Liputan6.com, Jakarta - Spotify dikabarkan mau menghadirkan video musik untuk bisa diputar di aplikasinya, sehingga nantinya pengguna tidak hanya bisa sekadar memutar lagu dalam bentuk audio.
Sumber Bloomberg menyebut, rencana ini sedang dipertimbangkan oleh layanan streaming itu. Mereka disebut sedang berpikir untuk menambahkan video musik dengan durasi penuh ke dalam aplikasinya.
Baca Juga
Selain itu, perusahaan juga tengah berdiskusi dengan beberapa calon mitra potensial, meski belum jelas siapa yang akan mendukung fitur itu, atau kapan akan dirilis. Spotify juga belum berkomentar soal ini.
Advertisement
Mengutip Engadget, Selasa (4/7/2023), video di aplikasi Spotify saat ini masih terbatas pada podcast, klip durasi 30 detik untuk membantu artis berbicara soal karya mereka, hingga GIF 10 detik saat memutar lagu tertentu.
Layanan streaming ini meluncurkan home feed ala TikTok pada bulan Maret lalu, namun lebih bertujuan untuk menemukan musik dan podcast alih-alih menonton video.
Konsep ini memang bukan hal baru buat platform streaming musik. Apple Music sudah memiliki fitur video musik selama bertahun-tahun, begitu juga dengan aplikasi YouTube Music.
Jika benar, konten video musik di Spotify dinilai bisa membuat mereka lebih bersaing dengan Apple Music, serta dapat menggaet pengguna yang biasanya menonton video lagu di YouTube.
Konten video musik ini juga bisa menambahkan konten ke feed yang baru, serta membantu Spotify menarik pengguna yang menyukai musik dari jejaring sosial seperti Instagram dan TikTok.
Spotify Hapus Puluhan Ribu Lagu Buatan AI
Sebelumnya, Spotify dilaporkan telah menghapus puluhan ribu lagu dari perusahaan AI generatif di platformnya. Platform streaming musik ini mengambil langkah tersebut setelah Universal Music mendeteksi aktivitas mencurigakan pada lagu-lagu Boomy.
Mengutip Engadget, Rabu (10/5/2023), Universal Music mencurigai Boomy menggunakan bot untuk meningkatkan jumlah pendengar untuk menghasilkan pendapatan kotor bagi perusahaan. Praktik ini dikenal sebagai artificial streaming.
Penghapusan ini tidak merujuk pada penggunaan AI untuk membuat lagu, tetapi cara mereka mendapatkan angka streaming. Hal ini perlu ditindaklanjuti, karena Spotify membayar royalti kepada artis dan para pemegang hak berdasarkan aktivitas pendengar lagu.
Menurut Spotify, streaming buatan adalah masalah lama di seluruh industri dan platform ini sedang berupaya memberantasnya di seluruh layanannya. Usaha tersebut dilakukan untuk melindungi pembayaran royalti bagi artis yang jujur.
Advertisement
Masalah Lagu Buatan AI
“Saat kami mengidentifikasi atau menemukan potensi kasus manipulasi stream, kami mengurangi dampaknya dan mengambil tindakan yang mungkin mencakup penghapusan angka streaming dan pemotongan royalti,” tutur Spotify seperti dikutip dari Insider.
Kepada Financial Times, Chief Digital Officer Universal MusicMichael Nash menuturkan, perusahaan selalu tergerak untuk membantu mitranya waspada dalam memantau aktivitas di platformnya.
Saat ini, lagu buatan AI sedang menjadi perbincangan hangat selama beberapa bulan terakhir setelah track yang memuat vokal dari Drake dan The Weeknd viral di media sosial.
Menurut Universal Music yang menaungi kedua musisi papan atas tersebut, menggunakan suara Drake dan The Weeknd untuk melatih sistem AI adalah pelanggaran undang-undang hak cipta.
Akibatnya, Spotify dan Apple Music telah menarik lagu tersebut dari platformnya. Tak hanya itu, para tokoh industri musik pun telah menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap dampak lagu buatan AI.
Pengguna Bisa Bikin Lagu dari Input Teks
Sebagai informasi, Boomy yang dibuka tahun 2021 merupakan perusahaan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat lagu berdasarkan input teks.
Menurut Boomy, penggunanya telah menciptakan lebih dari 14 juta lagu atau sekitar 14 persen dari rekaman musik dunia.
Website perusahaan juga menyatakan pengguna dapat menciptakan lagu dalam hitungan detik, lalu mengunggahnya ke platform streaming untuk mendapatkan royalti ketika orang mendengarkannya.
(Dio/Isk)
Advertisement