Liputan6.com, Jakarta - Save the Children bersama Google menghadirkan aplikasi BumiKita. Aplikasi edukatif ini bertujuan membantu mengedukasi masyarakat akan ancaman bencana di Indonesia.
Aplikasi BumiKita sudah dirilis sejak Juni 2020 dan kini tercatat sudah lebih dari 2.500 pengguna yang aktif memakainya.
Aplikasi ini hadir menjadi salah satu inovasi digital untuk pembelajaran terkait adaptasi dan mengetahui risiko-risiko yang mungkin terjadi, terutama di wilayah bencana.
Advertisement
Baca Juga
Dengan aplikasi ini, Save the Children dan Google ingin meningkatkan kesadaran publik mengenai upaya pengurangan risiko bencana.
Pasalnya menurut survei Save the Children pada 2019 di Provinsi Jawa Barat, 7 dari 10 anak tidak tahu cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.
Padahal, BPNB mencatat, di tahun tersebut terjadi 3.814 kejadian bencana, mulai dari puting beliung, banjir, dan kebakaran hutan/lahan.
Kerugian karena Bencana
Bencana ini menimbulkan 6 juta jiwa penduduk terdampak dan mengungsi. Selain itu bencana juga mengakibatkan kerugian dari aspek infrastruktur dan perekonomian.
Head of Public Affairs Southeast Asia Google APAC Ryan Rahardjo mengatakan, di masa kritis, sangat penting bagi komunitas terdampak untuk bertindak dengan cepat dan efektif.
"Kami telah melihat bagaimana teknologi bisa digunakan untuk kesiapsiagaan bencana dan sebagai cara menghadapi tantangan kemanusiaan terbesar di dunia," kata Ryan, dikutip dari keterangan resmi Save The Children, Selasa (8/12/2020).
Advertisement
Edukasi Tentang Bencana Bagi Anak-Anak
Ryan lebih lanjut mengatakan, Google senang dapat mengembangkan aplikasi BumiKita yang mendukung upaya edukasi bagi masyarakat di daerah rawan bencana, terutama anak-anak.
"Kami berharap, dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka pelajari, mereka bisa merespon dengan cepat dan membantu satu sama lain," katanya.
Sementara itu, CEO Save the Children Indonesia Selina Patta Sumbung menyebut, berkat dukungan Google, Save the Children bisa mengembangkan aplikasi BumiKita untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran untuk anak-anak mengenai bencana.
(Tin/Ysl)