Deretan Teknologi Mencengangkan di Olimpiade Tokyo 2020: Sensor Kecil di Baju Atlet hingga Radar ala Militer

Olimpiade Tokyo 2020 menampilkan sederet teknologi olahraga terbaru yang mencengangkan.

oleh Iskandar diperbarui 29 Jul 2021, 19:10 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 12:00 WIB
Delegasi atlet mengambil bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Stadion Olimpiade, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. François-Xavier MARIT/AFP
Delegasi atlet mengambil bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Stadion Olimpiade, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. François-Xavier MARIT/AFP

Liputan6.com, Jakarta - Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai dengan pertandingan sepak bola dan bisbol sebelum upacara pembukaan pada Jumat, (23/7/2021) waktu setempat, menampilkan sejumlah teknologi olahraga terbaru.

Sensor dan kecerdasan buatan secara instan mendigitalkan gerakan tubuh dan keberadaan bola. Ada pula teknologi yang membantu atlet Olimpiade Tokyo 2020 meningkatkan performa dan membuat keputusan yang tepat.

Foto: Srikandi Hebat yang Bertanding dalam Sepak Bola Wanita Olimpiade Tokyo 2020
Debinha yang sudah berumur 29 tahun merupakan motor serangan bersama Malta dan diharapkan mampu mendulang banyak gol bagi Brasil. Ia saat ini sudah mencetak 41 gol termasuk satu golnya ke gawang Tiongkok pada pertandingan penyisihan grup F sepak bola wanita. (Foto: AFP/Kohei Chibagara)

Pembesut jam tangan mewah asal Swiss, Omega, juga ditugaskan untuk mengumpulkan data atlet selama Olimpiade.

Juga ada sensor kecil yang dipasang di semua baju atlet yang mengumpulkan dan menganalisis sekitar 2.000 set data per detik, seperti kecepatan atau titik percepatan.

Kembang api di sekitar Stadion Olimpiade saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. Ben STANSALL/AFP
Kembang api di sekitar Stadion Olimpiade saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. Ben STANSALL/AFP

Dalam bola voli pantai, kamera dengan teknologi kecerdasan buatan (kamera AI) mengukur di mana bola telah dilempar dan seberapa tinggi pemain melompat. Teknologi analisis serupa juga akan digunakan pada balap sepeda, renang, dan senam.

"Teknologi kami dapat mengukur keseluruhan kinerja seorang atlet," kata Alain Zobrist, CEO Omega Timing, sebagaimana dilansir Nikkei Asia.

Foto: Menilik Sepintas Beberapa Venue Olimpiade Tokyo 2020, Perpaduan antara Futuristik dan Budaya Khas Jepang
Stadion Yokohama adalah stadion serbaguna pertama yang terletak di Taman Yokohama, Prefektur Kanagawa, Jepang. Venue ini akan digunakan cabang olah raga bisbol dan softball dalam Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: AFP/Kazuhiro Nogi)

Data tersebut akan dibagikan kepada atlet dan pelatih, juga bakal digunakan untuk mengembangkan program pelatihan di masa depan.

Sementara perusahaan teknologi olahraga Denmark, TrackMan, membantu tim bisbol Jepang untuk meraih medali emas. TrackMan mengadopsi teknologi radar yang digunakan dalam militer untuk melacak rudal dan pesawat.

Foto: Melihat Kesibukan Relawan Olimpiade Tokyo 2020 yang Mendektai Hari-H di Tengah Padnemi COVID-19
Seorang relawan membersihkan meja dengan tisu alkohol di Main Press Centre di Tokyo pada 20 Juli 2021, menjelang Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/Jung Yeon-je)

Dalam dunia olahraga, perangkat TrackMan mampu menganalisis setiap lemparan atau pukulan dari atlet bisbol.

Teknologi juga mengubah cara pertandingan berlangsung. Hawk-Eye Innovations, bagian dari Sony Group, menyediakan layanan Electronic Line Calling ke lebih dari 80 turnamen tenis di seluruh dunia.

Foto: Menilik Sepintas Beberapa Venue Olimpiade Tokyo 2020, Perpaduan antara Futuristik dan Budaya Khas Jepang
Gymnastics Centre Ariake berlokasi di bagian utara distrik Ariake Tokyo. Pada Olimpiade Tokyo 2020, venue ini akan digunakan untuk cabang olah raga senam. (Foto: AFP/Loic Venance)

Teknologi itu mampu memangkas keraguan dari panggilan jarak dekat dengan menggunakan kamera pelacak bola berakurasi tinggi untuk mengidentifikasi apakah sebuah bola masuk atau keluar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya