Mesin Pencari Microsoft Bakal Jadi Opsi di Android Selain Google

Pengguna Android bisa memilih mesin pencari yang diinginkan untuk bisa ditampilkan di perangkat mereka. Mesin pencari Bing milik Microsoft jadi salah satu opsi yang dapat ditampilkan di layar Android.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Okt 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 06:30 WIB
Kantor Microsoft
Kantor pusat Microsoft

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft Bing kerap dianggap sebagai alternatif utama dari mesin pencari Google.

Kini, setelah adanya regulasi dari Komisi Uni Eropa, Google memutuskan untuk memperbarui pengalaman Android dengan kehadiran layar pilihan mesin pencari yang dapat ditampilkan pada perangkat baru.

Dengan kata lain, menurut Softpedia, Jumat (2/10/2020), pengguna Android bisa memilih mesin pencari yang diinginkan untuk bisa ditampilkan di perangkat mereka. Mesin pencari Bing milik Microsoft jadi salah satu opsi yang dapat ditampilkan di layar Android.

Namun, kemampuan untuk memilih mesin pencari ini hanya bisa dilakukan di 13 negara. Hal ini karena Google telah memutuskan untuk melelang tiap slot di layar.

Adapun opsi mesin pencari lain yang bisa ditampilkan adalah PrivacyWall yang bisa dimunculkan di 12 negara, GMX di 16 negara, dan DuckDuckGo hanya bisa ditampilkan di 8 negara.

Google menyebut, opsi yang ditampilkan di layar akan tampil dalam urutan acak yang masing-masing tidak sama antara satu dan lain perangkat.

"Pilihan layar akan selalu menampilkan maksimal 4 penyedia mesin pencari, termasuk Google. Pemenang lelang dan Google akan ditampilkan secara acak di layar perangkat," kata Google dalam penjelasannya.


Lelang Dianggap Bukan Pendekatan Terbaik

Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

 

Melelang pilihan mesin pencari di layar tak dianggap sebagai pendekatan terbaik. Setidaknya itu dirasakan oleh mesin pencari DuckDuckGo.

Menurut perusahaan, pendekatan ini memaksa mereka untuk membahayakan privasi pengguna, dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak uang dan meningkatkan keuntungan.

"Masalah utama dengan menu preferensi penelusuran Google adalah, lelang berbayar hanya menentukan pemain dengan berbayaran tertinggi," kata perusahaan.


Diprotes

Kantor Baru Google di Berlin
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Pihak DuckDuckGo pun menyebut, format lelang memberi insentif kepada penawar untuk menawar apa yang mereka harapkan demi keuntungan.

"Hasil jangka panjangnya, alternatif Google yang berpartisipasi harus memberikan sebagian besar keuntungan menu preferensi mereka kepada Google," kata pihak DuckDuckGo.

Disebutkan pula, lelang yang dijalankan Google ini menuntut perusahaan mesin pencari untuk memiliki privasi lebih buruk guna meningkatkan iklan.

Sejauh ini, pihak Microsoft belum merilis pernyataan terkait Bing jadi pilihan mesin pencari di Android.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya