Liputan6.com, Jakarta Badai matahari yang akan melanda Bumi pada Kamis, 14 April 2022, menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com.
Berita lain yang juga populer datang dari Samsung yang mulai penjualan flash sale Galaxy M23 5G.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Badai Matahari Bakal Landa Bumi, Sistem Satelit hingga Listrik Bisa Terganggu
NASA dan NOAA memprediksi ada badai matahari yang melanda Bumi pada Kamis, 14 April 2022. Sebelumnya, fisikawan cuaca luar angkasa Tamitha Skov mencuitkan informasi dari NASA dan NOAA tersebut.
"Peluang (badai matahari) mencapai kondisi level G2 (level badai geomagnetik sedang) adalah 80 persen di lintang tinggi dan 20 persen di lintang sedang," kata Skov dalam cuitan, seperti dikutip dari Express, Rabu (13/4/2022).
Lebih lanjut, Skov juga menginformasikan kemungkinan pemadaman sinyal radio cukup rendah. Namun, operator radio amatir dan pengguna GPS bisa menghadapi gangguan.
Express melaporkan, ketika badai geomagnetik bersentuhan dengan medan magnet Bumi, badai ini diketahui dapat menyebabkan pemadaman radio.
2. Samsung Mulai Penjualan Flash Sale Galaxy M23 5G, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
Samsung telah resmi merilis Galaxy M23 5G untuk pasar Indonesia. Sesuai namanya, smartphone ini merupakan seri Galaxy M terbaru dari Samsung yang sudah mendukung teknologi jaringan 5G.
Sama seperti lini Galaxy M lain, Galaxy M23 5G hadir dengan baterai besar. Samsung membenamkan baterai berkapasitas 5.000mAh yang mendukung fitur fast charging 15W di smartphone ini.
Smartphone ini memiliki layar berukuran 6,6 inci FHD+ yang mendukung refresh rate 120Hz. Layar Galaxy M23 5G memiliki desain Infinity V dengan rasio layar 20:9 sehingga memberi tampilan visual yang lebih pas untuk menonton video.
3. Pabrik iPhone Pegatron di Shanghai dan Kunshan Setop Produksi Gara-Gara Covid-19
Pabrik iPhone milik Pegatron menghentikan produksi iPhone di dua lokasi, yakni di Shanghai dan Kunshan.
Perusahaan manufaktur asal Taiwan ini menghentikan produksi iPhone di kedua pabrik di atas untuk mematuhi regulasi Tiongkok, dalam hal pembatasan penyebaran Covid-19.
Laporan Nikkei Asia menyebut, Tiongkok menerapkan kebijakan lebih ketat sebagai respon atas naiknya kasus Covid-19 di negaranya, baru-baru ini.
Mengutip The Verge, Rabu (13/4/2022), penutupan pabrik ini berdampak signifikan bagi Pegatron dan Apple.
Laporan yang sama menyebut, pabrik Pegatron yang ditutup merupakan satu-satunya pusat manufaktur iPhone. Pegatron sendiri bertanggung jawab membuat sekitar 20-30 persen dari seluruh permintaan iPhone.
"Pegatron berharap untuk segera melanjutkan produksi, meski belum jelas kapan produksi akan dilanjutkan," tulis Nikkei Asia. Apple tidak segera membalas permintaan komentar.
Advertisement