Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 telah memasuki pertandingan hari ke-10. Seluruh tayangan Piala Dunia yang digelar di Qatar ini ditayangkan melalui platform OTT Vidio yang merupakan bagian dari EMTEK Group.
Sebagai platform OTT yang menayangkan gelaran Piala Dunia, aplikasi Vidio ternyata berhasil mencatatkan sejumlah capaian di 10 hari pertama pesta bola terbesar ini, yakni mulai dari 20 hingga 30 November 2022.
Baca Juga
Salah satu capaian yang berhasil direngkuh adalah 14 juta pengguna Vidio telah menonton pertandingan Piala Dunia di Vidio. Jumlah itu diklaim setara dengan 140 kali lipat kapasitas stadion terbesar di Qatar, yakni Stadion Lusail.
Advertisement
Selain itu, konten Piala Dunia tahun ini telah ditonton sebanyak 2 miliar menit. Durasi itu sama seperti menonton 22,2 juta pertandingan sepakbola sekaligus.
Sejak pembukaan gelaran Piala Dunia ini, Vidio juga menjadi aplikasi gratis nomor 1 di Indonesia di semua kategori dan platform. Lalu, aplikasi Vidio juga berada sebagai aplikasi berbayar nomor satu di Play Store.
Pengunjung konten olahraga di Vidio pun meningkat cukup drastis hingga 280 persen sejak pembukaan Piala Dunia. Vidio mencatat ada 280 persen kenaikan DAU (Daily Active Users) dan time spent.
Tidak hanya itu, gelaran Piala Dunia 2022 Qatar turut mendorong pertumbuhan total user, daily user, total visit, dan total duration hingga 389 persen di Bolanet maupun Bolacom.
Pemakaian bandwidth untuk menonton Piala Dunia Qatar 2022 juga terbilang tinggi mencapai 3tb/s dengan 117 juta total plays. Jumlah ini pun diprediksi akan terus bertambah mengingat gelaran ini belum sampai hingga babak perempat final.
Kiprah Vidio Sebagai OTT Lokal Terfavorit Jadi Pembahasan di Ideafest 2022
Di sisi lain, Vidio baru-baru ini menjadi topik pembahasan panas dalam ajang IdeaFest 2022, yang digelar pada 24 hingga 27 November 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).
Tercatat sebagai platform over-the-top (OTT) yang masuk dalam daftar aplikasi berpenghasilan tertinggi di Asia Tenggara, Vidio berkembang dengan sangat cepat.
Berdasarkan data Media Partners Asia (MPA) Q2 2022, Vidio menjadi layanan OTT nomor 1 di Tanah Air untuk kategori pengguna aktif bulanan dan total waktu streaming.
Vidio juga berhasil merengkuh 35 persen pangsa pasar pelanggan baru di Asia Tenggara, melampai platform Netflix, Disney+ hingga WeTV.
Sepanjang kiprahnya, platform OTT karya anak bangsa ini selalu menawarkan beragam konten lokal dengan target untuk mendominasi hiburan di Asia Tenggara.
Hal tersebut diungkap Managing Director Emtek Group Sutanto Hartono saat menjadi pembicara dalam IdeaFest 2022 di JCC, Jumat (25/11/2022).
"Sejak berdiri pada 2014, kami memulai Vidio dengan fokus pada konten lokal," katanya. Kala itu, Vidio sudah diisi lebih dari 30 developer lokal dan memiliki konten lokal hingga 90 persen.
Advertisement
Sejak Asian Games 2018
Nama Vidio pun semakin terangkat lewat gelaran Asian Games 2018, dimana layanan OTT ini menjadi satu-satunya tempat pertandingan ajang olahraga se-Asia itu dapat disaksikan secara langsung.
Berangkat dari hal tersebut, Vidio pun meningkatkan layanan berlangganan mereka sebagai "rumah" konten olahraga premium.
Beragam laga olahraga, seperti sepak bola, bola basket, hingga ajang F1 dapat disaksikan oleh para pengguna Vidio dengan mudah di perangkat mobile hingga smart TV.
Kini, Vidio menjadi "rumah" bagi para penikmat sepak bola untuk menyaksikan gelaran Piala Dunia Qatar 2022 yang disiarkan sejak 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.
Sehubungan dengan acara Piala Dunia 2022, Vidio juga berupaya menghadirkan pengalaman menonton yang terbaik bagi para pelanggannya.
"Untuk mengakomodir jutaan orang nonton Piala Dunia 2022 Qatar di Vidio bersamaan, kita memastikan infrastruktur memenuhi kebutuhan para pelanggan," kata Sutanto.
Vidio Kalahkan Netflix dan Disney+ di Indonesia
Sebelumnya, menurut riset Media Partners Asia (MPA), Vidio yang merupakan layanan video streaming milik PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek), menjadi layanan paling populer dalam hal konsumsi video premium di Indonesia.
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/10/2022), Vidio bahkan disebut mengalahkan kedigdayaan Netflix dan Disney+ di pasar domestik.
Meskipun Disney+ memiliki lebih banyak pelanggan, sebagian besar berasal dari kemitraan dengan Telkomsel, masyarakat Indonesia lebih menyukai Vidio yang kini memiliki 3,5 juta pelanggan.
Vidio adalah kisah sukses layanan digital lokal yang langka, dan menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan media lokal lainnya di seluruh dunia.
Raksasa Barat mendominasi pasar video online di hampir setiap wilayah utama di luar China. Netflix melesat ke posisi terdepan di Brasil, Meksiko, Korea Selatan, Australia, dan sebagian besar Eropa Barat.
Lalu, Amazon adalah salah satu pemain terbesar di Jepang dan wilayah Eropa tertentu. Adapun Disney+ adalah pemimpin pasar di India.
Para pemain lokal sebagian besar masih gagal menjadi pesaing alternatif dari luar negeri. Akan tetapi, masih ada peluang pasar ketika pemain luar tidak menanamkan banyak uang.
Netflix dan rekan-rekannya belum melakukan investasi besar di Indonesia. Meskipun populasinya besar, Indonesia belum memiliki industri film lokal yang signifikan dan penduduknya relatif masih miskin. (PDB per kapita berada di antara Thailand dan India)
“Sebagian besar pesaing yang Anda sebutkan, setidaknya yang dari barat, sebenarnya tidak menginvestasikan banyak uang di produksi konten lokal Indonesia,” kata Managing Director Emtek dan CEO Vidio sekaligus PT Surya Citra Media (SCM), Sutanto Hartono.
Namun, bukan berarti tidak ada peluang besar. Kue pasar video premium pun terbilang menjanjikan di Asia Tenggara.
(Dam/Isk)
Advertisement