Produser Final Fantasy: 5G Akan Mengikis Eksistensi Konsol Game

Naoki Yoshida dari Square Enix memprediksi konsol game akan mengalami kemunduran seiring perkembangan 5G.

oleh Arief Rahman H diperbarui 31 Mei 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 17:15 WIB
Naoki Yoshida
Naoki Yoshida menyebut perkembangan 5G secara global akan menggeser peran konsol game khusus. (dok: Naoki)

Liputan6.com, Jakarta - Produser game Final Fantasy Naoki Yoshida memprediksi perkembangan 5G secara global akan membawa perubahan dalam industri game. Salah satu yang terdampak adalah kemunduran konsol game khusus.

Peningkatan 5G yang semakin meluas, katanya, akan menandai kemunduran jangka panjang dari konsol game. Meski saat ini telah terjadi peningkatan permintaan jangka pendek untuk perangkat konsol tersebut seperti konsol PlayStation 5 dan Nintendo.

Sutradara di Square Enix itu menyebut peningkatan kecepatan streaming dan pergeseran jangka panjang dari televisi sebagai media utama untuk bermain game dapat mengubah torehan positif permintaan konsol game saat ini.

"Begitu 5G menjadi standar global, pasti akan tiba saatnya kami dapat mentransfer gambar ke perangkat apa pun," katanya, mengutip Financial Times, Senin (31/5/2021).

Ia menilai, perkembangan ini memungkinkan pengalaman bermain game dengan kualitas tinggi dari perangkat apapun tanpa memerlukan konsol khusus.

“Kami pasti menuju ke arah itu, dan menurut saya virus corona tidak akan memperlambat pergeseran ini," tambahnya.

 

Game Berbasis Cloud

Dikatakannya, industri game dan analis bingung apakah game berbasis cloud dan masuknya Google dan Amazon, akhirnya akan mengakhiri konsol game atau tidak?

Konsol yang berawal dari pertengahan 1970-an terbukti tahan terhadap prediksi terkait akan menghilangnya eksistensi mereka.

“Dengan konsol rumahan, kamu harus duduk di depan televisi, menyalakan daya dan menunggu hingga perangkat keras menyala. Ini adalah hiburan yang memakan waktu,” tuturnya.

Namun, menyusul kenaikan luar biasa tahun lalu, grup riset industri Newzoo memperkirakan bahwa pasar konsol akan turun 8,9 persen menjadi US$ 49,2 miliar atau sekitar Rp 702 triliun karena perusahaan game bergulat dengan kekurangan chip secara global.

 

Pandemi Membatasi Interaksi

Kendati demikian, Naoki Yoshida mengakui beberapa kemunduran karena kondisi pandemi membatasi interaksi fisik selama pengembangan game.

“Awalnya kami mengira akan lebih nyaman saat online, tetapi ada titik buta yang tidak terduga,” tutupnya.

Sebagai informasi, nama Naoki Yoshida terkenal karena menghidupkan kembali permainan peran Final Fantasy XIV: A Realm Reborn setelah debutnya yang dahsyat pada 2010.

Lebih dari satu dekade kemudian, menjadi seri role-playing salah satu game online paling populer, dengan 22 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia. Final Fantasy XVI yang akan datang juga diproduksi oleh Naoki Yoshida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya