Liputan6.com, Jakarta - Twitter bakal mengizinkan individu atau pengguna perseorangan untuk meminta perusahaan men-takedown foto atau video pribadi mereka yang diunggah tanpa izin.
Informasi ini diumumkan oleh Twitter pada Rabu (1/12/2021). Perubahan ini bertujuan untuk mencegah pelecehan atau pelanggaran privasi, termasuk pengecualian unggahan yang dibagikan untuk kepentingan publik atau menambah nilai pada wacana publik.
Baca Juga
"Berbagi media pribadi seperti gambar atau video berpotensi melanggar privasi seseorang dan dapat menyebabkan kerugian emosional atau fisik," kata Twitter dalam blognya, dikutip dari The Verge.
Advertisement
Twitter menambahkan, selama ini, penyalahgunaan media pribadi (seperti foto atau video) bisa mempengaruhi semua orang dan dapat memiliki efek yang tidak proporsional pada perempuan, aktivis, pembangkang, dan anggota komunitas minoritas.
Twitter pun menyebut, pihaknya akan mengevaluasi keluhan berdasarkan subjek gambar atau video, atau seseorang yang mewakilinya, sesuai dengan kebijakan informasi pribadi yang lebih luas.
Aturan ini berpotensi mencakup semua media pribadi yang diunggah tanpa izin dari orang yang ada di dalam gambar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ada Sejumlah Pengecualian dan Pertimbangan
Namun demikian, Twitter juga mengumumkan, ada beberapa skenario di mana Twitter tidak akan menghapus media tersebut. Misalnya, wajah tokoh masyarakat seperti politisi, selebritas, dan orang terkenal lainnya.
Twitter juga mempertimbangkan konteks lain serta aturan yang ada, misalnya gambar seksual nonkonsensual.
"Kami menyadari, ada kejadian di mana pemegang akun dapat membagikan gambar atau video individu pribadi dalam upaya membantu seseorang yang terlibat dalam situasi krisis," kata Twitter.
Kondisi di atas, misalnya setelah peristiwa kekerasan atau sebagai bagian dari peristiwa yang layak diberitakan karena tingginya perhatian publik.
"Dan ini mungkin lebih besar daripada risiko keselamatan bagi seseorang," kata pihak Twitter.
Gambar-gambar tersebut juga mungkin dipakai oleh media online. Hal itu bakal jadi pertimbangan tersendiri bagi Twitter. "Atau ketika sebuah gambar tertentu disertai cuitan yang menambah nilai untuk wacana publik dibagikan atau relevan untuk komunitas," kata pihak Twitter.
Tujuan menghapus gambar atau video pribadi adalah untuk mencegah pelecehan online, meski dalam praktiknya kemungkinan penghapusan akan bergantung pada moderator manusia yang melakukan penilaian, sesuai situasi dan konteks.
Advertisement
Bergantung Pada Konteks dan Tinjauan Moderator Manusia
Juru bicara Twitter Trenton Kennedy mengatakan, moderator akan sangat mempertimbangkan keadaan dari sebuah unggahan.
"Kami akan mengevaluasi hal-hal dalam konteks di mana foto atau video dibagikan. Jadi saya akan mendorong orang untuk tidak menarik terlalu banyak kesimpulan dari contoh masa lalu atau hipotesis," kata Kennedy.
Kebijakan tersebut juga akan memerlukan laporan dari pihak pertama yang meminta penghapusan, bukan hanya keluhan umum yang menyebut, ada gambar sosok pribadi yang telah diunggah tanpa izin.
Selanjutnya, moderator Twitter pun akan mempertimbangkan apakah unggahan dibagikan secara publik di jejaring sosial lainnya, bukan hanya di media pemberitaan.
"Aturan umum seputar kebijakan informasi pribadi kami adalah, jika (sebuah gambar/video) tersedia dan mudah diakses di luar Twitter, kami tidak akan mengambil tindakan terhadapnya di Twitter," kata Kennedy.
(Tin/Isk)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial
Advertisement