Waspada, Aplikasi Penipuan Online Berkedok AI, Chatbot, dan Elon Musk Beredar di Google Play Store

Kaspersky menemukan adanya aplikasi penipuan online yang memanfaatkan tren terkini seperti AI, chatbot, hingga Elon Musk

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Jun 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi aplikasi investasi bodong yang mengandung malware (Kaspersky)
Ilustrasi aplikasi investasi bodong yang mengandung malware (Kaspersky)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky meminta mayarakat waspada terhadap skema penipuan online lintas platform, yang menunggangi berbagai topik terkini seperti AI, chatbot, hingga Elon Musk.

Baru-baru ini, pakar Kaspersky menemukan sejumlah aplikasi palsu di Google Play Store yang mengeksploitasi tren terkini seperti AI, chatbot, aset kripto, dan tautan terkait Elon Musk. Serangkaian penipuan online ini memanfaatkan minat pengguna demi menghasilkan uang dengan mudah.

Menurut Kaspersky, aplikasi palsu yang mereka analisis membuat klaim yang terlalu menjanjikan. Aplikasi palsu ini memberikan iming-iming keuntungan harian sampai USD 9.000 atau sekitar Rp 134 juta, dari investasi awal hanya USD 250 atau sekitar Rp 3,7 juta.

Selain itu, aplikasi-aplikasi investasi bodong ini juga mengklaim pengguna tak perlu keterampilan teknis apa-apa, serta menjamin bakal bebas dari risiko.

Begitu korban memasang aplikasi investasi bodong ini dan membukanya, mereka diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti nama, nomor telepon, dan email.

Setelah mengirimkan detail, sebuah pesan muncul untuk meyakinkan korban pendaftaran berhasil dan menginstruksikan mereka untuk menunggu telepon dari broker perwakilan dengan panduan lebih lanjut.

Mengutip siaran persnya, Senin (12/6/2023), Kaspersky mengatakan dalam skenario penipuan serupa, korban kadang akan mendapatkan telepon dari penipu, yang memberikan informasi lebih lanjut soal proses investasi.

Misalnya mulai dari informasi mengenai keberhasilan investasi, atau korban yang diperintahkan untuk mentransfer uang ke dompet penipu.

Sayangnya, korban kehilangan uangnya dan tentunya, tidak pernah menerima keuntungan yang dijanjikan. Selain itu, data curian yang diperoleh dalam penipuan online ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan berbahaya.

Temukan Laman Phishing

Ilustrasi malware, scam, ancaman siber terkait Covid-19
Ilustrasi malware, scam, ancaman siber terkait Covid-19. Kredit: Engin Akyurt from Pixabay

Peneliti Kaspersky juga telah mengidentifikasi halaman phishing yang menggunakan teknik dan struktur serupa.

"Kemungkinan besar serangan phishing ini diatur oleh operator yang sama yang bertanggung jawab menyebarkan aplikasi palsu," kata Kaspersky.

"Ini menunjukkan bahwa penyerang di balik penipuan ini mendiversifikasi metode mereka untuk meraup sejumlah uang dan berusaha menargetkan sebanyak mungkin korban," imbuh mereka.

Kaspersky menyebut telah mengontak Google tentang temuan ini, serta sudah memperingatkan soal aplikasi penipuan yang ditemukan di Google Play Store.

Igor Golovin, pakar keamanan di Kaspersky, mengatakan bahwa penipu online terus mengembangkan taktik untuk mengeksploitasi tren dan teknologi terbaru.

Lebih lanjut, menurut Golovin para penjahat siber ini memanfaatkan umpan dan desain menarik, untuk menargetkan pengguna yang tidak menaruh curiga.

"Dengan mendiversifikasi metode serangan mereka, penjahat dunia maya ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi korban yang disasar," kata Golovin.

Sangat penting bagi individu untuk tetap waspada, berhati-hati, dan berjaga-jaga terhadap ancaman yang selalu ada dalam lanskap digital," pungkasnya.

Supaya Terhindari dari Penipuan Investasi

Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware
Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware. Kredit: Elchinator via Pixabay

Supaya terhindar dari penipuan investasi, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat, menurut Kaspersky:

  • Berhati-hati terhadap tautan dan email yang mencurigakan

Hindari mengeklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan, terutama yang diterima melalui email, pesan, atau platform media sosial. Verifikasi sumber dan keabsahannya sebelum berinteraksi dengan tautanatau lampiran apa pun.

  • Berhati-hati dengan informasi pribadi

Waspada saat membagikan informasi pribadi secara online, terutama di platform publik. Hindari memberikan detail sensitif kecuali Anda yakinakan keabsahan dan keamanan situs web atau layanan tersebut.

  • Gunakan perangkat lunak keamanan terkemuka

Instal perangkat lunak antivirus dan anti- malware terkemuka di perangkat. Pindai perangkat secara teratur untuk potensi ancamandan selalu perbarui perangkat lunak keamanan Anda.

Edukasi dan Insting

Ilustrasi scam, penipuan, phising.
Ilustrasi scam, penipuan, phising. Kredit: Mohamed Hassan via Pixabay
  • Edukasi diri tentang penipuan umum

Tetaplah terinformasi tentang ancaman dunia maya terbaru, teknik phishing, dan taktik rekayasa sosial.

Berhati-hatilah terhadap permintaan yang tidak diminta, penawaran mencurigakan, atau permintaan mendesak atas informasi pribadi ataufinansial.

  • Percaya insting Anda

Jika sesuatu tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau terasamencurigakan, percayalah pada insting Anda. Jika tidak yakin tentang situs web, tautan, atau saluran komunikasi tertentu, berhati-hatilah dan jangan biarkan itu mengganggu Anda.

(Dio/Dam)

Infografis Modus Robot Trading Net89, Sudah Ada 8 Tersangka Kasus Investasi Bodong
Infografis Modus Robot Trading Net89, Sudah Ada 8 Tersangka Kasus Investasi Bodong (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya