Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia berhasil memperoleh medali perak pada cabang olahraga (cabor) esports game CrossFire di SEA Games 2023, usai takluk dari Vietnam di babak grand final.
Bertempat di Naba Theater, Kamboja, perjuangan timnas esports Indonesia untuk kategori game CrossFire ini layak diacungi jempol.
Baca Juga
Sempat kalah 1-0 dari Vietnam pada Group Stage Senin 8 Mei 2023, tim Garuda berhasil bangkit dengan mengalahkan tuan rumah Kamboja dengan skor 1-0, dan Laos dengan skor 2-0.
Advertisement
Walau tampil impresif, timnas CrossFire yang diperkuat oleh Kautsar Faruqurrohman Ekatama, Ivan Supardi, Samuel Santosa, Muhammad Adrian Setiawan, Jason Adrian, dan Riddho Putra Muharam ini harus puas dengan medali perak.
Kembali berhadapan dengan Vietnam, Kautsar dkk harus puas dengan posisi kedua. Ini menjadi medali pertama timnas esports di laga SEA Games 2023 Kamboja.
Sebelumnya di SEA Games 2021 yang digelar pada tahun 2022 lalu, Indonesia sukses meraih medali perunggu untuk nomor CrossFire.
Kala itu, Kurniawan Yudi, Samuel Santosa, Evan Jordan, Derry Alviano, dan Gian Kurnadi mewakili timnas CrossFire Indonesia di SEA Games 2021.
Indonesia meraih perunggu setelah menyingkirkan Laos pada laga hari pertama di lower bracket (21/5). Sayang, penampilan Timnas masih kalah dari dari salah satu tim tangguh di nomor ini, yakni Filipina, dalam laga berformat Best of 5 (Bo5), Minggu (22/5/2022).
Sebelumnya, Kurniawan dkk sempat bertemu dengan Filipina pada Match 3. Akan tetapi, tim tersebut mampu melibat timnas esports Indonesia dengan skor 2-0 tanpa balas.
Timnas Esports CrossFire Indonesia Jalani Latihan di Tiongkok
Sebelum pertandingan, Tim Nasional Esports CrossFire dikirim untuk menjalani training camp atau pemusatan latihan di Hangzhou, Tiongkok.
Mengutip siaran pers Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Rabu (26/4/2023), training camp digelar di hotel esports yang dioperasikan Tencent, di mana sudah dilengkapi juga dengan fasilitas latihan yang mumpuni.
Dalam pelatihan ini, Timnas juga akan melakukan latih tanding dengan tim-tim kuat asal Tiongkok, dalam rangka mengasah aspek-aspek teknis antara lain kecakapan bermain dan strategi, maupun non-teknis seperti kesiapan mental.
Sekretaris Jenderal PB ESI Frengky Ong mengungkapkan, seluruh Timnas Esports telah ditempa dengan serius melalui Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) yang digelar di The Bellezza, Jakarta.
Selain itu, PBESI juga telah memfasilitasi mereka dengan serangkaian kompetisi, untuk memperkuat semangat dan persiapan-persiapan non-teknis, demi kepentingan psikologi maupun kebugaran jasmani.
"Kegiatan training camp di Tiongkok untuk Timnas Crossfire merupakan bagian dari komitmen PB ESI, utamanya dalam terus mempertajam skill dan mengasah intuisi bertanding yang strategis," kata Frengky.
Advertisement
Kualitas Atlet Masih Terjaga
Diharapkan, semua persiapan yang dilakukan Timnas Esports dan didukung oleh para profesional dari berbagai bidang ini, dapat membuahkan prestasi yang optimal di SEA Games 2023 Kamboja.
Kepala Pelatih Timnas Yohannes Paraloan Siagian menambahkan, meski saat ini gim first-person shooter (FPS) CrossFire sudah tidak lagi dimainkan di Indonesia, kualitas atlet lokal masih terjaga.
"Buktinya, Timnas mampu menyumbang medali perunggu pada SEA Games ke-31 Vietnam 2021," kata Yohanes.
"Capaian ini meyakinkan kami bahwa dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap persiapan tim, termasuk melalui training camp di Tiongkok, Timnas mampu menorehkan prestasi yang semakin tinggi pada putaran SEA Games kali ini."