Liputan6.com, Jakarta - Raksasa teknologi Amazon mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 karyawan. Hal ini terungkap dalam memo yang dikirim ke pekerja mereka oleh CEO Andy Jessy hari Senin waktu setempat.
PHK Amazon ini ikut memangkas tenaga kerja dari sejumlah perusahaan di bawah mereka, termasuk di antaranya Amazon Web Services (AWS), platform streaming Twitch, bagian periklanan, serta HRD.
Baca Juga
Jessy mengutip "ekonomi yang tidak pasti" sebagai alasan pemangkasan karyawan, dan mengatakan perusahaan telah "memilih untuk lebih merampingkan biaya dan jumlah karyawan."
Advertisement
Dilansir The Verge, Selasa (21/3/2023), Amazon juga baru saja memberhentikan sebanyak 18 ribu orang di seluruh perusahaan, pada akhir tahun lalu dan bulan Januari.
Beberapa divisi yang terdampak PHK tersebut termasuk di perangkat keras dan layanan, sumber daya manusia, dan tim ritel.
Jassy juga menjelaskan, perusahaan tidak mengumumkan PHK Amazon sekaligus karena beberapa tim tidak menyelesaikan analisis internal mereka secara bersamaan.
Menurutnya, penilaian ini dapat mengarah pada reprioritas pekerjaan, dan perusahaan tidak ingin terburu-buru.
"Kami memilih untuk membagikan keputusan ini karena kami telah membuatnya sehingga orang-orang mendapatkan informasinya sesegera mungkin," ujarnya dalam pemberitahan tersebut.
Lebih lanjut menurut memo itu, tim yang terkena dampak masih belum membuat keputusan akhir tentang karyawan mana yang akan terkena pemangkasan.
Perusahaan menargetkan dapat membuat keputusan ini pada pertengahan hingga akhir April, dan memberi tahu karyawan yang terdampak PHK di waktu tersebut.
PHK Amazon Menyusul Mundurnya CEO Twitch
Mereka yang terkena PHK akan menerima uang pesangon, asuransi kesehatan transisi, dan dukungan penempatan kerja eksternal.
Pengumuman ini terjadi beberapa hari usai Emmett Shear, memutuskan mundur dari posisinya sebagai CEO Twitch. Tidak diketahui apakah terkait karena PHK ini, mengingat Shear tetap di perusahaan sebagai penasehat.
CEO baru Twitch Dan Clancy melalui blog-nya mengungkapkan, lebih dari 400 orang bakal terdampak PHK yang dilakukan Amazon.
"Seperti banyak perusahaan, bisnis kami telah dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi makro saat ini, dan pertumbuhan pengguna dan pendapatan tidak sejalan dengan ekspektasi kami," tulis Clancy.
"Untuk menjalankan bisnis kami secara berkelanjutan, kami telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk mengecilkan ukuran tenaga kerja kami," ujarnya.
Amazon sudah melakukan sejumlah upaya pemangkasan biaya dalam beberapa bulan terakhir, termasuk menangguhkan pembanguna kantor keduanya di Arlington, Virginia, menutup beberapa toko fisik Go, dan menghentikan ekspansi Fresh.
"Saya tetap sangat optimis tentang masa depan dan banyaknya peluang yang kami miliki, baik di bisnis terbesar kami, Toko dan AWS, serta pengalaman pelanggan baru dan bisnis tempat kami berinvestasi," tulis Jassy.
Advertisement
Meta Mau PHK 10.000 Karyawan
Amazon bukan satu-satunya perusahaan teknologi besar yang mengumumkan soal PHK baru-baru ini. Usai putaran PHK awal tahun lalu, Mark Zuckerberg mengumumkan Meta, akan kembali melakukan pemangkasan karyawan dalam jumlah besar.
Pengumuman lanjutan dari apa yang disebutnya sebagai "Tahun Efisiensi" ini, diunggah sang CEO melalui akun Facebook resminya. Selain itu, perusahaan juga akan lanjut membekukan perekrutan.\
Melalui unggahan itu, Zuckerberg mengungkapkan, perusahaan induk Facebook dan Instagram itu bakal melakukan PHK hingga 10 ribu orang, serta menutup 5.000 lowongan terbuka yang belum terisi karyawan.
Dikutip dari unggahannya di Facebook, Rabu (15/3/2023), Zuckerberg mengungkapkan, selama beberapa bulan ke depan, pemimpin organisasi akan mengumumkan rencana restrukturisasi yang berfokus pada pemerataan organisasi.
Mereka juga akan membatalkan proyek dengan prioritas yang lebih rendah, serta mengurangi tingkat perekrutan karyawan.
"Dengan perekrutan yang lebih sedikit, saya telah membuat keputusan sulit untuk semakin mengurangi ukuran tim perekrutan kami," kata CEO Meta tersebut.
Ia memperkirakan, akan ada pengumuman restrukturisasi dan PHK di grup teknologi pada akhir April, lalu grup bisnis di akhir Mei. "Dalam sejumlah kecil kasus, mungkin perlu waktu hingga akhir tahun untuk menyelesaikan perubahan ini," kata Zuckerberg.
Tujuan Restrukturisasi Meta
Selain itu, Zuckerberg mengatakan jadwal untuk tim global juga akan berbeda, dengan pimpinan lokal akan melakukan tindak lanjut dengan rincian lebih lanjut.
"Secara keseluruhan, kami memperkirakan dapat mengurangi ukuran tim kami sekitar 10.000 orang dan menutup sekitar 5.000 peran terbuka tambahan yang belum kami pekerjakan," ujarnya.
"Ini akan sulit dan tidak ada jalan lain," tulis Mark Zuckerberg lebih lanjut.
Tujuan dari restrukturisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi organisasi, meningkatkan produktivitas dan peralatan pengembangan, mengoptimalkan pekerjaan terdistribusi, mengumpulkan sampah proses yang tidak perlu, dll.
(Dio/Isk)
Advertisement