AWS Pacu Literasi Cloud Hingga Rambah Daerah Pelosok

Selain menyasar kalangan yang telah melek teknologi, AWS menggelar program menarik yang menyasar sekolah menengah umum dan kejuruan, serta pesantren.

oleh Yuslianson diperbarui 06 Sep 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 17:15 WIB
AWS
AWS Pacu Literasi Cloud Hingga Rambah Daerah Pelosok. (Ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan dengan menyongsong era transfromasi digital, AWS (Amazon Web Service) ternyata memiliki cara tersendiri untuk memasyarakatkan cloud.

Identik dengan teknologi canggih, teknis, dan eksklusif untuk golongan tertentu, AWS dan mitra komunitas lokalnya tersebut mensosialisasikan cloud menjadi pengetahuan dan ketrampilan baru yang berhak dipahami serta dikuasasi oleh siapapun.

Selain menyasar kalangan yang telah melek teknologi, seperti pengembang aplikasi, pekerja di bidang teknologi informasi atau kalangan pengajar, AWS menggelar program menarik yang menyasar sekolah menengah umum dan kejuruan, serta pesantren.

Meski sepintar program ini terlihat sophisticated dan membuat khalayak sasaran merasa skeptis dan tidak percaya diri, mereka justru sangat antusias dalam mengikuti ragam pelatihan yang mengajarkan pengetahuan cloud mendasar.

“Semula saya ragu apakah mampu mengikuti pelatihan tentang cloud,” ungkap Sri Suharyanti, guru SMA Negeri 1 Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta, dalam keterangan, Senin (6/9/2021).

"Namun, setelah mengikuti pelatihannya, ternyata teknologi cloud adalah teknologi masa depan yang bisa dipelajari. Asal, dipelajari dengan sungguh-sunguh dan tekun," ujarnya.

Tak hanya Sri, para siswanya pun menunjukkan antusiasme tinggi dalam belajar dasar-dasar cloud melalui program yang digelar AWS bersama Yayasan Sagasitas Indonesia ini.

 

Peningkatan Literasi SDM Indonesia di Bidang Cloud

AWS Pacu Literasi Cloud Hingga Rambah Daerah Pelosok. (Ist.)

Mereka menjadi bagian dari kegiatan peningkatan literasi dan kecakapan SDM Indonesia di bidang cloud yang diikuti lebih dari 200 sekolah di 30 kota di Indonesia.

Dalam program ini, para peserta belajar membuat situs web, aplikasi-aplikasi, serta ketrampilan-ketrampilan lain berbasis teknologi canggih yang dikembangkan AWS.

Selain melakukan alih pengetahuan, AWS juga mendonasikan sejumlah laptop untuk mendukung jalannya pembelajaran.

Laptop yang masih menjadi barang mewah di lingkungan SMA Negeri 1 Semin dan juga komunitas lainnya, tentu menjadi sangat berarti dalam terus meningkatkan semangat belajar cloud.

 

Kebutuhan Indonesia terhadap SDM Cakap Digital

 Ilustrasi teknologi digital (eradigital.web.id)

Program-program peningkatan kompetensi di bidang teknologi digital, termasuk cloud, yang melibatkan industri, menjadi fondasi untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Menjawab kebutuhan ini, Country Leader Indonesia, AWS, Gunawan Susanto mengungkapkan bahwa AWS berkomitmen untuk menggelar program-program peningkatan keterampilan di bidang cloud di Indonesia. Target pesertanya pun beragam dari siswa sekolah menengah hingga pengembang profesional.

Di Indonesia, AWS bekerja sama dengan komunitas-komunitas lokal. Selain Yayasan Sagasitas Indonesia dan RMI NU, AWS juga bekerja sama dengan Dicoding, sebuah startup yang bergerak di bidang pendidikan.

Bersama Dicoding, AWS menggelar program beasiswa bagi pengembang Cloud dan back-end. Program ini menawarkan pelatihan gratis kepada 100 ribu peserta didik pertama dengan kurikulum pengembangan back-end yang komprehensif. Peserta disiapkan untuk mengikuti dua uji sertifikasi AWS, AWS Certified Cloud Practitioner dan AWS Certified Solutions Architect-Associate.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya