Spanyol Mau Bikin Aturan bagi Influencer yang Promosikan Kripto

Spanyol akan membuat aturan bagi influencer yang ingin mempromosikan mata uang kripto.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 19 Jan 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Spanyol mengumumkan kebijakan baru yang mengatur bagaimana influencer dan berbagai pihak mengiklankan aset kripto dan mata uang kripto.

Dilaporkan Reuters, mulai bulan Februari, Spanish National Securities Market Commission (CNMV) atau Komisi Pasar Sekuritas Nasional Spanyol mempersyaratkan orang dan perusahaan untuk memberi tahu setidaknya 10 hari sebelum menjalankan kampanye iklan aset kripto.

Mengutip The Verge, Rabu (19/1/2022), aturan tersebut berlaku bagi influencer dengan lebih dari 100 ribu followers, yang dibayar untuk mempromosikan mata uang kripto. Praktik mata uang kripto sendiri menuai kritik dan tuntutan hukum di berbagai negara di dunia.

Reuters melaporkan, pengiklan kripto perlu menginformasikan konten kampanye mendatang mereka kepada Komisi Pasar Sekuritas Nasional Spanyol. Para pengiklan kripto dan influencer juga harus menyertakan tentang risiko apa saja yang mereka jual.

Aturan ini disebut-sebut dirancang untuk memungkinkan Komisi Pasar Sekuritas Nasional Spanyol untuk memantau ekosistem pemasaran aset kripto dan memastikan audiens dan masyarakat mengetahui risikonya.

Sebelumnya Komisi juga menggunakan media sosial untuk memadamkan mata uang kripto yang kini seolah sedang tenar-tenarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Colek Anders Iniesta

Anders Iniesta
Anders Iniesta (AP Photo/Alberto Saiz)

Pada bulan November lalu, Komisi membalas cuitan dari pemain sepak bola profesional Andres Iniesta setelah pesepak bola ini begitu gencar mempromosikan pertukaran uang kripto Binance.

Komisi memperingatkan Iniesta, bahwa aset kripto merupakan produk yang tidak diatur (belum ada regulasi yang mengaturnya) sehingga membawa risiko yang signifikan. Meski begitu, tidak diketahui apakah Iniesta dibayar untuk mempromosikan Binance atau tidak.

Mata uang kripto dan iklan di media sosial merupakan area yang masih ambigu dan belum diatur oleh aturan resmi. Keduanya disebut-sebut cukup merepotkan.

Gugatan Class Action

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, gugatan class action juga diusulkan untuk menarget pesohor dunia hiburan Kim Kardashian, petinju Floyd Mayweather, dan lain-lain karena mereka dianggap mempromosikan mata uang EthereumMax.

Promosi dari para pesohor ini secara dramatis berhasil menaikkan nilainya sebelum aset itu kembali turun harga dengan drastis.

Aturan baru dari Komisi ini tidak akan menghentikan influencer untuk mengiklankan mata uang kripto kepada para followers.

Tujuan aturan ini agar Komisi bisa mengawasi lebih dekat, produk apa yang sebenarnya tengah ditawarkan.

(Tin/Isk)

Infografis Tentang Mata Uang Kripto

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya