Liputan6.com, Jakarta - Pasar wearable devices global mengalami penurunan pada kuartal pertama 2022 (Q1-2022). Menurut laporan bertajuk IDC bertajuk "Worldwide Quarterly Wearable Device Tracker", pengiriman unit wearable devices mencapai 105,3 juta unit, turun 3 persen secara Year-over-Year (YoY).
Menurut IDC, penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan permintaan karena konsumen belanja lebih banyak di kategori di luar wearable devices setelah bertahun-tahun pertumbuhan terjal yang semakin diperkuat selama pandemi.
Baca Juga
"Konsumen semakin sadar akan kesehatan mereka dan dengan lebih banyak pilihan harga" ujar Jitesh Ubrani, manajer riset untuk IDC Mobility and Consumer Device Trackers.
Advertisement
Jitesh mengatakan, persaingan juga meningkat karena merek-merek kecil meningkatkan jam tangan pelacak kesehatan dan kebugaran mereka di kelas bawah.
"Sementara Google bersama Samsung dan mitra Wear OS lainnya menjadi lebih kompetitif dengan Apple di spektrum kelas atas," tutur Jitesh.
Lebih lanjut, Ramon T. Llamas, Direktur Riset, Mobile Devices and AR/VR at IDC, menyatakan bahwa permintaan yang mendingin akan memaksa perusahaan untuk lebih melakukan diferensiasi.
"Dengan sebagian besar fitur menjadi semakin umum di antara perangkat yang berbeda, perusahaan harus meyakinkan pelanggan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di kelasnya dan mengetahui bahwa ada banyak alternatif yang tersedia," kata Ramon.
Upaya ini, lanjut Ramon, akan membutuhkan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan baru yang meningkatkan pengalama pengguna.
Â
Rangkuman Laporan
- Apple berhasil tumbuh 6,6% dari tahun ke tahun selama kuartal tersebut berkat kinerja Apple Watch dan Apple Watch SE. Pengapalan AirPods relatif datar selama kuartal tersebut karena perusahaan menghadapi lebih banyak persaingan dari produk-produk dengan harga lebih murah.
- Samsung berada di peringkat kedua meskipun pengiriman unitnya turun hampir 10Â persen dibandingkan tahun lalu. Seperti Apple, perusahaan tidak kebal terhadap persaingan dari vendor dengan harga lebih rendah dan banyaknya merek yang menawarkan Hearable.
- Penurunan pengapalan Xiaomi semata-mata karena kelemahan di kategori smartband. Perusahaan mengklaim terus membuat kemajuan dengan jam tangan dan hearable mereka dan menggunakan strategi biaya rendah dan bernilai tinggi yang sama.
Â
Advertisement
Rangkuman Laporan (2)
- Huawei mempertahankan posisi keempat meskipun pengiriman keseluruhan turun 10,8Â persen selama kuartal tersebut. Perusahaan tetap sangat fokus pada pasar lokal China meskipun kehadirannya di Eropa telah berkembang dari waktu ke waktu.
- Imagine Marketing sekali lagi mempertahankan posisinya di 5 besar global karena kehadirannya yang besar di India meskipun mereka mungkin mengalami tanda-tanda awal kejenuhan karena pertumbuhan di kategori hearable menurun 3,8 persen selama kuartal tersebut. Akibatnya, perusahaan telah meningkatkan kehadirannya di kategori jam tangan meskipun pengiriman secara keseluruhan tetap jauh di bawah 1 juta unit.
Â
Counterpoint Prediksi Pengapalan HP Global Turun 3 Persen pada 2022
Perusahaan riset pasar Counterpoint Research merilis laporannya yang bertajuk Global Smartphone Quarterly Shipment Forecast.
Total pengapalan smartphone secara global pada tahun 2022, menurut laporan itu, diperkirakan turun 3 persen secara tahunan (Year over Year, YoY) menjadi 1,36 miliar unit.
Dibandingkan tahun sebelumnya, kondisi pasokan unit smartphone pada tahun 2022 secara keseluruhan diperkirakan akan membaik secara bertahap, meskipun kekurangan beberapa suku cadang belum teratasi.
Peter Richardson, Wakil Presiden di Counterpoint Research, menyatakan untuk jangka panjang, pihaknya masih memperkirakan migrasi stabil dari feature phone ke smartphone dan dari smartphone 3G/4G ke smartphone 5G.
"Seiring upaya untuk menyebarkan smartphone 5G dengan harga rendah dan menengah, pasar global untuk smartphone 5G diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan sehat dan bertindak sebagai pendorong signifikan dari pasar smartphone secara keseluruhan," ujar Peter.
Advertisement