Liputan6.com, Jakarta - Microsoft menjadi perusahaan teknologi terkini yang menjadi korban peretasan oleh kelompok hacker bernama Lapsus$.
Dalam postingan blog perusahaan, Microsoft telah mengonformasi salah satu akun karyawan mereka telah disusupi oleh komplotan Lapsus$.
Baca Juga
Saat menyusup, kelompok tersebut mengakses dan mencuri berbagai source code dari server repositori milik perusahaan.
Advertisement
Sebelumnya, komplotan Lapsus$ sudah merilis kabar tentang file berukuran 37GB berisikan source code telah dicuri dari server Microsoft Azure DevOps.
Dilansir BleepingComputer, Rabu (23/3/2022), source code ini berisikan beragam informasi internal proyek Microsoft, termasuk kode untuk Bing, Cortana, dan Bing Maps.
"Tim respons keamanan siber kami dengan cepat beraksi untuk memulihkan akun yang disusupi, dan mencegah aktivitas lebih lanjut," jelas Microsoft.
Microsoft menyebutka, tim keamanan siber mereka telah menyelidiki akun yang disusupi tersebut berdasarkan informasi saat pelaku mulai beraksi.
"Karena diumumkan ke publik, tim kami dapat langsung campur tangan dan mengganggu hacker di tengah operasi, membatasi dampak yang lebih luas," katanya.
Berisi Email dan Dokumentasi
Lebih lanjut, peneliti keamanan yang telah mengecek file yang bocor mengatakan kepada BleepingComputer, source code tersebut benar dari Microsoft.
Disebutkan file berukuran 37GB itu berisi email dan dokumentasi digunakan secara internal oleh para insinyur Microsoft untuk menerbitkan aplikasi seluler.
Proyek tersebut mencakup infrastruktur berbasis web, situs web, atau aplikasi seluler, tanpa source code untuk software desktop Microsoft termasuk Windows, Windows Server, dan Microsoft Office.
Advertisement
Peretas Sempat Menyerang Nvidia dan Samsung
Lapsus$ sebelumnya mengklaim sebagai dalang yang bertanggung jawab atas peretasan Nvidia dan Samsung. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pihak perusahaan.
Baik pada saat kasus Samsung dan Nvidia, pelaku mencuri dan membocorkan informasi perusahaan ke internet.
(Ysl/Isk)