Aset Kripto LINK dan UNI Kini Tersedia di Aplikasi Luno

Platform jual beli aset kripto Luno mengumumkan telah menambah dua aset kripto pada platformnya, yaitu Chainlink (LINK) dan Uniswap (UNI).

oleh M Hidayat diperbarui 17 Mar 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Platform jual beli aset kripto Luno mengumumkan telah menambahkan dua aset kripto pada platform-nya, yaitu Chainlink (LINK) dan Uniswap (UNI).

Seiring dengan peningkatan minat atas aset kripto, Luno menyebut ingin memastikan para penggunanya memiliki akses ke peluang investasi secara lebih luas.

"Dengan menambahkan dua aset kripto Chainlink (LINK) dan Uniswap (UNI), kami berusaha untuk memberikan akses ke aset kripto yang lebih beragam untuk pelanggan kami," ujar Jay Jayawijayaningtiyas, Country Manager di Luno Indonesia.

Namun, kata Jay, perusahaan tetap memegang prinsip mereka secara kuat, yakni hanya menawarkan aset kripto kategori blue chip.

Meskipun LINK dan UNI telah memenuhi kriteria dan standar keamanan di Luno, itu tidak lantas secara otomatis menjamin potensi keuntungan kedua koin itu sebagai instrumen investasi.

Sebelum merilis aset kripto di platform-nya, Luno melakukan serangkaian proses seleksi dan penilaian yang meliputi sejumlah faktor, seperti keamanan, kepatuhan, dan utilitas.

Namun terlepas dari itu, Luno selalu menyarankan siapa pun yang ingin mencoba aset kripto sebagai instrumen investasi untuk mencari tahu dan mengumpulkan informasi secara mandiri.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Harus Sesuai dengan Peraturan Bappebti

"Setiap aset kripto yang akan kami luncurkan dan tersedia di platform kami memerlukan tinjauan teknis dan ketentuan hukum yang cermat sesuai dengan peraturan Bappebti," tutur Jay.

Dia pun menegaskan bahwa pengguna Luno ke depannya dapat berinvestasi di lebih banyak aset kripto pilihan secara mudah dan aman.

"Luno akan terus berupaya untuk memberikan edukasi mengenai aset kripto melalui berbagai platform agar masyarakat dapat merasa aman dan percaya diri dalam memulai investasi aset kripto," kata Jay.

Transaksi Kripto di Aplikasi Luno Naik 4 Kali Lipat Sepanjang 2021

Luno mencatatkan pertumbuhan volume transaksi sebesar empat lipat serta peningkatan jumlah pelanggan di Indonesia hingga 75 persen sepanjang 2021.

Secara global, Luno juga meraih beberapa pencapaian, seperti pendanaan US$ 700 juta yang diterima oleh perusahaan induknya (Digital Currency Group), serta pertumbuhan anggota tim menjadi hampir sebanyak 700 karyawan dan telah melayani lebih dari 9 juta pelanggan di lebih dari 40 negara.

Country Manager Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas, mengatakan Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi salah satu pemain kripto terbesar di Asia Tenggara.

Hal ini terbukti dengan jumlah investor aset kripto yang aktif di Indonesia tumbuh hingga hampir lima kali lipat, di mana sepertiga di antaranya didominasi oleh investor Bitcoin.

"Selain itu, nilai transaksi perdagangan crypto di Indonesia juga tumbuh hampir tiga kali lipat dalam setahun terakhir. Angka ini menunjukan kuatnya animo masyarakat terhadap aset kripto, sehingga mendorong kami untuk lebih aktif mengedukasi masyarakat dengan menyediakan konten sederhana dan mudah dipahami," ujar Jay melalui keterangannya, Rabu (29/12/2021).

Meski mengalami pertumbuhan yang pesat dan belum pernah terjadi sebelumnya, Luno meyakini adopsi aset kripto masih berada di tahap awal.

Popularitas kripto memang telah meluas ke hampir semua negara, namun pada kenyataannya hanya 300 juta orang di dunia yang menjadi investor dan hanya

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya