Indosat Ooredoo Hutchison Targetkan Migrasi dari 3G ke 4G Selesai 2022

Operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison menargetkan proses penghapusan layanan 3G untuk dimigrasikan ke 4G akan selesai pada 2022.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Apr 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 08:00 WIB
Indosat Ooredoo Hutchison
Ilustrasi : Indosat Ooredoo Hutchison. (Dok: Indosat Ooredoo Hutchison)

Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bakal menyelesaikan migrasi dari 3G ke 4G pada 2022 ini. Diungkapkan oleh Direktur sekaligus Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah, upaya shut down 3G sudah direncanakan oleh perusahaan.

"3G memang akan dimatikan dalam waktu dekat, rencananya sebelum akhir tahun (2022) sudah selesai," kata Danny, ditemui dalam media update tentang jaringan IOH, kemarin.

Danny mengatakan, saat ini, jumlah BTS yang masih menggunakan jaringan 3G kurang dari 10 persen dari total BTS yang dimiliki IOH.

Sementara, Danny menyebut, jumlah pelanggan yang masih memakai layanan 3G IOH adalah di bawah 5 persen dari keseluruhan pelanggan.

Sekadar informasi, operator hasil merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia ini mengantongi 100 juta pelanggan.

Jika jumlah pelanggan yang masih menggunakan layanan 3G ditaksir di bawah 5 persen, artinya, jumlahnya di bawah 5 juta pelanggan.

Danny mengungkap, meski pelanggan yang masih bertahan dengan layanan 3G jumlahnya relatif sedikit dibanding total pelanggan IOH, perusahaan tidak akan mengabaikan pelanggan-pelanggan ini. Menurutnya, saat ini jumlah trafik 3G di jaringan IOH jauh berkurang.

"Namun tetap kami tidak boleh mengabaikan yang masih ada, jadi kami melakukan pendekatan agar bisa secara natural, sehingga saat 3G dihapus (dimatikan), tidak ada pelanggan yang terkendala," ucapnya.

Saat ini menurut Danny, orang yang belum menggunakan layanan 4G bukan karena terkendala kepemilikan perangkat. Para pengguna ini 3G ini, menurut Danny, belum berganti SIM card 3G ke 4G.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Makin Agresif Ajak Pelanggan Ganti ke SIM Card 4G

Muhammad Danny Buldansyah. Dok: Indonesia Technology Forum
Direktur & Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Danny Buldansyah. (Dok. Indonesia Technology Forum).

"Jadi kami akan semakin agresif untuk mendukung pelanggan berganti SIM card-nya dari 3G menjadi SIM card 4G," tuturnya.

Untuk mengajak pengguna beralih dari SIM card 3G ke 4G, perusahaan memiliki sejumlah program insentif. Misalnya dengan memberikan bonus kuota bagi mereka yang beralih dari SIM card 3G ke 4G.

Dia mengatakan, kendala yang dialami IOH terkait keengganan pelanggan menukarkan kartu SIM 3G ke 4G karena orang mungkin segan harus datang ke gerai untuk menukarkan ke kartu SIM 4G.

Migrasi 3G ke 4G Bikin Internet Lebih Cepat

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo Ismail menyambut baik rencana improvement 3G ke 4G oleh operator. 

Ismail mengatakan, dengan upgrade 3G ke 4G, masyarakat bisa menikmati layanan yang lebih baik, terutama untuk akses layanan digital dan panggilan berkualitas HD melalui VoLTE.

Menurutnya, saat ini koneksi internet mobile sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, dengan 90 persen akses ke internet orang Indonesia dilakukan melalui seluler.

Minta Operator Tetap Utamakan Kenyamanan Pelanggan

Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Dengan pengalihkan 3G ini, operator sekaligus mengembangkan jaringan 4G atau 5G di Indonesia. Ismail mengatakan, sejak awal Kemkominfo menganut kebijakan teknologi netral untuk jaringan.

Kebijakan teknologi netral, menurut Ismail, memungkinkan operator untuk memilih teknologi jaringan yang dibutuhkan guna meningkatkan layanan ke pelanggan. Termasuk dalam meningkatkan jaringan 3G ke 4G atau teknologi yang lebih tinggi.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) beberapa waktu meminta operator seluler untuk mulai menghentikan layanan internet 3G.

Pasalnya dengan penghapusan 3G, pemerintah dan operator dapat menerapkan teknologi-teknologi jaringan terbaru guna mendorong percepatan transformasi digital.

Upaya Kemkominfo untuk menghentikan layanan internet 3G ini mendapatkan dukungan dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).

Sekjen ATSI Marwan O. Baasir, mengatakan seluruh operator anggota ATSI mendukung upaya pemerintah mempercepat transformasi digital sebagai salah satu strategi memulihkan ekonomi negara pasca pandemi Covid-19.

Dukungan ATSI

4G
Ilustrasi: Internet 3G, 4G, dan 5G. 

"Kami (operator di Indonesia) terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di seluruh dunia. Kami juga mendukung wacara penghapusan 3G, dengan demikian spektrum frekuensi 2.100 MHz (yang kini dipakai untuk menggelar 3G), bisa dioptimalkan operator untuk 4G dan 5G yang lebih efisien dari berbagai aspek," tutur Marwan, dalam diskusi Forum Indotelko, Rabu (16/3/2022).

ATSI mencatat, jumlah trafik penggunaan 3G di Indonesia kini kurang dari 10 persen dari total lalu lintas data seluruh operator.

Marwan menyebut, saat ini masyarakat lebih banyak yang merasakan manfaat penggunaan 4G, pasalnya layanan 4G bisa menyediakan akses internet lebih cepat.

Dengan begitu, masyarakat bisa lebih nyaman dan mudah dalam mengadopsi layanan dan platform digital.

(Tin/Isk)

 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya