Liputan6.com, Jakarta - Memasuki usia satu tahun operasi, startup teknologi akuakultur (aquatech startup) DELOS, telah meraih sejumlah pencapaian dalam target tahunannya.
CEO di DELOS, Guntur Mallarangeng, menuturkan bahwa DELOS terus mengejar ambisi menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar di dunia, sekaligus menjadi pemimpin Revolusi Biru dan membekali para petambak dengan teknologi berbasis sains dan manajemen operasional.
Baca Juga
"Perjalanan sebagai pemimpin revolusi biru akuakultur Indonesia akan terus berlangsung dan berkomitmen membantu serta mendukung para petambak untuk meingkatkan produktivitas panen mereka," ujar Guntur.
Advertisement
AquaHero sebagai terobosan baru tambak udang modern
Setelah meraih pendanaan tahap awal dari sejumlah investor seperti MDI Ventures, Arise Fund (co-invest dengan Finch Capital) dan Centauri Fund (co-invest dengan KB Financial Group), serta Alpha JWC, DELOS telah meluncurkan aplikasi AquaHero yang menjadi gabungan antara sains, teknologi, dan manajemen operasional. Aplikasi itu diharapkan dapat memudahkan petambak memantau dan meningkatkan produktivitas tambak udang mereka berbasis pada data.
"AquaHero menggunakan metode pengumpulan data modern dan metode sains mutakhir untuk memperkirakan treatment yang dibutuhkan sekaligus untuk meminimalisir risiko dalam budi daya udang," kata Guntur.
AquaHero sejauh ini ini telah diterapkan pada tambak-tambak udang yang tergabung di dalam ekosistem DELOS.
Â
Tingkatkan produktivitas hasil panen
Satu tahun berproses, DELOS mengelola ratusan hektar area tambak udang secara intensif dan superintensif yang tersebar di berbagai kota di wilayah Indonesia.
Dari keseluruhan tambak yang telah DELOS kelola, mereka berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen udang hingga dua kali lipat dari sebelumnya. Selain itu, perusahaan juga berhasil mencegah penyakit pada udang berkat tes kualitas air yang rutin dilakukan setiap hari di tambak udang kelolaan mereka.
"Sementara dari segi profitabilitas, tim manajemen selalu memantau biaya operasional tambak, sehingga modal budi daya udang yang dikeluarkan menjadi lebih efisien," kata Guntur lebih lanjut.
Â
Advertisement
Delos Maritim Institut angkatan pertama
DELOS Maritim Institut (DMI) adalah salah satu program pelatihan akuakultur yang berfokus pada kualitas sumber daya manusia berkelanjutan di masa mendatang. Program ini telah merampungkan angkatan studi pertamanya.
Pada bulan Oktober mendatang, DMI tahap kedua membuka seleksi untuk peserta didik angkatan kedua yang tidak hanya menyasar mahasiswa semester akhir dan lulusan baru, tetapi juga mengajak anak kolam dan anak nelayan untuk berpartisipasi sebagai peserta. Dalam hal ini, DELOS ingin memfasilitasi anak-anak bangsa yang ingin belajar langsung di bidang akuakultur, khususnya budi daya udang.
"Mewujudkan mimpi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama ekspor udang dunia memang tidak mudah. Namun, dengan potensi alam dan sumber daya manusia yang dikelola dengan baik, DELOS percaya mimpi ini akan segera tergapai," kata Guntur.