IDC: Pengapalan PC pada 2022 Turun 8,2 Persen

IDC memperkirakan pengapalan PC secara global akan turun 8,2 persen pada 2022 secara tahunan.

oleh M Hidayat diperbarui 10 Jun 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 18:00 WIB
personal computer (PC)
Ilustrasi personal computer (PC) Photo by iStockPhoto

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar IDC merilis laporan bertajuk Worldwide Quarterly Personal Computing Device Tracker yang memperkirakan pengapalan PC secara global akan turun 8,2 persen pada 2022 secara tahunan (Year over Year, YoY) menjadi 321,2 juta unit

Selain itu, laporan tersebut juga memperkirakan pengapalan tablet di seluruh dunia turun 6,2 persen secara YoY menjadi 158 juta unit.

Menurut IDC, lockdown, perang, dan inflasi menjadi faktor utama di balik penurunan permintaan atas PC dan tablet.

"Kekurangan pasokan telah mengganggu industri untuk sementara waktu dan lockdown di beberapa bagian China terus memperburuk masalah pengapalan," ujar Jitesh Ubrani, Research Manager untuk Mobility and Consumer Device Trackers di IDC.

Namun, walau diperkirakan menurun pada tahun ini, pengapalan PC diprediksi akan tetap jauh di atas level saat sebelum pandemi.

Di samping itu, IDC memperkirakan pengapalan akan kembali ke pertumbuhan tahunan positif pada tahun 2023 dan seterusnya. Sementara itu, tablet menghadapi penurunan lebih besar selama periode yang sama.

Ryan Reith, Group VP untuk Worldwide Mobile Device Trackers di IDC mendapati aktivitas permintaan dan pasokan yang kuat yang ditujukan untuk pasar PC komersial.

"Namun, [...] pengurangan perkiraan terbaru signifikan karena berbagai alasan, dan ketidakpastian tetap tinggi."

Pengapalan Pasar Wearable Devices Q1-2022 Turun 3 Persen

Sementara itu, pasar wearable devices global mengalami penurunan pada kuartal pertama 2022 (Q1-2022). Menurut laporan bertajuk IDC bertajuk "Worldwide Quarterly Wearable Device Tracker", pengiriman unit wearable devices mencapai 105,3 juta unit, turun 3 persen secara Year-over-Year (YoY).

Menurut IDC, penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan permintaan karena konsumen belanja lebih banyak di kategori di luar wearable devices setelah bertahun-tahun pertumbuhan terjal yang semakin diperkuat selama pandemi.

"Konsumen semakin sadar akan kesehatan mereka dan dengan lebih banyak pilihan harga" ujar Jitesh Ubrani, manajer riset untuk IDC Mobility and Consumer Device Trackers.

Jitesh mengatakan, persaingan juga meningkat karena merek-merek kecil meningkatkan jam tangan pelacak kesehatan dan kebugaran mereka di kelas bawah.

 

Diferensiasi

"Sementara Google bersama Samsung dan mitra Wear OS lainnya menjadi lebih kompetitif dengan Apple di spektrum kelas atas," tutur Jitesh.

Lebih lanjut, Ramon T. Llamas, Direktur Riset, Mobile Devices and AR/VR at IDC, menyatakan bahwa permintaan yang mendingin akan memaksa perusahaan untuk lebih melakukan diferensiasi.

"Dengan sebagian besar fitur menjadi semakin umum di antara perangkat yang berbeda, perusahaan harus meyakinkan pelanggan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di kelasnya dan mengetahui bahwa ada banyak alternatif yang tersedia," kata Ramon.

Upaya ini, lanjut Ramon, akan membutuhkan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan baru yang meningkatkan pengalama pengguna.

Rangkuman Laporan (1)

  • Apple berhasil tumbuh 6,6% dari tahun ke tahun selama kuartal tersebut berkat kinerja Apple Watch dan Apple Watch SE. Pengapalan AirPods relatif datar selama kuartal tersebut karena perusahaan menghadapi lebih banyak persaingan dari produk-produk dengan harga lebih murah.
  • Samsung berada di peringkat kedua meskipun pengiriman unitnya turun hampir 10 persen dibandingkan tahun lalu. Seperti Apple, perusahaan tidak kebal terhadap persaingan dari vendor dengan harga lebih rendah dan banyaknya merek yang menawarkan Hearable.
  • Penurunan pengapalan Xiaomi semata-mata karena kelemahan di kategori smartband. Perusahaan mengklaim terus membuat kemajuan dengan jam tangan dan hearable mereka dan menggunakan strategi biaya rendah dan bernilai tinggi yang sama.

Rangkuman Laporan (2)

  • Huawei mempertahankan posisi keempat meskipun pengiriman keseluruhan turun 10,8 persen selama kuartal tersebut. Perusahaan tetap sangat fokus pada pasar lokal China meskipun kehadirannya di Eropa telah berkembang dari waktu ke waktu.
  • Imagine Marketing sekali lagi mempertahankan posisinya di 5 besar global karena kehadirannya yang besar di India meskipun mereka mungkin mengalami tanda-tanda awal kejenuhan karena pertumbuhan di kategori hearable menurun 3,8 persen selama kuartal tersebut. Akibatnya, perusahaan telah meningkatkan kehadirannya di kategori jam tangan meskipun pengiriman secara keseluruhan tetap jauh di bawah 1 juta unit.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya