Liputan6.com, Jakarta MMA Global Indonesia (MMA) dan Certified Digital Professional (CDP) baru saja mengumumkan daftar lengkap program sertifikasi yang diperuntukkan bagi para profesional pemasaran digital.
Mengutip siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Kamis (7/4/2022), program-program tersebut adalah sebagai berikut:
Baca Juga
- MMA-CDP Mobile Strategies and Technologies Program
- MMA-CDP Marketing Technologies Program
- MMA-CDP E-Commerce Marketing Strategies Program
- MMA-CDP Customer Data
Strategy Program Modul dan rincian lain dari program di atas bisa diakses melalui link ini: https://www.mmaglobal.com/certification
Advertisement
Dipimpin oleh para pakar industri, program-program tersebut telah dirancang untuk memberikan alat untuk meningkatkan peserta yang ingin lebih kompetitif dalam ekonomi digital.
Semua pelatihan MMA-CDP saat ini diadakan secara daring. Pelatihan-pelatihan tersebut dipimpin oleh para ahli dan pemimpin pemikiran dari ekosistem pemasaran dan periklanan digital. Peserta sebelumnya terdiri dari para profesional dari perusahaan terkemuka.
Shanti Tolani, Country Head and Board of Director MMA Indonesia, mengatakan pihaknya sangat antusias dengan program sertifikasi terbaru.
“Kami telah membuat program tersebut dengan mengingat pergeseran global yang dipercepat menuju ekonomi digital yang berkembang pesat dan kuat di Indonesia,” ujarnya.
Ia menilai sangat penting bagi para profesional untuk meningkatkan dan melatih kembali keterampilan di bidang ini dan MMA terus berupaya untuk memberikan pelatihan berkualitas yang akan membantu mereka mengimbangi disrupsi digital.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bermitra dengan GreatNusa
MMA-CDP juga telah bermitra dengan GreatNusa by Bina Nusantara untuk membangun inisiatif CDP x MMA Professional Pathway Program.
Diselenggarakan di Great Nusa, program ini memungkinkan peserta untuk merampingkan modul pelatihan mereka dengan mengikuti "jalur" tertentu.
Selain program-program ini, MMA-CDP juga menawarkan Program Pelatihan Perusahaan secara internal dan modul pelatihan khusus yang berfokus pada berbagai keterampilan digital.
Beberapa program internal meliputi, Pemasaran & Periklanan Digital, Desain Kreatif untuk Pemasaran Modern, Transformasi & Strategi Digital dan Analisis Data & Kecerdasan Buatan Program pelatihan internal memberikan peserta pelatihan terfokus organisasi klien yang khusus untuk bisnis mereka.
Hans Eric Roxas Chua, President, Certified Digital Professional, memberikan perhatian pada kecepatan digitalisasi dan berkomentar bahwa, "Merupakan hal yang lebih penting sekarang dibandingkan sebelumnya untuk brand owner dan marketer mengasah keterampilan mereka untuk menavigasi lanskap digital yang terus berkembang. “
“Kami di Certified Digital Professional (CDP) bersama rekan-rekan kami, membantu mencapai tujuan tersebut dengan menjadi sumber terbaik untuk edukasi digital marketing,” sambungnya.
Dengan kolaborasi ini pihaknya berkomitmen untuk mendukung profesional pemasaran dengan menghadirkan program yang menawarkan pengetahuan industri yang mendalam, strategi terkini, dan panduan dari keahlian kelas dunia.
Advertisement
MMA Ramadan Insights 2022 Bantu Pemasar dan Pengiklan Membangun Kampanye Efektif
Sebelumnya, MMA Global-Indonesia menggelar acara virtual MMA Ramadan Insights 2022. Acara ini melibatkan pembicara dari berbagai industri dan penemuan tren penting untuk Ramadan 2022, ide-ide inovatif untuk pendekatan pemasaran Ramadan, dan solusi untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan.
Country Head & Board of Director MMA Indonesia, Shanti Tolani, mengatakan MMA Ramadan Insights 2022 dikurasi dan dirancang khusus untuk menyasar evolusi pemasaran modern.
"Ide-ide inovatif, data, dan wawasan yang disajikan oleh para ahli akan sangat membantu pemasar dan pengiklan dalam membangun kampanye terbaik yang efektif. Yang paling penting, menangkap semangat Ramadan," kata Shanti melalui keterangannya, Senin (14/3/2021).
Ramadan Insights 2022 menampilkan beberapa pembicara utama. Antara lain Nadia Khairina, Industry Manager Twitter Indonesia; Maria Abdull Latif, Regional Manager INSEA Remerge; dan Farina (Rya) Fairuza, ID Sales Lead Spotify Advertising.
Nadia memaparkan penelitian terbaru Twitter mengenai Ramadhan yang juga menyebutkan bahwa 74% orang Indonesia di Twitter beranggapan bahwa mereka akan lebih banyak menggunakan media sosial selama bulan Ramadan tahun ini.
Beliau juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang Indonesia di Twitter berencana untuk berbelanja selama bulan Ramadan. Menurutnya teknologi lebih dari sekadar pengalih perhatian.
"Begitulah cara brand terhubung dengan audiens dan komunitas mereka secara luas. Jika ingin memperkuat kampanyenya, mereka harus menekankan komunikasi yang otentik dan bermakna, bukan pesan marketing standar," Nadia memaparkan.
Â
Perkaya Pengalaman Iklan
Tema customer-centric (bepusat pada pelanggan) lebih ditekankan kembali oleh Maria Abdull Latif yang dalam sesi utamanya mengemukakan bahwa dengan perubahan paradigma dalam hal bagaimana teknologi digunakan, pemasar akan mendapatkan keuntungan besar dengan mengadopsi strategi di aplikasi yang hiperlokal demi mengoptimalkan bisnis mereka karena semuanya sekarang berbasis mobile.
Latif juga merekomendasikan untuk memperkaya pengalaman iklan ke saluran pemasaran kinerja untuk mendorong ekuitas brand. Sesi lainnya membahas pertanyaan dan tema terkait pemasaran Ramadan.
Sementara Farina (Rya) menjelaskan pentingnya pemasaran audio terutama selama bulan Ramadan. Dengan data pihak pertama yang menunjukkan peningkatan 16% YoY pada streaming Ramadan di Spotify di Indonesia.
Â
Advertisement
Perilaku Pelanggan Baru
Pilar penting lainnya dari pemasaran Ramadan dibahas dalam sesi yang dipimpin oleh Florencia Eka, Country Manager The Trade Desk Indonesia serta Alam Wibowo, Media Director P&G Indonesia and Mudit Govil, Partner Client Leadership, MediaCom.
Sesi tersebut memberikan data baru tentang perilaku pelanggan baru yang dapat membantu membentuk strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Data tersebut menyoroti bahwa 2 dari 3 (69%) orang Indonesia berencana untuk berbelanja daring di bulan Ramadan ini; ini adalah peningkatan sekitar 20% dari tahun lalu.
Meskipun demikian, mereka juga mencatat bahwa sementara orang Indonesia berencana untuk meningkatkan belanja online, mereka juga masih ingin menghabiskan uang di luar rumah untuk berbelanja dan makan.
Hal menarik lainnya yang menonjol adalah 56% konsumen tertarik untuk mempelajari brand baru. Ini merupakan peningkatan dari 52% selama musim belanja eCommerce 2021.
Data ini jelas menunjukkan bahwa brand dapat memanfaatkan potensi besar ini. Ramadan menghadirkan peluang besar untuk merancang kampanye pemasaran yang inovatif. Diamati bahwa belanja iklan melonjak 20% selama Ramadan.
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement