Liputan6.com, Jakarta - Juli lalu, Xiaomi merilis smartphone flagship Xiaomi 12S Ultra. Salah satu nilai jual ponsel ini adalah kameranya. Pasalnya perangkat ini didukung sensor ultra-besar 1 inci dari Sony IMX989.
Menurut DxOMark rating, perfoma kamera Xiaomi 12 Ultra lebih baik dari iPhone. Meski kamera perangkat flagship ini cukup kuat, kemampuan pengisian daya cepat perangkat ini bukanlah yang tertinggi.
Baca Juga
Adapun kemampuan pengisian daya Xiaomi 12S Ultra adalah 67W. Kemampuan ini lebih rendah dibandingkan pengisian daya cepat perangkat kelas menengah Xiaomi Note 11T Pro.
Advertisement
Namun ada kabar di Weibo dari blogger DCS menyebutkan, nantinya Xiaomi akan menggunakan kapasitas pengisian daya cepat 100W pada produknya.
Pada saat yang sama, si blogger juga mengklaim, akan ada banyak model HP Android dengan pengisian daya cepat ratusan watt tahun depan.
Bahkan kemungkinan akan ada terobosan baru yang menyiratkan Xiaomi bisa saja meluncurkan model smartphone dengan pengisian daya cepat 200W. Demikian dikutip dari Gizchina, Rabu (7/9/2022).
Xiaomi 13?
Sebelumnya, pada Juli 2022, blogger @DCS juga mengungkap, seri Xiaomi 13 akan menggunakan layar melengkung dengan refresh rate 120Hz dan resolusi 2K. Model tersebut juga akan memiliki versi keramik yang diproduksi oleh BYD.
Dalam hal baterai, Xiaomi 13 series akan mengadopsi solusi sel tunggal multi-kutup. Di mana, perangkat ini hadir dengan baterai besar yang mendukung pengisian daya super cepat 100W yang dibantu oleh IC pengisian daya yang dikembangkan sendiri.
Seri ini juga akan mendukung pengisian daya nirkabel 50W. Sementara akhir bulan lalu, sejumlah produk Xiaomi lolos sertifikat kualitas 3C Tiongkok. Dari model ini, ada pengisian daya cepat 210W yang mendukung 20V-10,5C, yang sesuai dengan yang diungkapkan oleh blogger tersebut.
Advertisement
Wireless Charging Berjarak 30 Meter
Sebelumnya, tim riset di Universitas Sejong Korea Selatan mengembangkan sebuah sistem baru yang mampu mentransmisikan 400mW daya optik hingga 30 meter secara nirkabel, menggunakan laser infrared.
Kemudian, penerima akan mengubah energi ini menjadi 85mW listrik. Sederhananya, pengguna bisa mengisi daya perangkat smartphone jika berada di ruangan tempat sistem nirkabel tersebut dipasang.
Metode Baru
Sistem pengisian daya nirkabel ini terdiri dari dua bagian. Pertama adalah sebuah transmiter alias pemancar yang dapat dipasang di ruangan dan sebuah receiver atau penerima yang bisa diintegrasikan ke perangkat elektronik.
Pemancar tersebut merupakan sumber daya optik yang menggunakan penguat serat yang didoping erbium. Hal ini bisa menghasilkan sinar infrared dengan panjang gelombang pusat 1550 nm.
Otomatis Menyeleraskan
Tim peneliti mengatakan, sistem dapat secara otomatis menyelaraskan dan mengisi daya selama pemancar dan penerima berada dalam jangkauan.
Jika ada objek atau orang yang menghalangi jalur transmisi, sistem secara otomatis beralih ke mode transmisi daya rendah yang aman.
Kepala tim peneliti juga menjelaskan, sistem ini bisa terhubung secara nirkabel ke perangkat listrik seperti smartphone atau tablet. Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi membawa kabel listrik.
Selain itu, sistem dapat memberi daya pada berbagai perangkat pintar, misalnya perangkat IoT di rumah dan perangkat yang digunakan untuk memantau kondisi produksi di pabrik.
Saat ini, tim tengah bekerja untuk membuat sistem pengisian nirkabel ini lebih praktis. Misalnya, mereka ingin meningkatkan efisiensi sel fotovoltaik untuk mengubah energi cahaya menjadi listrik lebih baik.
Para peneliti juga tengah mengerjakan fitur yang memungkinkan pengisian berbagai perangkat secara bersamaan.
(Tin/Ysl)
Advertisement