Spotify Kritik Apple One

Spotify mengkritisi langkah Apple yang merilis paket layanan Apple One pada 15 September 2020, waktu Amerika Serikat.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Sep 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2020, 17:00 WIB
Apple One
Apple One (sreenshot https://www.apple.com/apple-one/)

Liputan6.com, Jakarta - Spotify mengkritik langkah Apple yang merilis paket layanan Apple One pada 15 September 2020, waktu Amerika Serikat. Paket ini mencakup beberapa layanan Apple dengan harga mulai dari USD 14,95 per bulan.

Apple One dengan harga mulai dari USD 14, 95 itu, terdiri dari biaya berlangganan untuk Apple TV, Apple Arcade, 50GB penyimpanan iCloud, dan Apple Music. Selain itu, juga ada paket berlangganan Apple One Family dan Premier dengan harga lebih tinggi.

Spotify mengkritisi layanan Apple tersebut kurang dari satu jam setelah acara Apple berakhir.

Apple disebut kembali memanfaatkan dominasinya, serta praktik tidak adilnya untuk merugikan pesaing dengan mengutamakan layanannya sendiri.

"Kami meminta otoritas persaingan untuk bertindak segera guna membatasi perilaku anti-persaingan Apple, yang jika dibiarkan, akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi komunitas pengembang dan mengancam kebebasan kolektif kami untuk mendengarkan, belajar, menciptakan, dan terhubung," ungkap pihak Spotify melalui pernyataan resminya, seperti dikutip dari GSM Arena, Rabu (16/9/2020).

Paket berlangganan Apple One dinilai mengganggu Spotify. Pasalnya, para pemilik perangkat Apple kemungkinan lebih memilih layanan tersebut daripada Spotify.

Pengguna diperkirakan akan menganggapnya lebih sederhana karena dengan satu kali pembayaran bisa mengakses berbagai layanan Apple sekaligus.

Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Pendengar Spotify Lite Terbanyak

Ilustrasi Spotify
Ilustrasi Spotify. Kredit: StockSnap via Pixabay

Lebih lanjut, Spotify pada 8 September lalu merayakan ulang tahun pertama dari layanan Spotify Lite. Seperti diketahui, aplikasi ini merupakan versi Spotify yang dibuat lebih ringan, cepat, dan sederhana.

Meski merupakan versi lebih sederhana, pengalaman yang dihadirkan aplikasi ini tetap optimal. Rilisnya Spotify Lite ditujukan untuk pengguna dengan keterbatasan bandwidth dan kapasitas penyimpanan di perangkatnya.

Setelah setahun rilis, Spotify mengungkap deretan tren yang ada di aplikasi versi sederhana ini. Dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (8/9/2020), Indonesia menjadi salah satu negara dengan pendengar Spotify Lite terbanyak.

Selain Indonesia, pendengar Spotify Lite banyak berasal dari Meksiko, India, dan Argentina. Adapun negara dengan pendengar terbanyak ketimbang negara lain yang mendukung aplikasi ini adalah Brasil.

Pola Aktivitas Pengguna Spotify

Uniknya, meski pengguna Spotify Lite ini berada di berbagai belahan dunia, ada pola aktivitas yang tidak jauh berbeda. Jadi, Senin dan Minggu menjadi hari terbanyak pengguna melakukan aktivitas streaming.

Aktivitas itu meliputi mendengarkan musik maupun podcast, dan kebanyakan dilakukan pada waktu makan siang. Khusus untuk tahun ini, Spotify juga mencatat 2020 menjadi tahun keemasan bagi podcast di Indonesia.

Hal itu ditunjukkan dengan adanya sejumlah program asal Indonesia yang masuk dalam jajaran Global Top 5 podcast paling banyak diputar, seperti PODKESMAS, Rintik Sedu, Do You See What I See, NerdCast, dan Kajian Hanan Attaki.

(Din/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya