dari Vine, beberapa waktu setelah platform tersebut diakuisisi Twitter.

(Fitriah Nurul Annisa/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya