Tim Mahasiswa ITS Kalahkan MIT di Kompetisi Prototipe Robot Kapal Internasional

Ini bukanlah partisipasi dan prestasi pertama yang diraih oleh Tim Barunastra ITS dalam ajang kompetisi prototipe robot kapal internasional tersebut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Jun 2022, 13:52 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2022, 13:52 WIB
Tim Barunastra ITS Juara Umum di International Roboboat Competition (IRC) 2022 yang digelar di Florida, Amerika Serikat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).
Tim Barunastra ITS Juara Umum di International Roboboat Competition (IRC) 2022 yang digelar di Florida, Amerika Serikat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Tim Barunastra dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil meraih gelar Juara Umum dalam ajang tahunan internasional, International Roboboat Competition (IRC) 2022 yang digelar di Amerika Serikat (AS).

ini bukanlah partisipasi dan prestasi pertama yang diraih oleh Tim Barunastra dalam gelaran yang diadakan di Florida, AS pada Minggu (26/6/2022).

Menurut Fatahillah Muhammad Daffa Shodiq, External Relations Tim Barunastra ITS, mereka sudah berpartisipasi di ajang kompetisi prototipe robot kapal tersebut sejak 2016.

Mereka juga sudah meraih banyak penghargaan selama mengikuti ajang yang digelar oleh Association for Unmanned Vehicle Systems International (AUVSI) ini.

"Pada tahun 2018 dan 2019 sendiri, Barunastra ITS berhasil menjadi Juara Umum IRC berturut-turut dan meraih titel back-to-back champions," kata Fatah seperti dikutip dari laman resmi ITS, Senin (27/6/2022).

Kompetisi IRC ini sendiri diikuti oleh berbagai universitas kelas dunia, di mana di antaranya seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan University of Michigan.

Ada juga Institute Tecnologico y de Extudios Superiores de Monterrey, Robotics Association of Embry-Riddle, AGH University of Science and Technology, Tel Aviv University, dan lain-lain.

Fatah menjelaskan, di IRC tahun ini, masing-masing tim berkompetisi pada dua sublomba yaitu Design Documentation dan Autonomy Challenge.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kapal Nala Theseus

Fatah mengungkapkan, pada Design Documentation, peserta ditantang untuk membuat Technical Design Report mengenai kapal buatannya, dan Competition Strategy yang dibagikan di YouTube.

Sedangkan, sublomba Autonomy Challenge menantang kapal peserta untuk menjalankan berbagai misi seperti Navigation Channel, Avoid the Crowds, Find a Seat at the Show, Snack Run, Skeeball Game, dan Water Blast.

Hasilnya, tim yang sudah berdiri sejak 2012 ini sukses menyabet Juara I di kedua sublomba tersebut. Selain itu, Barunastra ITS jadi satu-satunya tim yang berhasil menyelesaikan semua misi di Autonomy Challenge.

Fatah, yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan, mengatakan kapal Nala Theseus rancangan mereka, mengusung konsep modularity sehingga dapat menampung banyak muatan di atas kapal.

Konsep ini juga memiliki prinsip desain yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul). "Sehingga dapat dimodifikasi, diganti, atau ditukar secara independen dengan modul lainnya," kata Fatah.

Sistem Watertight Hull

Kapal Nala Theseus buatan Tim Barunastra ITS (Dok. ITS)
Kapal Nala Theseus buatan Tim Barunastra ITS (Dok. ITS)

Tim Barunastra ITS juga mengembangkan sistem watertight hull yang membuat hull kapal Nala Theseus kedap air untuk keamanan komponen elektrikal di dalamnya.

Fatah mengatakan, inovasi ini dibuat karena pada tahun sebelumnya kapal buatan Barunastra ITS sempat mengalami kebocoran sehingga menyebabkan kerusakan komponen elektrikal.

Kapal Nala Theseus sendiri menggunakan sistem holonomic movement pada bagian penggerak, sehingga dia dapat bergerak secara holonomic atau bergerak tanpa mengubah arah hadap kapal.

Sementara, pada sublomba Design & Documentation, Barunastra ITS menggunakan konsep retro futuristic pada video competition strategy. "Tidak hanya itu, Barunastra ITS menggabungkan simulasi-simulasi 3D agar video mudah dipahami," imbuhnya.

Dalam kesempatan berbeda, Dosen Pembimbing Tim Barunastra ITS Dr. Rudy Dikairono ST. MT. mengungkapkan bahwa kapal Nala Theseus memiliki panjang total 0,88 meter dan lebar total 0,72 meter.

"Lambung kapal ini dibuat dengan bahan material fiberglass atau serat kaca dan cukup kuat untuk menyelesaikan berbagai tantangan pada IRC 2022," kata Rudy saat peluncuran Nala Theseus di pertengahan Juni lalu.

 

Titik Awal Perkembangan Kapal Autonomous

Mengutip laman resmi Dikti Kemdikbud, ada banyak misi yang harus dilakukan oleh kapal Nala Theseus di ajang IRC 2022, di antaranya misi skeeball dan waterblast. Pada misi skeeball, kapal harus bisa melontarkan bola menuju target yang telah ditentukan.

"Sedangkan, pada misi waterblast, kapal harus bisa menyemprotkan air ke target yang telah ditentukan," papar Nawab Aditya, Ketua Tim Barunastra, mahasiswa Teknik Elektro ITS.

Fatah pun berharap, dengan keberhasilan Barunastra, akan menjadi titik awal bagi perkembangan kapal autonomous di Indonesia.

Selain itu, Fatah juga berharap agar nama Indonesia akan terdengar di dunia maritim internasional, begitu juga ITS, Barunastra ITS, dan Robotika ITS.

(Dio/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya