Bitcoin Kini jadi Aset Perusahaan Raksasa di Amerika Latin

Seiring dengan meningkatnya minat di Amerika Serikat terhadap penggunaan mata uang kripto dalam cadangan perusahaan, beberapa perusahaan besar di Amerika Latin sudah lebih dulu terjun ke dunia Bitcoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Feb 2025, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2025, 17:30 WIB
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto. Seiring dengan meningkatnya minat di Amerika Serikat terhadap penggunaan mata uang kripto dalam cadangan perusahaan, beberapa perusahaan besar di Amerika Latin sudah lebih dulu terjun ke dunia Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan meningkatnya minat di Amerika Serikat terhadap penggunaan mata uang kripto dalam cadangan perusahaan, beberapa perusahaan besar di Amerika Latin sudah lebih dulu terjun ke dunia Bitcoin. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (7/2/2025), mereka tidak hanya meraup keuntungan dari investasi ini, tetapi juga mulai menawarkan layanan berbasis kripto kepada pengguna mereka.

Mengikuti jejak perusahaan seperti MicroStrategy dan negara seperti El Salvador, banyak perusahaan di Amerika Latin melihat Bitcoin sebagai cara untuk melindungi aset mereka dari inflasi yang terus menggerogoti ekonomi di kawasan tersebut.

Di Argentina, tiga perusahaan besar, termasuk Mercado Libre (perusahaan publik terbesar di Amerika Latin), memiliki total gabungan 1.300 Bitcoin, menurut data dari BitcoinTreasuries.NET. 

Popularitas Bitcoin di Argentina semakin meningkat sejak presiden pro-kripto Javier Milei mulai menjabat lebih dari setahun lalu. Namun, ketertarikan perusahaan-perusahaan ini terhadap kripto sebenarnya sudah ada sejak lama.

Pemain Besar Bitcoin di Amerika Latin

Salah satu pemegang Bitcoin terbesar di kawasan ini adalah Bitfarms, sebuah perusahaan tambang kripto yang berbasis di Kanada, tetapi didirikan oleh pengusaha asal Argentina. Saat ini, Bitfarms memegang 870 BTC dan menghasilkan rata-rata 250 Bitcoin per bulan dari operasinya di Argentina, Paraguay, Kanada, dan AS.

Kemudian, Mercado Libre atau yang sering dijuluki sebagai "Amazon Amerika Latin", adalah perusahaan e-commerce terbesar di wilayah tersebut. Dengan kapitalisasi pasar mencapai USD 100 miliar, perusahaan ini mulai berinvestasi dalam Bitcoin sejak 2021, dengan jumlah awal di bawah USD 10 juta.

 

Bitcoin dan Ethereum

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Saat ini, mereka memiliki lebih dari 412 Bitcoin (BTC) dan 3.040 Ethereum (ETH), yang jika dihitung dengan harga pasar saat ini bernilai hampir USD 50 juta. Pendiri Mercado Libre, Marcos Galperín, pernah menyatakan Bitcoin adalah penyimpan nilai yang lebih baik daripada emas.

Selain Mercado Libre, ada juga perusahaan teknologi Argentina Globant, yang meskipun kepemilikannya lebih kecil, tetap menunjukkan minat dalam investasi kripto.

Menurut ekonom dan analis kripto Natalia Motyl, ketertarikan perusahaan Argentina terhadap Bitcoin bukan hanya tren sesaat, tetapi telah berkembang sejak 2021.

"Perusahaan-perusahaan ini memanfaatkan kripto sebagai penyimpan nilai dan alat investasi di tengah inflasi yang terus meningkat," ujarnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi. 

Meski Koreksi, Bitcoin Masih Tunjukkan Sinyal Bullish

Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Pasar kripto kembali mengalami gejolak pada awal 2025 dengan volatilitas tinggi dan likuidasi besar-besaran yang mencapai lebih dari Rp 34 triliun dalam sehari pada 3 Februari. 

Bitcoin, yang sebelumnya mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH), sempat anjlok ke level USD 93.629 atau sekitar Rp 1,54 miliar, mengejutkan para investor. Situasi ini menimbulkan pertanyaan,apakah ini pertanda berakhirnya bull run Bitcoin?

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan sejumlah faktor makroekonomi turut memengaruhi pasar, termasuk kebijakan tarif Donald Trump dan peluncuran model AI DeepSeek dari Tiongkok. 

Kondisi ini menyebabkan tekanan pada kapitalisasi pasar kripto, meskipun pola teknikal "cup and handle" muncul sebagai sinyal bullish yang dapat mengindikasikan potensi kenaikan harga dalam waktu dekat.

“Pola ini sering kali menjadi tanda konsolidasi sebelum reli lebih lanjut. Ia menekankan bahwa meski banyak yang khawatir bull run telah usai, pola ini justru menunjukkan adanya potensi kelanjutan tren naik yang lebih kuat,” ujar Fyqieh dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (7/2/2025).

 

Optimisme Pada Bitcoin Masih Tinggi

Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Optimisme terhadap Bitcoin tetap tinggi, dengan target harga USD 200 ribu pada tahun ini. Faktor teknikal seperti osilator M2 dan ekstensi Fibonacci memperkuat skenario bullish, bahkan memproyeksikan kemungkinan harga mencapai USD 225 ribu pada pertengahan 2025.

Namun, regulasi AS terhadap Bitcoin masih menjadi variabel yang dapat memengaruhi pergerakan harga. Spekulasi mengenai Bitcoin sebagai aset cadangan AS sempat mendorong kenaikan harga, tetapi pernyataan terbaru dari David Sacks meredam optimisme ini. 

Arus Masuk ETF Bitcoin Alami Pelambatan

Selain itu, arus masuk ke ETF BTC-spot AS mengalami perlambatan, menunjukkan sikap hati-hati investor terhadap pasar.

“Meski menghadapi tekanan, berbagai indikator teknis masih mengisyaratkan kemungkinan bull run berlanjut. Para investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan mengambil langkah strategis dalam mengelola risiko,” jelas Fyqieh. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya