Liputan6.com, Jakarta - Kemkominfo bekerja sama dengan Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan uji coba Penyebarluasan Informasi Kebencanaan Erupsi Gunung Api dan Geologi melalui SMS blast kebencanaan operator seluler dan siaran TV publik secara realtime.
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo Ahmad M. Ramli mengatakan, momentum ini penting untuk segera diimplementasikan karena beberapa gunung api di Indonesia menunjukkan peningkatan aktivitas.
Baca Juga
"Kerja sama Ditjen PPI dengan Badan Geologi berhasil dilakukan ditandai dengan berhasilnya simulasi SMS blast dan berhasilnya penayangan informasi bencana melalui TVRI secara realtime," kata Ramli, dikutip dari keterangan resmi Kemkominfo, Selasa (13/4/2021).
Advertisement
Ramli mengatakan, penyebaran informasi kebencanaan merupakan hal penting mengingat posisi geografis Indonesia yang berada di cincin api pasifik (ring of fire) di wilayah lintasan dua jalur pegunungan. Implikasi dari letak Indonesia adalah aktivitas gunung api yang bisa menyebabkan gempa vulkanik.
"Indonesia juga dilalui jalur pertemuan 3 lempeng teknonik, yakni Lempang Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik yang tiap tahunnya bergerak dan suatu saat terjadi pelepasan mendadak atau yang dikenal dengan gempa teknonik," ujarnya.
Rawan Karena Musim Hujan
Indonesia yang memiliki dua musim, yakni hujan dan kemarau pun membuat makin rawannya Indonesia terhadap potensi bencana hidrometrologis, yakni hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir dan kemarau panjang.
Untuk itulah, diperlukan penyebaran informasi kebencanaan yang merupakan amanat pasal 20 UU 36 Tahun 1999 mengenai Telekomunikasi. Pasal itu menyebut penyelenggara telekomunikasi wajib memberi prioritas pengiriman informasi penting menyangkut keamanan negara, keselamatan, bencana alam, mara bahaya, dan wabah penyakit.
Ramli menjelaskan, kerja sama dengan Badan Geologi merupakan perwujudan kehadiran negara dalam menciptakan rasa aman.
Advertisement
SMS Blast Kebencanaan hanya di Daerah Terdampak Bencana
Ramli juga menegaskan bahwa informasi bencana hanya disebarkan kepada masyarakat di kawasan terdampak bencana.
"Khususnya di daerah erupsi gunung api yang sangat membutuhkan informasi cepat untuk evakuasi agar terhindar dari risiko dan bahaya yang mengancam jiwa raga," katanya.
Selain melalui SMS blast, Kemkominfo juga menyampaikan informasi melalui penyiaran televisi.
Sebelumnya, penyebaran informasi via SMS juga dilakukan dalam mendukung penanganan pandemi Covid-19.
(Tin/Isk)