Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi edutech Gredu mendukung pendidikan online saat pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh, guna membatasi penyebaran Covid-19.
Platform yang diluncurkan awal 2020 ini kini telah menjangkau 369 sekolah di tengah masa pandemi. Padahal di tahun 2019, sekolah yang bekerja sama dengan Gredu baru puluhan jumlahnya.
Baca Juga
"Ada pertumbuhan lebih dari 60 persen. Target tahun 2021, kami ini ekspansi ke 200 sekolah, jadi tiap tahun growth kami akan doubling," kata Lead Sales Gredu Theresia Andina dalam diskusi mengenai Gredu, Jumat (8/1/2021).
Advertisement
Theresia mengatakan, Gredu ingin menjangkau minimal 70 ribu pengguna lagi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan ekspansi ke berbagai area baru di Tanah Air.
Area baru yang akan disasar Gredu tahun 2021 ini antara lain adalah Pangandaran, Cirebon (Jawa Barat), Sulawesi Tenggara, Yogyakarta, dan lain-lain.
Theresia melihat peluang untuk memajukan Gredu masih sangat luas. Pasalnya, jumlah sekolah di Indonesia dari berbagai jenjang mencapai lebih dari 120 ribu sekolah. Baik di masa pandemi atau tidak, Gredu menyebut tetap dapat digunakan dan mendukung pembelajaran di sekolah.
Tentang Gredu
Gredu sendiri hadir untuk membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan dukungan aplikasi digital bagi sekolah.
Pada masa pandemi, digitalisasi sekolah dinilai membantu proses belajar menjadi lebih efektif, transparan, dan terukur.
Agar pengguna, yakni siswa, guru, dan orangtua makin nyaman, Gredu menyebut akan terus memperbarui aplikasi guna mendukung pembelajaran daring.
"Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi dunia pendidikan karena harus migrasi ke sistem online. Bagi sekolah yang sudah bekerja sama dengan Gredu, migrasi mendadak bukan menjadi kendala karena kami menyiapkan sistem manajemen sekolah, KBM, hingga administrasi sekolah," tutur CEO Gredu Rizki Anies.
Ia menyebut, update yang diboyong Gredu hadir dalam dua sisi yakni fitur dan layanan.
Advertisement
Berbagai Fitur dan Update Gredu
Dari segi fitur, ada fitur-fitur baru seperti bank soal, remedial, resubmisi, kelas interaktif dilengkapi indikator pemahaman siswa, laporan hasil belajar dengan rekap nilai, informasi ekskul, dan kolom deskripsi serta komentar.
Lalu dari sisi servis, Gredu meng-update sistem training, pengadaan Posko Bantuan Gredu, merilis laman FAQ dan customer support, serta membuat video tuturial yang bisa diakses via YouTube.
Gredu menyebut, update aplikasinya merupakan upaya mendukung semua kegiatan belajar mengajar online.
Gredu mengklaim, pada November-Desember 2020, tingkat kesuksesannya sebesar 84 persen terkait pelaksanaan Penilaian Akhir Semester menggunakan platform Gredu.
Startup ini juga berencana mengajukan pendanaan seri A pada pertengahan 2021.
(Tin/Isk)