Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan analisis blockchain, Chainalysis, mencatat penipuan dan pencurian aset kripto selama 2021 diperkirakan menembus US$ 7,7 miliar atau sekitar Rp 110 triliun (naik 81 persen dibanding 2020).
Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan tersebut, Tokocrypto menggelar kampanye edukasi keamanan #SiapLebih aman.
Baca Juga
Upaya ini sebagai bentuk kolaboratif antara penyedia layanan dan para penggunanya yang sama-sama memiliki visi untuk tetap aman bertransaksi.
Advertisement
Melalui kampanye ini Tokocrypto membagikan sejumlah tips agar selalu aman bertransaksi serta melindungi informasi rahasia dan pribadi.
Berikut adalah tips bertransaksi kripto yang aman, dikutip dari keterangan resmi Tokocrypro, Kamis (23/12/2021):
1. Buat password yang rumit dan sulit ditebak.
2. Jangan asal klik link yang diberikan dan menanggapi pesan mencurigakan.
3. Jangan memberikan data pribadi akun kepada siapa pun.
4. Amankan kode rahasia (password, PIN, OTP) .
5. Update keamanan dipihak ketiga, seperti email dan smartphone.
6. Gunakan perlindungan keamanan tambahan seperti, Google Authenticator.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wajib Aktifkan 2FA
Selain itu, Tokocrypto mulai mewajibkan para penggunanya mengaktifkan 2FA (Two-Factor Authentication), sebuah fitur keamanan untuk melakukan verifikasi identitas.
Kegunaan fitur keamanan 2FA ini agar akun, data, asset, serta history transaksi tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atau hacker.
Pengguna Tokocrypto dapat mengaktifkan 2FA SMS dan Google Authenticator sebagai pelapis keamanan ganda.
“Verifikasi dua langkah yang dilengkapi dengan Google Authenticator akan jauh lebih aman. Selain lebih aman daripada SMS, aplikasi autentikasi lebih cepat tanpa bergantung dengan sinyal dan operator seluler,” tutur VP Corporate Communication Tokocrypto, Rieka Handayani.
Advertisement
Sistem Keamanan Terenkripsi
Diimbau agar mengaktifkan keduanya, karena 2FA SMS saja tidak cukup untuk menghindari peretasan akun. Hacker masih bisa menebak kode OTP atau membajak kartu SIM untuk mendapatkan akses.
Sementara, Google Authenticator punya banyak kelebihan, karena lebih aman dari peretasan.
Sistem keamanannya terenkripsi, tidak tergantung jaringan pihak ketiga, praktis dan kompatibel untuk seluruh sistem operasi smartphone.
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar
Advertisement