Topik Perbincangan Warganet di Twitter Seputar Lebaran Idul Fitri, Ada Mudik Hingga Baju Baru

Liputan6.com, Jakarta - Pacmann startup yang bergerak di bidang machine learning dan artificial intelligence merilis laporan analisis tweet berbahasa Indonesia yang memperbincangkan tentang Idul Fitri.

Dalam analisis ini, Pacmann mengumpulkan tweet dengan kunci Lebaran, Idulfitri, Idul Fitri, dan Hari Raya. Data yang dikumpulkan berasal dari tweet mulai 8 hingga 18 April 2023.

Pacmann menggunakan teknik Natural Language Processing untuk memahami sentimen masyarakat terhadap hari raya tersebut dan topik apa saja yang diperbincangkan.

Selama periode tersebut, Pacmann berhasil mengumpulkan dan menganalisis 311.543 tweet. Berdasarkan volume perbincangan di Twitter, percakapan harian sejak 8 hingga 18 April 2023 dengan kata kunci terkait Idul Fitri juga terpantau naik secara konsisten.

Bahkan pada 17 April 2023, volume tweet dengan kata kunci tersebut naik signifikan dibandingkan dengan hari sebelumnya. Dari yang sebelumnya 32.835 tweet menjadi 46.914 tweet.

Topik pertama dalam laporan analisis ini adalah soal perjalanan. Pada topik ini, Pacmann menemukan banyak masyarakat yang menunjukkan keinginan atau rencananya melakukan mudik selama masa liburan Idul Fitri.

"Mudik menjadi salah satu momen paling dinanti-nantikan oleh banyak orang di Indonesia, sehingga tidak mengherankan jika topik “Perjalanan” menjadi salah satu yang paling populer dalam analisis kami," ujar Data Scientist di Pacmann dan Valiance Bagus Cipto Kusumo dalam siaran pers, Sabtu (22/4/2023).

Topik selanjutnya yang dianalisis Pacmann adalah Keluarga. Temuan ini menandai pentingnya silaturahmi dan pertemuan keluarga selama liburan bagi banyak orang.

Oleh sebab itu, banyak orang merencanakan berkumpul dengan keluarga besar pada Idul Fitri, baik di rumah sendiri atau di rumah kerabat. Topik lainnya adalah pakaian.

Seperti diketahui, pakaian baru pada momen Lebaran telah menjadi tradisi khas bagi masyarakat Muslim di Indonesia. Banyak di antara mereka berbelanja pakaian baru sebelum Idul Fitri dan memakainya di Hari Raya tersebut.

Sementara dari sentimen, 55 persen tweet memiliki sentimen netral, 28 persen bersifat negatif, dan 17 persen sisanya memuat sentimen positif. Berikut adalah beberapa contoh tweet temuan Pacmann berdasarkan sentimen.

Contoh tweet dengan sentimen netral:

•  Wih dah bikin kue lebaran
•  Abis lebaran pls. km kapan pulang
•  Selain baju lebaran, mental pun perlu dipersiapkan ya
•  Lebaran cari thr bang wkwk
•  Persiapan lebaran nder

Contoh tweet dengan sentimen positif:

• Sehat sehat dan selalu diberkahi orang baik
• Alhamdulillah, tahun ini bisa beli kacamata buat lebaran jadi gak ngeblur liat orang, di salamin tapi gak tau yg salam siapa
• alhamdulillah lebaran bisa ngenalin pacar ke ortu
• BERKAH Hp baru di lebaran Alhamdulillah

Contoh tweet dengan sentimen negatif:

•  Mau lebaran malah banyak tugas
•  semakin dekat ke hari raya malah pengen skip hari raya, rasa nya males ketemu banyak orang dipagi hari. ga ada semangat sama sekali
•  taun ini samasekali ga semangat beli baju lebaran
•  pesen sandal buat lebaran tapi udh seminggu lebih blm nyampe masih di pengiriman, panik panik panik
•  yaallah kenapa sakit selalu menjelang pas lebaran

Hasil temuan Pacmann ini pun bisa memberikan wawasan tambahan bagi marketer dan brand yang ingin memanfaatkan tren media sosial selama periode Idul Fitri.

Menurut Bagus, marketer dan brand dapat mempertimbangkan promosi produk dan layanan terkait topik temuan di atas, seperti perjalanan, pakaian, dan makanan.

"Lalu, karena topik “Keluarga” merupakan bagian penting dari perayaan, mereka juga dapat mempertimbangkan promosi produk atau layanan yang dapat melayani aktivitas dan/atau kebutuhan keluarga," tutur Bagus.

Selain itu, ia juga menilai pemberian hadiah juga menjadi bagian penting dari perayaan ini. Karenanya, marketer dan brand dapat mempertimbangkan menawarkan promosi, diskon, atau paket hadiah khusus selama periode Idul Fitri.

"Kami harap, temuan kami ini dapat membantu marketer dan brand menciptakan kampanye yang tepat sasaran dan memperoleh profit dari potensi pasar yang besar selama periode ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, case sederhana ini analisis dan pengolahan data sangat penting dan dapat dimanfaat oleh berbagai stakeholder dalam bisnis atau perusahaan.

Pacmann sendiri mengajarkan secara mendalam berbagai applicable skills yang dibutuhkan para profesional di bidang data via program-program di Sekolah Data Pacmann, termasuk NLP (Natural Language Processing) yang diaplikasikan dalam analisis ini.

(Dam/Yus)