Liputan6.com, Jakarta - Google umumkan akan beri fitur baru melibatkan Artificial Intelligence (AI. Kecerdasan Buatan) pada berbagai aplikasi produktivitas merek yang bernama Workspace.Â
Fitur ini akan diimplementasikan ke dalam aplikasi Google Docs, Gmail, Sheets, dan Slides. Dalam Google Docs misalnya, tampilan antarmuka akan memberikan akses memungkinkan pengguna berinteraksi dengan AI, seperti berdiskusi, meringkas, dan bertukar pikiran ketika menulis karya.Â
Baca Juga
Sementara itu, fitur ini bekerja di Gmail untuk memahami konteks dari poin-poin singkat yang diberikan pengguna serta menulis keseluruhan email.
Advertisement
Untuk Google Slides, AI dapat menghasilkan audio, gambar, dan video dengan cepat untuk membantu pengguna membuat tampilan presentasi baik dan menarik sesuai keinginan.
Sayangnya, peluncuran fitur ini tidak tersedia di seluruh dunia. Hanya sejumlah pengguna terbatas di Amerika Serikat saja yang akan menerima peluncurannya, seperti pada chatbot Bard.Â
Meskipun begitu, Google meyakinkan fungsionalitas fitur baru ini akan menjangkau semua pengguna pada akhir tahun ini.
Fitur AI Memudahkan Pekerjaan di Google Workspace
Google memiliki visi besar untuk mengembangkan Workspace dengan penggabungan AI sebagai mitra kolaboratif yang dapat membantu pengguna.
Perusahaan ini pun telah menyoroti beberapa fitur bertenaga AI yang akan segera tersedia dan mampu menjangkau semua penggunanya. Berikut ini daftar lengkap fitur-fitur tersebut.
- Buat draf, balas, rangkum, dan prioritaskan Gmail,
- Bertukar pikiran, mengoreksi, menulis, dan menulis ulang di Google Docs,
- Wujudkan visi kreatif dengan pembuatan gambar, audio, dan video secara otomatis di Google Slides,
- Mengubah data menjadi insights dan analisis melalui pelengkapan otomatis, pembuatan formula, dan kategorisasi kontekstual di Spreadsheet,
- Membuat latar belakang baru dan rekam catatan di Google Meet,
- Mengaktifkan workflow untuk memudahkan penyelesaian pekerjaan di Google Chat.
Advertisement
Fitur AI Tidak Bisa Gantikan Kecerdasan Manusia Sepenuhnya
Pada pembaruan kali ini, Google akan menjaga pengguna untuk tetap memegang kendali pada aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan begitu, peran AI hanyalah membantu pekerjaan manusia.Â
Sebelumnya, Google telah menjalankan eksperimen dengan AI generatif dan menemukan bahwa AI tidak dapat menggantikan kecerdikan dan kreativitas manusia. Terkadang, kecerdasan buatan ini juga membutuhkan panduan atau mungkin membuat kesalahan.Â
Dengan pertimbangan tersebut, perusahaan ini merancang produknya sesuai dengan Prinsip AI dari Google yang akan menjadikan pengguna sebagai pemegang kendali utama.Â
Sementara itu, AI hanya bekerja untuk memberikan saran yang dapat pengguna terima, edit, atau ubah sesuai dengan kehendak pengguna.Â
Dalam situs resminya, dinyatakan pula bahwa Google akan memberikan kontrol administratif sehingga IT dapat menetapkan kebijakan yang tepat untuk organisasinya.
Ketelitian Google dalam Menggarap Fitur AI
Pada era ini, AI telah bertransformasi dalam berbagai produk yang dapat membantu pengguna dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Google, pengembangan fitur AI dalam skala besar yang tengah dilakukan ini merupakan hal serius sehingga memerlukan kehati-hatian yang tinggi.Â
Untuk mengolaborasikan AI dengan aspek produktivitas manusia, perusahaan ini membangun fitur tersebut dengan eksperimen yang cermat yang juga memperhatikan umpan balik pengguna.Â
Langkah-langkah ini ditinjau dengan teliti untuk membangun perlindungan terhadap penyalahgunaan fitur, melindungi privasi data pengguna, dan menghormati kontrol pengguna dalam mengelola data yang dimiliki.
Advertisement