PANDI Gelar ID-RES untuk Perkuat Ketahanan Digital Indonesia

Guna mendukung ketahanan digital di Indonesia, PANDI akan menggelar Konferensi dan Expo Ketahanan Digital Indonesia (Indonesia Digital Resilience Conference and Expo/ID-RES).

oleh Iskandar diperbarui 20 Agu 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2022, 11:30 WIB
Konferensi pers ID-RES
Konferensi pers Indonesia Digital Resilience Conference and Expo (ID-RES). Dok: PANDI

Liputan6.com, Jakarta - Guna mendukung ketahanan digital di Indonesia, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) akan menggelar Konferensi dan Expo Ketahanan Digital Indonesia (Indonesia Digital Resilience Conference and Expo/ID-RES) pada 24-25 Agustus 2022 di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta secara hybrid (online dan offline).

Mengambil tema “Mewujudkan Ketahanan Digital dan Kedaulatan Internet Indonesia”, PANDI mengundang lebih dari 30 pembicara yang ahli di bidang digital serta mengundang para pemangku kepentingan dalam tata kelola internet seperti pemerintahan, pelaku bisnis, mahasiswa, registrar dan para pelaku UMKM.

Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, mengatakan pihaknya selalu berkomitmen untuk terus mendukung ketahanan digital dan kedaulatan internet di Indonesia.

"Kegiatan ID-RES yang menghadirkan banyak narasumber ahli dan melibatkan para pelaku UMKM ini juga merupakan hadiah dari PANDI untuk Indonesia di HUT ke-77 Republik Indonesia,” tutur Yudho melalui keterangannya, Sabtu (20/8/2022).

Yudho menjelaskan, di era digitalisasi dan globalisasi ini ketahanan digital merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga bersama-sama oleh seluruh elemen pemerintah dan masyarakat tanpa terkecuali.

Ia menilai saat ini pengaruh dunia digital, khususnya internet sangat terasa di kehidupan sehari-hari.

"Melalui kegiatan ID-RES, PANDI mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bersinergi untuk menjaga dan mengembangkan ketahanan digital agar kita semua dapat terus merasakan manfaat positif dari era digitalisasi saat ini dan terhindar dari efek-efek negatif, seperti pencurian data, pornografi, judi dan lain-lain,” Yudho memaparkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diisi Berbagai Talkshow

Kepala Operator Registri PANDI, Dwi Widiastuti, menjelaskan ID-RES ini nantinya akan diisi oleh berbagai konferensi/talkshow dengan topik menarik terkait dunia digital.

"Antara lain seperti Meningkatkan Eksistensi Budaya Nusantara dalam Ekosistem Digital, Inovasi Teknologi dan Bisnis Digital, Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengembangan Media Pembelajaran, Digital Marketing Tools, Perlindungan Data Pribadi, UMKM Go Digital, dan lain-lain," kata Dwi.

Ia menyebut, selain konferensi/talkshow, nantinya juga ada launching PANDI Institute, penjurian finalis lomba Hackhathon PANDI dan lainnya.

“Harapannya dengan adanya kegiatan ID-RES, kita semua dapat sama-sama mengembangkan dunia digital di Indonesia agar dapat memberikan lebih banyak manfaat positif bagi para pengguna sehingga kedaulatan internet di Indonesia dapat bersama-sama kita raih,” Dwi memungkaskan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

PANDI dan Komunitas Pelestari Budaya Bikin Website Khusus Dukung Kebaya Goes to UNESCO

Situs web tradisikebaya.id. Dok: PANDI
Situs web tradisikebaya.id. Dok: PANDI

Sebelumnya, PANDI berkolaborasi dengan sejumlah Komunitas Pelestari Budaya, seperti Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND), Yayasan Kebudayaan Rancage, dan Seluas Tanah Merah (STM) meluncurkan situs web tradisikebaya.id.

Peluncuran Situs tersebut merupakan sebuah dukungan terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO yang diputuskan pada Kongres Berkebaya Nasional yang diselenggarakan oleh PBI pada 5 dan 6 April 2021.

Salah satu keputusan kongres tersebut adalah akan mengusung Busana Kebaya untuk diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO. Demikian sebagaimana dikutip dari siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Minggu (7/3/2022). 

Selain itu, komunitas pelestari budaya juga mendorong agar pemerintah menetapkan Hari Berkebaya Nasional. Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya kebaya.

Selain didukung oleh komunitas pelestari budaya, gerakan Kebaya Goes to Unesco juga mendapatkan dukungan dari sosok pekerja seni ternama Indonesia, Dian Sastrowardoyo.

Menurutnya hal ini penting untuk bisa melestarikan Kebaya sehingga bisa diakui di kancah Internasional. Dian pun mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan kebudayaan Nusantara.

“Mari kita lestarikan kebaya menjadi warisan luhur Bangsa dan turut bangga menjadikannya bagian dari warisan budaya tak benda dari Indonesia untuk dunia,” ungkap Dian.

Situs tradisikebaya.id memuat informasi mengenai sejarah dan artikel yang membahas tentang jenis-jenis kebaya.

Masyarakat bisa ikut terlibat dalam gerakan tersebut dengan cara berfoto menggunakan kebaya dan mengunggah foto tersebut ke dalam aplikasi yang sudah disediakan di situs tradisikebaya.id.

Adapun pelaksanaannya dimulai pada 9 Agustus 2022 hingga 9 Desember 2022. Situs tradisikebaya.id menjadi bagian penting untuk mewadahi bukti-bukti dan dukungan yang dibutuhkan oleh UNESCO dalam proses pendaftarannya.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya