Samsung Rilis Sistem Operasi Smartwatch Baru One UI Watch, Kini Berbasis Wear OS

Samsung baru saja mengumumkan kehadiran One UI Watch sebagai sistem operasi untuk smartwatch besutannya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 29 Jun 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 12:00 WIB
Samsung
Tampilan One UI Watch terbaru dari Samsung. (Foto: Samsung)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung baru saja mengumumkan sistem operasi baru untuk smartwatch besutannya. Perusahaan asal Korea Selatan itu kini memperkenalkan One UI Watch sebagai sistem operasi di Galaxy Watch dalam gelaran Mobile World Congress virtual.

Dikutip dari Engadget, Selasa (29/6/2021), One UI Watch ini berbasis Wear OS yang dikembangkan Samsung bersama dengan Google. Mengingat One UI Watch berbasis Wear OS, sistem operasi ini memiliki integrasi lebih dalam ketimbang Tizen.

Salah satu integrasi tersebut adalah apabila pengguna memasang aplikasi di smartphone Samsung, aplikasi tersebut dapat langsung terpasang di smartwatch apabila memang kompatibel.

Pengaturan yang dilakukan di smartphone Galaxy juga bisa diterapkan di smartwatch yang menjalankan One UI Watch, seperti nomor yang diblokir atau informasi waktu yang ingin ditampilkan.

One UI Watch juga menyediakan layanan Google Play Store, sehingga pengguna dapat langsung memasang aplikasi di smartwatch-nya. Karenanya, sejumlah aplikasi seperti Couch25K, Facer, Adidas, Calm, termasuk aplikasi Google Maps hingga YouTube Music dapat diunduh langsung di smartwatch.

Selain itu, tampilan layout One UI Watch juga disebut akan mereflesikan perangkat penggunanya. Nantinya, Samsung dan Google juga akan menghadirkan tool desain untuk developer Android agar bisa membuat watch face baru.

Samsung juga mengatakan dengan Wear OS, smartwatch yang menjalakannya akan memiliki daya tahan baterai yang mumpuni dan performa lebih cepat. Namun informasi soal jadwal pengguliran One UI Watch belum diungkap, sehingga masih perlu menunggu pengumuman lebih lanjut.

Samsung Kenalkan 3 Chipset, Dukung Solusi 5G RAN Terbaru

Di sisi lain, Samsung meluncurkan serangkaian chipset baru yang akan ditanamkan pada solusi 5G generasi Samsung.

Chipset baru yang sesuai dengan 3GPP Rel 16 terdiri dari chip mmWave Radio Frequency Integrated Circuit (RFIC) generasi ketiga, modem 5G SoC generasi kedua, dan chip terintegrasi Digital Front End-RFIC.

Ketiga chipset ini akan mendukung produk terbaru Samsung berikutnya untuk 5G. Termasuk 5G Compact Macro generasi berikutnya, radio Massive MIMO, dan unit baseband. Semuanya akan tersedia komersil pada 2022.

Rangkaian chipset ini dirancang untuk membawa jajaran 5G Samsung generasi berikutnya ke tingkat yang baru, mendorong kinerja, daya lebih efisien, dan mengecilkan ukuran solusi 5G. Adapun ketiga chipset tersebut masing-masing:

1. mmWave RFIC Generasi ke-3

Chip baru ini mengikuti RFIC generasi sebelumnya. Generasi pertama diperkenalkan pada 2017 dan mendukung solusi 5G FWA yang mendorong layanan home broadband 5G pertama di dunia di AS.

Selanjutnya dua tahun kemudian, RFIC generasi ke-2 mendukung 5G Compact Macro, radio mmWave 5G NR pertama dan banyak digunakan di AS. Chip RFIC ke-3 ini mendukung spektrum 28 GHz dan 39 GHz dan akan disematkan di Samsung 5G Compact Macro generasi berikutnya.

Chip ini memanfaatkan teknologi canggih yang mengurangi ukuran antena hingga hampir 50 persen dan memaksimalkan ruang interior audio 5G.

Selain itu, chipset ini juga memperbaiki konsumsi daya, menghasilkan radio 5G lebih ringkas dan ringan dan menggandakan keluaran daya 5G Compact Macro generasi berikutnya.

2. Modem 5G SoC Generasi ke-2

Modem 5G SoC pertama Samsung diperkenalkan pada 2019 dan memberi daya pada baseband unit 5G terbaru dan Compact Micro Samsung. Sejauh ini, lebih dari 200 ribu modem 5G SoC yang terjual.

Chip generasi kedua ini akan memungkinkan unit baseband Samsung mendatang memiliki kapasitas dua kali lipat dan memangkas konsumsi daya.

Modem ini mendukung spektrum di bawah 6GHz dan mmWave. Modem ini juga menawarkan beamforming dan peningkatan efisiensi untuk 5G Compact Macro generasi berikutnya dan radio Massive MIMO Samsung dengan ukuran lebih kecil.

3. Chip Terintegrasi DFE-RFIC

Samsung memperkenalkan chip Digital/Analog Front End (DAF) pertama kali pada 2019. Chip ini berfungsi sebagai komponen di radio 5G. Chip ini mendukung spektrum 28GHz dan 39GHz. Chip baru menggabungkan fungsi RFIC dan DFE untuk spektrum di bawah 6GHz dan mmWave.

Dengan mengintegrasikan fitur-fitur ini, chip tidak hanya menggandakan bandwidth frekuensi. Chip juga mengurangi ukuran dan meningkatkan daya output untuk solusi Samsung generasi berikutnya, termasuk 5G Compact Macro.

Executive Vice President and Head of RnD Network Business Samsung Electronics Junehee Lee mengatakan, chipset yang baru diluncurkan ini merupakan komponen penting dari solusi canggih 5G Samsung.

"Sebagai salah satu perusahaan semikonduktor terbesar di dunia, kami berkomitmen mengembangkan chip paling inovatif untuk fase selanjutnya dari kemajuan 5G, terintegrasi dengan fitur-fitur yang dicari operator seluler agar mereka tetap kompetitif," katanya.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya