Pengapalan Perangkat dengan eSIM pada 2030 Capai 14 Miliar Unit

Lebih dari 14 miliar perangkat eSIM akan dikirimkan antara tahun 2021 dan 2030, mencakup semua faktor bentuk seperti eSIM berbasis perangkat keras (eUICC), iSIM (iUICC), nuSIM dan Soft SIM

oleh M Hidayat diperbarui 17 Jul 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Sim Card Tray, Penampang Kartu SIM.
Ilustrasi Sim Card Tray, Penampang Kartu SIM. Kredit: tomekwalecki via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 14 miliar perangkat eSIM akan dikirimkan antara tahun 2021 dan 2030, mencakup semua faktor bentuk seperti eSIM berbasis perangkat keras (eUICC), iSIM (iUICC), nuSIM dan Soft SIM. Demikian menurut laporan eSIM Devices Market Outlook terbaru dari Counterpoint.

Penyerapan eSIM siap untuk tumbuh di seluruh perangkat yang terhubung selama dekade berikutnya, berkat fleksibilitas, efisiensi biaya, keamanan, dan segudang manfaat lain yang ditawarkan oleh teknologi tersebut.

Pada tahun 2021, lebih dari 350 juta perangkat keras berkemampuan eSIM dikirimkan di berbagai kategori seperti smartphone, jam tangan pintar, tablet, modul IoT, dan mobil yang terhubung.

Dalam lima tahun ke depan, eSIM berbasis perangkat keras (eUICC) akan tetap menjadi form-factor eSIM yang dominan dan akan mencakup lebih dari setengah pengiriman.

Pada 2022, menurut Counterpoint, kita akan menyaksikan permulaan form-factor iSIM (iUICC), yang merupakan SIM terintegrasi ke dalam chipset (SoC) dan menawarkan banyak manfaat.

Mengomentari transisi dalam form-factor SIM, Wakil Presiden Riset di Counterpoint, Neil Shah menyebut bahwa chip eSIM fisik yang disolder dengan form-factor MFF2/WLCSP telah menjadi standar untuk implementasi eSIM bahkan dengan munculnya implementasi alternatif seperti soft SIM dan nuSIM selama satu dekade terakhir.

"Namun, iSIM (iUICC) akan tumbuh paling cepat saat para pemangku kepentingan industri bergerak maju bersama untuk menawarkan dukungan menyeluruh dari perspektif pemberdayaan dan manajemen SIM akhir tahun ini," tutur Neil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

iSIM

Set pertama adopsi iSIM arus utama akan terlihat di seluruh aplikasi IoT yang digerakkan oleh chipset dan pemain modul IoT terkemuka. Sebut saja Quectel, Telit, Sequans, dan Sony Semi (Altair) dalam kemitraan dengan pemain pemberdayaan eSIM seperti Kigen dan G+D.

Pemangku kepentingan utama lainnya yang mendorong segmen ini termasuk Qualcomm, Thales, IDEMIA, Truphone, Redtea Mobile, Apple, Samsung, Nokia dan banyak lagi.

Selepas tahun 2027, iSIM diproyeksikan akan mengambil alih sebagai faktor bentuk SIM yang dominan, dengan pengapalan perangkat berkemampuan iSIM siap untuk ditingkatkan menjadi 7 miliar unit antara tahun 2021 dan 2030.

 

Smartphone Pimpin Pengapalan Perangkat

Mengomentari adopsi eSIM di seluruh kategori, Analis Riset di Counterpoint, Ankit Malhotra, menyatakan bahwa smartphone akan memimpin dalam hal pengapalan perangkat berkemampuan eSIM selama lima tahun ke depan.

"Peluncuran iPhone khusus eSIM akan bertindak sebagai titik belok bagi industri dengan perusahaan lainnya yang diharapkan akan segera menyusul. Awal tahun ini, Vodafone, Thales dan Qualcomm berhasil memamerkan iSIM yang berfungsi di smartphone," kata Ankit.

Smartphone telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran konsumen tentang eSIM, sekaligus menguntungkan kategori konsumen lainnya seperti jam tangan pintar, laptop, dan tablet.

Konektivitas seluler di jam tangan pintar terus berkembang yang juga membantu meningkatkan penetrasi jam tangan pintar yang didukung eSIM.

Perangkat Lainnya

Kategori perangkat yang sedang berkembang seperti Perangkt XR, Drone, CPE, dan PC juga termasuk ke dalam kategori dengan pertumbuhan tercepat.

Adopsi mobile XR headset saat ini sangat terbatas karena keterbatasan baterai, kebutuhan pita lebar tinggi, dan pengalaman pengguna yang buruk.

Namun, permulaan 5G dan pita lebar yang lebih tinggi, kemampuan latensi rendah, peningkatan faktor bentuk perangkat, efisiensi baterai dan komputasi, evolusi aplikasi dan ekosistem konten yang kuat, dan eSIM sebagai salah satu teknologi manajemen konektivitas utama akan mendorong penggunaan 5G XR perangkat setelah 2025.

Drone yang terhubung ke 5G adalah kategori lain yang akan mendapat manfaat dari teknologi eSIM dan mendorong adopsi di beberapa kasus penggunaan seperti pengiriman jarak jauh, manajemen bencana, pencarian dan penyelamatan, pendidikan, konstruksi, dan pertanian. Regulasi drone di luar jangkauan visual di kawasan seperti Eropa juga akan meningkatkan adopsi eSIM.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya