Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan smartphone kini tidak menggunakan baterai yang bisa dilepas-pasang. Karena baterainya terpasang di bodi, banyak konsumen mencari smartphone berbaterai besar. Apalagi kini teknologi fast charging atau pengisian daya cepat bisa membuat pengguna makin nyaman.
Kendati demikian, karena baterai tidak dapat diganti, sel lithium-ion yang ada di smartphone lama kelamaan akan menua dan memburuk.
Baca Juga
Kapasitas baterai pun pasti menurun seiring dengan bertambahnya usia pemakaian smartphone. Lalu, bagaimana cara untuk memperpanjang umur baterai perangkat?
Advertisement
1. Jangan Percaya Mitos di Bawah Ini
Salah satu mitos baterai yang dipercayai oleh pengguna adalah ketika mengecas, sekali-kali perlu mengosongkan dan mengisi ulang untuk menghapus memori baterai. Padahal, hal ini merupakan salah kaprah jika diterapkan pada baterai berjenis lithium-ion.
Pengisian daya sebagian saat kapasitas baterai lithium-ion tinggal sepertiga sebenarnya memiliki beberapa manfaat positif untuk umur panjang sel. Ketika hampir kosong, baterai Li-ion menarik arus konstan dan beroperasi pada tegangan yang lebih rendah.
Tegangan ini berangsur-angsur meningkat saat sel mengisi mendatar sekitar 70 persen muatan sebelum arus mulai turun hingga kapasitas penuh.
2. Lakukan Isi Ulang Sedikit Asal Teratur
Berdasarkan riset Battery University, mengisi daya ponsel dalam kisaran 30-80 persen, itu membuat voltase lebih rendah dan memperpanjang masa pakai.
Riset tersebut juga mengatakan, isi ulang daya meski hanya sedikit tetapi teratur, jauh lebih baik untuk baterai Li-ion ketimbang siklus pengisian penuh yang lama.
Apalagi saat ini rata-rata smartphone modern memiliki teknologi baterai yang hemat. Misalnya saja, Reno5 memiliki baterai 4.310mAh yang jika diisi daya 5 menit, bisa memutar video selama 3 jam.
Waktu pengisian daya dapat bervariasi tergantung pada kondisi spesifik perangkat atau perbedaan individu. Misalnya suhu lingkungan atau penurunan kinerja setelah penggunaan baterai.
Advertisement
3. Hindari Isi Baterai Semalaman
Tips lain adalah sebaiknya pengguna bisa menghindari pengisian baterai secara idle seperti saat malam hari.
Mengisi daya semalaman sambil ditinggal tidur adalah kebiasaan yang sangat umum tetapi tidak disarankan karena beberapa alasan.
Pertama, pengisian daya terus menerus dari baterai penuh dalam mengurangi stabilitas dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan kerusakan sistem.
Kedua, baterai akan berada pada tegangan yang lebih tinggi saat berada pada kondisi terisi 100 persen. Ketiga, pengisian daya semalaman menciptakan panas berlebih yang disebabkan oleh disipasi daya yang terbuang percuma.
Idealnya, perangkat harus berhenti diisi daya jika mencapai kapasitas 100 persen. Vendor smartphone Oppo misalnya, menyediakan fitur Battery Guard yang memutus arus ketika pengisian daya sudah 100 persen. Hal ini dihadirkan Oppo mengingat banyak konsumen yang sering mengisi daya saat malam hari.
4. Jangan Pakai Smartphone Ketika Sedang Diisi Baterai
Tips lain yang juga harus diperhatikan adalah jangan gunakan smartphone untuk main gim atau nonton video ketika sedang diisi daya karena bisa mengganggu siklus pengisian daya.
5. Jangan Tutupi Smartphone Ketika Diisi Daya
Salah satu yang juga harus diperhatikan saat mengisi daya adalah suhu. Suhu tinggi membuat baterai stres dan membuatnya kehilangan kapasitas jauh lebih cepat dibandingkan ketika smartphone dipakai di tempat dengan suhu lebih rendah.
Suhu ideal untuk memaksimalkan masa pakai baterai adalah antara 20-50 derajat C.
Panas merupakan pembunuh baterai, untuk itu pengguna sebaiknya tidak menutupi smartphone ketika sedang diisi dayanya dan pastikan untuk menjauhkan dari tempat panas.
(Tin/Ysl)
Advertisement