Teknologi Cloud Bisa Jadi Solusi Pelaku Industri Finansial di Era Digital

Dalam rangka menyukseskan roadmap Making Indonesia 4.0, para pelaku bisnis dan perusahaan harus mulai mengadopsi teknologi lebih cepat agar bisa bersaing dengan lainnya.

oleh Yuslianson diperbarui 28 Jun 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2021, 11:30 WIB
75% Perusahaan Akan Adopsi Cloud Computing Tahun Depan
(Foto: www.govitexpo.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di era transformasi digital dan dalam rangka menyukseskan roadmap Making Indonesia 4.0, para pelaku bisnis dan perusahaan harus mulai mengadopsi teknologi lebih cepat agar bisa bersaing dengan lainnya.

Dalam hal ini, teknologi yang sedang menjadi perhatian adalah cloud computing atau cloud. Didorong oleh peraturan pemerintah, regulator, dan pasar menuju digitalisasi, PT Fortress Data Services (FDS) memutuskan untuk migrasi ke cloud.

Adapun FDS adalah perusahaan penyedia jasa Software as a Service (SaaS) dan solusi, seperti aplikasi inti perbankan, infrastruktur, dan operasional teknologi informasi.

“Dengan adanya digitalisasi, kami melihat pelaku industri finansial perlu melirik cloud computing," tutur Sutjahyo Budiman, President Director, PT Fortress Data Services dalam sesi media briefing secara online baru-baru ini.

Dia menambahkan, "hal ini karena cloud memberikan fasilitas yang mudah, praktis, dan cepat, serta menawarkan harga yang terjangkau.”

Dalam kompetisi digital-first, siapa yang mampu beradaptasi dan menggunakan teknologi digital terlebih dahulu, akan menentukan pemenang dalam persaingan antara berbagai lembaga keuangan.

"Agar dapat menjawab kebutuhan pelanggan masa kini dan bersaing dengan fintech, neobank, dan institusi finansial model baru yang bermunculan di era digital, perbankan dan lembaga keuangan tradisional lainnya mau tidak mau harus mengadopsi teknologi digital, seperti cloud."

Alasan FDS Pilih AWS

Suasana ajang AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Liputan6.com/ Andina Librianty

Mengapa FDS memilih Amazon Web Services (AWS) sebagai penyedia infrastruktur cloud perusahaan? Menurut Sutjahyo, selama sepuluh tahun berturut-turut AWS telah menjadi penyedia infrastruktur, platform, dan layanan terbaik.

“AWS memiliki berbagai fitur yang dilengkapi dengan teknologi terkini, memiliki standar keamanan yang tinggi dalam menjaga privasi data nasabah, dan sangat mendukung kami dalam melakukan migrasi aplikasi dari tradisional menjadi cloud-agnostic," katanya.

Bagi FDS, AWS memberikan bantuan dalam bentuk peningkatan kapabilitas SDM perusahaan, sehingga kami bisa memahami dan mengerjakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan cloud.

Dari segi kecepatan, FDS tidak perlu lagi melakukan pengadaan hardware yang memakan waktu sekitar 4 hingga 6 minggu dan perlu dilakukan setiap terjadi penambahan.

"Sekarang, FDS mampu menambahkan 70 sekolah, 10 pesantren, dan sistem untuk 7 ribu toko dan warung dalam waktu 2 bulan saja."

Keamanan di Cloud

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Satu pertanyaan yang sering dilayangkan oleh penyedia layanan finansial mengenai penggunaan infrastruktur cloud adalah tentang keamanan data nasabahnya.

"Dari segi keamanan, FDS memercayakan AWS yang telah menjalankan praktik-praktik terbaik dan patuh terhadap standar-standar global," ujar Sutjahyo.

Selain menjaga keamanan infastruktur, AWS juga menyediakan tools keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggannya untuk mengamankan aplikasi dan data mereka di cloud

Sekadar informasi, AWS akan menghadirkan Region Jakarta pada penghujung tahun 2021 atau awal tahun 2022. Dalam kamus AWS, satu Region terdiri dari beberapa pusat data atau data center.

Ketika Region Jakarta sudah beroperasi, Sutjahyo mengatakan bahwa data, beban kerja, dan aplikasi yang dijalankan oleh FDS akan dipindahkan ke cloud sepenuhnya.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya