Byte, Layanan Video Pendek Pengganti Vine Kini Tersedia di iOS dan Android

Pendiri Vine, Dom Hofmann, meluncurkan sebuah aplikasi berbagi video berdurasi 6 detik yang bernama Byte.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Jan 2020, 08:35 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 08:35 WIB
Byte
Aplikasi Byte belum tersedia di Indonesia (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2017, Twitter menghentikan platform video pendek Vine. Kini, pendiri Vine, Dom Hofmann, meluncurkan sebuah aplikasi berbagi video berdurasi 6 detik yang bernama Byte.

Mengutip laman The Verge, Sabtu (25/1/2020), Hofmann mengembangkan aplikasi itu sebagai suksesor Vine. Ia menyebut, aplikasi Byte sudah tersedia di iOS dan Android.

Sayangnya saat Tekno Liputan6.com mencoba mengunduh Byte di Play Store Android, terdapat keterangan bahwa Byte belum tersedia di Indonesia.

Aplikasi ini sebenarnya sudah tersedia dalam versi beta selama beberapa waktu. Namun, ia baru dirilis sekarang ini sebagai sebuah kejutan.

Sekadar informasi, Hofmann telah mengembangkan Byte selama beberapa tahun. Dia membuat Byte setelah berhenti dari Vine, beberapa waktu setelah platform tersebut diakuisisi Twitter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Janji Rilis Tahun Lalu

Byte
Aplikasi berbagi video berdurasi singkat Byte (Foto: Engadget)

Hoffman kerap membagikan informasi tentang perkembangan dari aplikasi yang dibuatnya itu sejak November 2018. Bahkan, dia sempat menjanjikan Byte akan dirilis tahun lalu.

Byte sendiri sebelumnya digadang-gadang akan mengusung nama V2. Namun akhirnya diberi nama Byte pada Mei 2018.

Nama Byte mungkin sedikit membingungkan bagi sebuah platform video, pasalnya nama Byte mirip dengan Bytedance, induk perusahaan TikTok.


Berbagi Pendapatan

Ilustrasi Vine
Vine

Hoffman dalam sebuah wawancara dengan TechCrunch menyebut, Byte akan memperkenalkan mekanisme berbagi pendapatan untuk membantu kreator mendapatkan uang hasil atas hasil kreasinya. Aplikasi ini juga akan menjadi sebuah platform beriklan.

"Kami melihat semua itu, namun kami akan mulai dengan pembagian pendapatan ditambah dengan dana kami sendiri," kata Hoffman.

Nantinya akan ada detail lebih lanjut terkait berjalannya pembagian pendapatan ini.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya