Liputan6.com, Jakarta - Platform media sosial (medsos) X--sebelumnya dikenal sebagai Twitter--mengalami ganggunan besar-besaran dan berdampak secara global pada 10 Maret 2025 malam.
Ribuan pengguna dari berbagai negara melaporkan mereka mengalami kesulitan dalam mengakses layanan Twitter, termasuk gagal masuk ke akun, beranda yang tidak dapat dimuat, hingga tidak bisa melihat atau mengunggah postingan.
Situs pemantau seperti Downdetector mencatat lonjakan gangguan, mengundikasikan Twitter down ini bukan bersifat lokal, melainkan juga terjadi di banyak negara sekaligus, termasuk di Indonesia pada tadi malam.
Advertisement
Twitter sempat down selama beberapa jam, sebelumnya layanan X Twitter mulai berangsur-angsur kembali normal menjelang dini hari tadi atau sekitar jam 00.10 WIB lewat.
Elon Musk, pemilik X, memberikan pernyataan terkait gangguan tersebut. Lewat akun pribadinya di X, ia mengatakan ada kemungkinan medsos miliknya sedang mengalami gangguna oleh serangan siber terkoordinasi.
"Ada (masih) serangan siber besar-besaran terhadap 𝕏. Kami diserang setiap hari, tetapi ini dilakukan dengan banyak sumber daya. Baik kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau suatu negara terlibat, " kutip cuitan bos Tesla, Selasa (11/3/2025).
Dia menambahkan, dirinya dan tim di X sedang melakukan penelusuran untuk mencari dari mana pelaku serangan siber yang sempat membuat Twitter error beberapa kali dalam sehari.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi yang lebih rinci mengenai penyebab dan solusi dari masalah X Twitter down.
Penyebab Gangguan: Serangan Siber atau Masalah Teknis?
Musk juga menyebutkan kemungkinan adanya keterkaitan dengan alamat IP yang terdeteksi di wilayah Ukraina. Namun, informasi ini masih belum dapat dipastikan kebenarannya.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai keamanan dan keandalan platform X dalam menghadapi serangan siber berskala besar.
Selama gangguan berlangsung, pengguna mengalami masalah akses yang bervariasi. Beberapa pengguna melaporkan bahwa mereka bisa mengakses layanan dalam beberapa periode, namun kemudian kembali mengalami masalah.
Gangguan ini berlangsung selama beberapa jam, dan pada akhirnya, layanan X tampaknya kembali normal pada akhir hari.
Advertisement
Elon Musk Ingin Beli OpenAI Rp 1.594 Trilun, Begini Respons Sam Altman!
Elon Musk bersama konsorsium investor dikabarkan siap menggelontorkan uang sebesar USD 97,4 miliar atau Rp 1,594 triliun untuk membeli OpenAI.
Niat Elon Musk beli OpenAI ini dikonfirmasi langsung oleh pengacaranya, Marc Toberoff.
"Sudah waktunya bagi OpenAI untuk kembali ke kekuatan open-source berfokus pada keselamatan seperti dulu," kata Elon Musk dalam pernyataan ke The Wall Street Journal, Selasa (11/2/2025).
Namun, CEO OpenAI Sam Altman tampaknya tidak tertarik dengan tawaran dari bos Tesla, X, dan SpaceX tersebut.
Lewat akun X Twitter-nya, Sam Altman menyidir tentang rencana Elon Musk dan konsorsium investor untuk membeli pembuat ChatGPT tersebut.
"Tidak, terima kasih, tapi kami akan membeli Twitter seharga USD 9,74 miliar jika Anda mau," cuit Sam Altman di X.
Rivalitas Lama Elon Musk dan Sam Altman
Elon Musk dan Sam Altman awalnya sama-sama mendirikan OpenAI, dengan visi menjadikan kecerdasan buatan lebih transparan dan terbuka bagi publik.
Akan tetapi, Musk memutuskan untuk hengkang dari perusahaan tersebut pada 2018 setelah terjadi perbedaan visi mengenai arah pengembangan AI.
Sejak itu, kedua pimpinan raksasa teknologi ini sering terlibat perselisihan. Musk sendiri sempat mengkritik pembuat ChatGPT ini karena semakin komersil dan jauh dari prinsip awal perusahaan didirikan.
Di sisi lain, Altman berpendapat, model bisnis mereka saat ini diperlukan agar perusahaan AI bisa terus berkembang.
Jika Elon Musk berhasil mengakuisisi OpenAI, kemungkinan besar ia akan mengubah kebijakan perusahaan, terutama dengan pendekatan open-source selama ini ia perjuangkan.
Advertisement
